Suara.com - Pesta kemenangan Kaesang Pangarep yang kembali didapuk memimpin Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hingga 2030 seolah tak ada artinya.
Sebuah sindiran telak datang dari politisi PDI Perjuangan, Guntur Romli, yang tanpa basa-basi menyebut proses kongres tersebut tak lebih dari sebuah dagelan 'sepak bola gajah' yang pemenangnya sudah diatur sejak awal.
Meskipun Kaesang unggul mutlak dengan 65,28 persen suara dalam Kongres PSI di Solo, Guntur Romli melihatnya bukan sebagai sebuah kemenangan, melainkan sebuah pertunjukan yang skornya sudah tertulis sebelum pertandingan dimulai.
Calon Lain Cuma Boneka
Tanpa tedeng aling-aling, Guntur Romli menguliti proses pemilihan terbuka di PSI tersebut. Ia mengaku sama sekali tidak terkejut dengan hasilnya, bahkan mengklaim sudah memprediksinya jauh-jauh hari.
"Sepak bola gajah itu buat pertandingan yang sudah diketahui skor dan pemenangnya sebelum pertandingan dimulai," semprot Guntur kepada Suara.com, Rabu (23/7/2025).
Ia bahkan menyebut para kandidat lain yang menjadi pesaing Kaesang—Ronald Aristone Sinaga dan Agus Mulyono Herlambang—hanyalah pelengkap untuk menciptakan ilusi sebuah kompetisi yang demokratis.
"1 bulan sebelum ini kan saya sudah bilang, kalau Ketum PSI itu pasti Kaesang, calon yang lain cuma boneka," tegasnya.
Tudingan 'boneka' ini menjadi tamparan keras yang meruntuhkan narasi kompetisi sehat yang coba dibangun PSI.
Baca Juga: Kaesang Kembali Jadi Ketum PSI, Politisi PDIP: Sepak Bola Gajah Itu
Ironisnya, saat memberikan pidato kemenangan, Kaesang justru menyoroti hal yang berkebalikan 180 derajat. Putra bungsu Presiden Jokowi itu memuji proses pemilihan yang menurutnya berjalan tanpa cela.
"Saya memberikan penghargaan setinggi-tingginya. Karena kompetisi ini sangat sehat dan adil, Insya Allah," ujar Kaesang dari podium utama.
Pernyataan ini terdengar kontras dengan tudingan 'sepak bola gajah' dari Guntur Romli, seolah ada dua realitas yang berbeda dari panggung yang sama.
Setelah memuji proses pemilihannya, Kaesang kemudian beralih meminta maaf atas kegagalannya membawa PSI lolos ke Senayan pada Pemilu 2024.
Ia beralasan hanya memiliki waktu tiga bulan untuk berkampanye, meski mengklaim ada peningkatan suara signifikan di tingkat DPRD.
"Izinkan juga saya meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh anggota dan kader PSI karena saya gagal membawa partai ini masuk ke Senayan. Tapi ingat, di 2029 nanti kita akan menjadi partai yang diperhitungkan," tegasnya.
Sebagai penutup, Kaesang mengajak kedua rivalnya, yang oleh Guntur disebut 'boneka', untuk bergabung ke jajaran DPP. Sebuah langkah politik klasik untuk merangkul lawan setelah kompetisi usai.
Tag
Berita Terkait
-
Kaesang Kembali Jadi Ketum PSI, Politisi PDIP: Sepak Bola Gajah Itu
-
Prabowo Sebut Gerindra-PDIP Layaknya Kakak Adik, Kode Keras Ajak Megawati Koalisi Atau...
-
PSI 'Super Tbk'; Benarkah Ini 'Partai Jokowi' Jilid 2? Begini Indikasinya
-
Anggota DPR Sebut Amplop Kondangan Bakal Dipajaki, Salahkan BP Danantara: Ini Kan Tragis!
-
Digelar Jumat Ini, PN Jakpus Bakal Siarkan Live Sidang Vonis Hasto PDIP di Youtube, Mengapa?
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi
-
Ribuan Aparat Gabungan Amankan Aksi Buruh Gebrak di Jakarta Peringati Hari HAM Sedunia
-
Moncong Truk Trailer Ringsek 'Cium' Separator Busway Daan Mogot, Jalur TransJakarta Sempat Tertutup
-
Pura-pura Bayar Utang, Pemuda di Karawang Tega Tusuk Pasutri Lalu Sembunyi di Plafon