Suara.com - Sebuah insiden yang terdengar mustahil namun nyata terjadi di India, di mana seorang bocah laki-laki berusia satu tahun tidak hanya selamat dari pertemuan dengan ular kobra, tetapi justru menjadi pemenangnya dengan cara yang tak terduga, di mana ia menggigit balik ular berbisa itu hingga mati.
Disitat dari BBC News Indonesia, Rabu (30/1/2025), peristiwa dramatis ini menimpa Govind Kumar pada 24 Juli lalu saat ia sedang asyik bermain di taman rumah keluarganya di Desa Mohchi Bankatwa, Negara Bagian Bihar.
Saat itu, sang ibu sedang sibuk bekerja di kebun belakang, tak menyadari bahaya yang mengintai putranya.
Menurut penuturan sang nenek, Matisari Devi, momen mengerikan itu baru disadari setelah semuanya terjadi.
"Ibunya sedang bekerja di kebun belakang," katanya.
"Ia menangkap ular itu dan menggigitnya dengan giginya. Kami kemudian menyadari bahwa itu adalah ular kobra," tambahnya.
Sesaat setelah insiden itu, Govind kecil langsung kehilangan kesadaran. Dengan panik, keluarga segera melarikannya ke rumah sakit terdekat. Kondisinya saat tiba di rumah sakit cukup mengkhawatirkan.
"Ketika anak itu dirawat, wajahnya bengkak terutama di sekitar mulut," kata Dr. Kumar Saurabh, dokter yang merawat Govind di Government Medical College.
Namun, keajaiban terjadi. Govind berhasil selamat dan kini kondisinya telah sehat.
Lantas, bagaimana mungkin seorang balita bisa selamat setelah menggigit ular yang racunnya mampu membunuh manusia dewasa? Dr. Kumar Saurabh memberikan penjelasan ilmiah yang mencerahkan di balik fenomena ini.
Baca Juga: Deg-degan! Petugas Evakuasi Ular Kobra yang Masuk ke Celana Pria
Ia menjelaskan perbedaan fundamental antara digigit ular dan menggigit ular.
"Ketika seekor kobra menggigit manusia, bisanya masuk ke aliran darah kita. Ini menyebabkan neurotoksisitas, yang memengaruhi sistem saraf kita. Hal ini dapat menyebabkan kematian," ujarnya kepada BBC.
Sementara dalam kasus Govind, yang terjadi adalah sebaliknya.
"Ketika manusia menggigit kobra, racunnya mencapai sistem pencernaan kita. Tubuh manusia menetralkannya, dan racun tersebut melewatinya," tambah Dr. Kumar.
Sederhananya, sistem pencernaan manusia mampu menetralisir bisa ular sebelum sempat masuk ke aliran darah dan merusak sistem saraf.
Namun, dokter juga mengingatkan bahwa Govind sangat beruntung, karena efeknya bisa menjadi fatal jika terdapat luka atau tukak di saluran pencernaannya yang bisa menjadi pintu masuk bisa ke aliran darah.
Berita Terkait
-
Pertanyaan Kalcer: Lebih Dulu Mana, Sound Horeg di Indonesia atau India?
-
Bukan Cuma Sound Horeg, Ini 5 Kesamaan Indonesia dan India yang Bikin Kamu Terkejut
-
Indonesia Ada Edi Sound Cs, Siapa 'Penemu' Sound Horeg di India?
-
Sinopsis Sarzameen, Film India Terbaru Kajol dan Ibrahim Ali Khan
-
Apa Itu Dek Bass? Sound Horeg yang Ada di India
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar