Suara.com - Anies Baswedan secara terang-terangan mengaku kecewa atas putusan pengadilan yang menjatuhkan vonis 4,5 tahun penjara kepada Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong dalam kasus dugaan korupsi impotasi gula mentah. Mantan Capres di Pilpres 2024 itu mengaku luapkan kekecewaannya itu bukan karena membela Tom Lembong sebagai sahabatnya.
Soal kekecewannya soal vonis Tom itu disampaikan Anies dalam siniar yang tayang di akun Youtube, @Leon Hartono pada Jumat (26/7/2025). Meski demikian, Anies merasa salut dengan Tom Lembong yang masih tetap santai meski telah divonis bersalah oleh hakim.
"Tentu kecewa seperti saya bilang ketika selesai pengadilan ada putusan kecewa itu perasaannya. Dan sisi lain saya hormat, salut pada Tom yang dengan situasi seperti ini pun dia masih terus positif dan optimis," ujar Anies dipantau pada Sabtu (26/7/2025).
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjelaskan alasannya kecewa dengan putusan bukan karena bersahabat dengan Tom Lembong. Namun, menurutnya karena vonis tersebut tidak mencerminkan rasa keadilan.
"Kekecewaan itu bukan semata-mata karena Tom adalah sahabat. Kita ingin Indonesia ini sebuah negeri yang memberikan rasa keadilan, memberikan kepastian hukum," ujarnya.
Lebih lanjut, Anies pun turut membeberkan soal adanya anomali atas putusan itu karena tidak berkorelasi dari sederet fakta-fakta yang mengemuka di persidangan sebelum Tom dijatuhi vonis bersalah. Salah satu hal yang disorot oleh Anies dalam vonis itu, tidak ada niatan jahat alias mens rea terkait kebijakan impor gula saat Tom menjabat Menteri Perdagangan (Mendag).
"Nah, jadi kekecewaan itu bukan soal kekecewaan karena Tom dihukum. Kecewaan karena kenapa prosesnya jadi begini? beber Anies.
Selain itu, Anies juga menyinggung ucapan mantan Menko Polhukam, Mahfud MD yang sebelumnya menganggap ada kesalahan dari putusan hakim kasus Tom Lembong.
"Dan ketika para ahli hukum itu mengatakan pandangannya seperti Prof. Mahfud misalnya, orang yang sangat paham tentang hukum, profesor hukum, dia menyampaikan pandangannya, dia pakai yang objektif. Di situ yang saya maksud sebagai kekecewaan," ungkapnya.
Baca Juga: Dokter Tifa Sindir Jokowi Hadiri Reuni UGM: Kasihan Banyak Orang Harus Tanggung Dosa Jariyah
"Jadi ini bukan subjektif, ini adalah kekecewaan objektif," sambungnya.
Anies pun menegaskan dirinya tidak akan membela seorang teman jika memang terbukti bersalah. Namun, pembelaannya kepada Tom karena adanya anomali atas putusan pengadilan.
"Kan kadang-kadang kita karena teman lalu kita pokoknya benar-salah dibela-in. Ini bukan kami inginnya adalah kalau memang salah dihukum. Kalau memang tidak salah ya tidak usah dihukum. Itu sederhana sekali," ungkap Anies.
Ajukan Banding usai Divonis 4,5 Tahun Bui
Sebelumnya, Majelis Hakim Pengadilan Tipikor Jakarta pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menyatakan Tom Lembong terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama dalam kegiatan importasi gula.
Untuk itu, Majelis Hakim menjatuhkan hukuman berupa pidana penjara selama 4 tahun dan 6 bulan.
Berita Terkait
-
Dokter Tifa Sindir Jokowi Hadiri Reuni UGM: Kasihan Banyak Orang Harus Tanggung Dosa Jariyah
-
Akal Bulus Dibongkar KPK, Ridwan Kamil Catut Nama Pegawai Demi Samarkan Kepemilikan Kendaraan
-
Luapkan Uneg-uneg! Gibran: Saya Bahas Kemenyan Ribut, AI Ribut, Apa Salahnya?
-
Heboh Umpatan 'Brengsek' Prabowo Gegara Tak Disediakan Kopi, Cak Imin Kepergok Nyengir!
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Ibu Hamil Turut Jadi Korban Kebakaran di Terra Drone, Menteri PPPA Soroti Perusahaan Tak Taat Aturan
-
Kronologi 2 Mata Elang Tewas Diamuk Massa di Kalibata, Kios dan Kendaraan Dibakar
-
Dua Mata Elang Tewas Dikeroyok di Kalibata, Kericuhan Berlanjut ke Pembakaran Kios dan Kendaraan
-
Kejagung Sita Hotel Ayaka Suites, Aset Tersangka TPPU Kasus Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
-
Awas! Gunung Dukono Menyembur Asap Tebal 900 Meter Pagi Ini, Benarkah Statusnya Aman?
-
Siswa Sekolah Rakyat: Dari Sulit Membaca Kini Berani Rencanakan Masa Depan
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
RSUD Aceh Tamiang Kembali Buka, Warga Keluhkan Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan Pascabanjir
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?