Suara.com - Kementerian Sosial (Kemensos) di bawah komando Menteri Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengeluarkan kebijakan baru yang mengejutkan. Pemerintah akan bekerja sama dengan Bank Indonesia (BI) untuk memantau langsung rekening para penerima bantuan sosial (bansos).
Siapapun yang kedapatan memiliki saldo di atas Rp 1 juta atau membiarkan dana bantuan mengendap terlalu lama akan langsung dianggap tidak layak dan berpotensi dicoret dari daftar penerima.
Gus Ipul secara tegas menetapkan batas saldo yang dianggap tidak wajar bagi seorang penerima bansos. Menurutnya, jika rekening penerima memiliki saldo Rp 1 juta atau lebih, maka orang tersebut sudah tidak layak lagi menerima bantuan dari pemerintah.
"Kalau saldonya 1 juta ke atas sudah tidak layak menerima bansos," ujar Gus Ipul di kantornya, Jakarta, Jumat (25/7/2025).
Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa bantuan sosial benar-benar sampai kepada mereka yang paling membutuhkan dan langsung digunakan untuk kebutuhan sehari-hari.
Dana Bansos Nganggur 3 Bulan Juga Jadi Target
Selain saldo, Kemensos juga akan memantau aktivitas transaksi. Jika dana bansos yang telah disalurkan tidak kunjung diambil atau digunakan oleh penerima selama lebih dari tiga bulan, hal itu akan menjadi sinyal merah bagi pemerintah.
"Dalam rangka menuju bansos lebih tepat sasaran, kita berkoordinasi dengan BI untuk mengetahui rekening-rekening penerima bansos yang memiliki saldo di luar kewajaran," ucapnya.
"Karena kalau ada bansos kemudian tidak diambil selama 3 bulan lebih itu berarti mereka tidak butuh bansos," tegas Gus Ipul.
Baca Juga: Cara Cek Desil Bansos 2025, Penentu Anda Dicoret atau Lanjut
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur ini menegaskan bahwa kebijakan ini bukanlah inisiatif sembarangan, melainkan bagian dari upaya berkelanjutan untuk membersihkan data dan memastikan bantuan tepat sasaran.
"Ini semua bukan maunya Kementerian Sosial, tapi ini dalam rangka kita ke depan terus menyisir, memilih, dan memilah mereka yang memang layak untuk mendapatkan bansos dan layak tidak mendapatkan bansos," jelasnya.
Ia pun meminta dukungan dari berbagai pihak agar proses "pembersihan" data penerima bansos ini bisa berjalan dengan lancar dan efektif.
"Untuk itu kami mohon doa restu terus kepada teman-teman," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
Terkini
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini