Suara.com - Di tengah memanasnya suhu politik akibat isu dugaan ijazah palsu yang menyeret nama "Partai Biru", Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep mengambil peran sebagai juru damai.
Ia tampil ke depan untuk mendinginkan suasana, menegaskan bahwa hubungan antara keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan keluarga Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baik-baik saja, jauh dari narasi perpecahan yang beredar.
Sebagai bukti nyata, Kaesang mengungkap sebuah momen penting yang terjadi di balik layar: Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka secara khusus telah menjenguk SBY yang sempat dirawat di RSPAD Gatot Soebroto.
Manuver ini disampaikan Kaesang usai memimpin rapat perdana Tim Formatur Kepengurusan DPP PSI di Jakarta, Senin.
Ia secara eksplisit menggunakan momen kunjungan Gibran sebagai bukti untuk mematahkan spekulasi keretakan hubungan kedua keluarga.
"Kita semua harus tahu hubungan kami dengan keluarganya Bapak SBY sangat baik, kemarin juga Pak Wapres (Gibran Rakabuming Raka) juga bertemu dengan beliau menjenguk di RSPAD," kata Kaesang dengan nada meyakinkan.
Kunjungan ini menjadi simbol kuat bahwa di level personal, komunikasi dan rasa hormat antara dua dinasti politik terbesar di Indonesia saat ini tetap terjaga, kontras dengan isu panas yang bergulir di ranah publik.
Tak berhenti di situ, Kaesang juga mengumumkan rencananya untuk membangun jembatan komunikasi lebih lanjut.
Putra bungsu Jokowi itu menyatakan keinginannya untuk segera bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), yang kini menjabat sebagai Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan.
Baca Juga: Teka-Teki 'J' dari Kaesang di Pucuk PSI
"Saya pun juga ingin berencana ketemu dengan Pak Ketum Demokrat, Mas AHY," tuturnya.
Langkah ini menunjukkan upaya proaktif untuk memastikan tidak ada mispersepsi di level pimpinan partai. Kaesang bahkan menutup pernyataannya dengan pesan kebangsaan yang menyejukkan.
"Semuanya untuk bangsa ini, tidak ada yang saling menjatuhkan," tegasnya.
Semua pernyataan ini adalah respons Kaesang terhadap isu liar yang menuduh Partai Demokrat berada di balik serangan isu dugaan ijazah palsu Jokowi. Saat ditanya langsung mengenai tuduhan tersebut, Kaesang menjawab dengan cerdas.
"Coba ditanyakan ke Bapak (Jokowi), bukan ke saya," katanya, menempatkan dirinya untuk tidak berbicara atas nama sang ayah, namun tetap membela.
Ia kemudian mengklarifikasi bahwa Jokowi sendiri tidak pernah secara eksplisit menuduh "Partai Biru". Kaesang juga menunjukkan sikap fair dengan mengakui bahwa Partai Demokrat pun telah mengeluarkan pernyataan resmi untuk menepis tuduhan tersebut.
Berita Terkait
-
Teka-Teki 'J' dari Kaesang di Pucuk PSI
-
Gaya Jokowi di Reuni UGM Disorot Roy Suryo: Nggak Berani Pakai Kaos Biru, Masih Shock Jadi Pejabat
-
Balai Kota Jakarta Jadi Studio Dadakan: SBY Dampingi Pelukis Jerman Ciptakan Karya Seni Ikonik
-
SBY Comeback Usai Sakit, Boyong Pelukis Top Jerman untuk Abadikan Monas dari Puncak Balai Kota
-
Suara Live: Ijazah Jokowi: Kubu Roy Suryo Ungkap Kekhawatiran 'Aneh' Usai Penyitaan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Soal Progres Mobil Nasional, Istana: Sabar Dulu, Biar Ada Kejutan
-
Kenapa Pohon Tua di Jakarta Masih Jadi Ancaman Nyawa Saat Musim Hujan?
-
Tiba di Korea Selatan, Ini Agenda Presiden Prabowo di KTT APEC 2025
-
Pernah Jadi Korban, Pramono Anung Desak Perbaikan Mesin Tap Transjakarta Bermasalah
-
Skandal Whoosh Memanas: KPK Konfirmasi Penyelidikan Korupsi, Petinggi KCIC akan Dipanggil
-
Formappi Nilai Proses Etik Lima Anggota DPR Nonaktif Jadi Ujian Independensi MKD
-
Ketua DPD: GKR Emas Buktikan Pena Juga Bisa Jadi Alat Perjuangan Politik
-
Soeharto Jadi Pahlawan Nasional? Istana: Namanya Sudah Diusulkan, Tunggu Keputusan Presiden
-
Kemenag Petakan 80 Pesantren Berisiko Bangunan Runtuh, Susun Aturan Baru Demi Keselamatan Santri
-
Gubernur Bobby Nasution juga Siapkan Beasiswa untuk Atlet Berprestasi Popnas dan Peparpenas