Suara.com - Jagat maya kembali dihebohkan oleh sebuah video yang memicu keprihatinan massal.
Rekaman tersebut memperlihatkan seorang anak perempuan berseragam Sekolah Dasar (SD), lengkap dengan rok merah dan tas punggung, dengan santainya mengendarai sepeda motor listrik di tengah padatnya lalu lintas jalan raya.
Meski terlihat mengenakan helm, aksi nekat ini sontak menjadi perbincangan panas dan membuka kembali diskusi tentang fenomena anak di bawah umur yang kini mudah mengakses kendaraan listrik.
Video yang tersebar luas di berbagai platform media sosial itu menampilkan pemandangan yang membuat banyak orang dewasa bergidik ngeri.
Anak tersebut terlihat melaju di antara mobil dan motor lain, sebuah situasi yang jelas sangat membahayakan bagi dirinya maupun pengguna jalan lainnya.
Ketenangan sang anak di atas motor listriknya berbanding terbalik dengan kegeraman dan kekhawatiran publik yang menyaksikannya.
Sontak, kolom komentar di unggahan video tersebut banjir dengan kritik dan pendapat yang menyoroti berbagai aspek, terutama peran orang tua.
Banyak yang menyayangkan sikap abai orang tua yang mengizinkan anaknya melakukan aktivitas berbahaya tersebut.
"Bahaya pol inii ... Haruse jangan di izinkan dulu karena masih usia segituu," ujar seorang netizen dengan nada khawatir dikutip Senin (28/7/2025).
Baca Juga: Guru Tak Peduli Meski Korban Lapor, Siswa SD Bangka Selatan Tewas Dibully
Komentar lain menyoroti kemungkinan adanya rasa bangga yang keliru dari pihak orang tua.
"Ortunya biasanya malah super bangga. Anaknya bisa bawa sepeda motor ke jalan raya sendiri," tambah yang lain, menyindir fenomena orang tua yang memfasilitasi anak tanpa mempertimbangkan risiko.
Seorang ibu turut berbagi pandangannya, membandingkan dengan sikap protektifnya terhadap anak sendiri.
"Sayang anak boleh tapi di sesuaikan dulu lah, anakku aja yang sudah SMP belum aku kasih kepercyaaan untuk bawa kendraan ke sekolahnya. Di rumah ada sepeda listrik dan sepeda motor matic juga, tapi aku gak bolehin anakku bawa kecuali lagi iseng main area komplek aja.....ini kok anak masih SD sudah aman banget orang tuanya ya kasih anaknya bawa kendaraan sendri gitu," ungkapnya panjang lebar.
Fenomena ini sejatinya menggarisbawahi adanya celah pemahaman dan penegakan regulasi terkait penggunaan sepeda listrik di Indonesia.
Banyak masyarakat, termasuk orang tua, yang menganggap sepeda listrik setara dengan sepeda biasa sehingga bebas digunakan oleh siapa saja, termasuk anak-anak, di mana saja.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
M Bloc Space Comeback: Sekarang Wajahnya Beda, Energinya Juga Lebih Seru!
-
Apa itu Prabowonomics? Viral usai Jadi Jihad Budiman Sudjatmiko
-
Geger Kereta Cepat Whoosh: Dugaan Konspirasi Jahat Disebut Bikin Negara Tekor Rp75 Triliun
-
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Aliran Dana Janggal Aqua ke PDAM Senilai Rp600 Juta Per Bulan!
-
Dukung PPPK Jadi PNS, Anggota Komisi II DPR Sebut Usulan Terbuka Diakomodir Lewat Revisi UU ASN
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan