Suara.com - Kawasan pesisir Kamchatka di Rusia berjarak lebih dari 8 ribu kilometer dengan Jakarta, namun gempa yang terjadi di wilayah tersebut tetap bisa menyebabkan potensi tsunami ke Indonesia bagian timur.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan bahwa skala dan mekanisme gempa yang menjadi pemicu utama terjadinya gelombang tsunami lintas samudra termasuk hingga ke Indonesia.
"Gempa ini berjarak ke Jakarta sejauh 8.226 kilometer. Karena kekuatannya besar dan itu memberikan daya dorong, menimbulkan gelombang tsunami yang cukup jauh dampaknya sehingga sampai di wilayah Indonesia," jelas Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam konferensi pers virtual, Rabu (30/7/2025).
Sumber gempa berada di bidang kontak antar lempeng, tepatnya antara Lempeng Pasifik dan Eurasia, di dasar laut Palung Kuril-Kamchatka.
Daryono juga menjelaskan kalau gempa di Rusia itu dipicu karena reformasi batuan dalam skala besar yang terjadi di dasar laut kemudian mendorong air laut secara vertikal.
Patahan tersebut dikenal sensitif terhadap terjadinya perubahan kolom air laut. Sehingga bisa memicu terjadinya tsunami.
Kawasan Palung Kuril-Kamchatka sendiri secara historis dikenal sebagai zona rawan gempa-gempa besar akibat akumulasi tekanan antar lempeng yang terus berlangsung selama ratusan tahun.
"Wilayah itu ecara historis memang terbiasa terjadi gempa-gempa besar. Ini menjadi pelajaran bagi kita bahwa gempa megatruks yang disampaikan selama ini bukanlah sesuatu yang harus diragukan, tetapi merupakan ancaman nyata, meskipun ini terjadi di Rusia Timur," ucapnya.
"Dan karena kekuatannya, maka dia akan menemukan deformasi yang berdampak perubahan kolom air laut dengan kekuatan besar. Sehingga terjadilah pergerakan massa air laut. Jadi tsunami itu bukan gelombang laut, tetapi massa air yang berpindah dan bergerak," jelas Dayono lagi.
Baca Juga: Guncangannya Picu Tsunami ke Indonesia, Kemlu: Tak Ada WNI Terdampak Gempa Rusia
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa meskipun gelombang tsunami yang sampai ke Indonesia diperkirakan di bawah 50 sentimeter dan status peringatannya masih waspada, namun masyarakat tetap perlu waspada terhadap faktor lokal, khususnya di wilayah yang memiliki bentuk teluk tertutup.
Berita Terkait
-
Daftar Wilayah Waspada Tsunami, Imbas Gempa Dahsyat di Rusia
-
BMKG: Peringatan Dini Tsunami Wilayah Indonesia Imbas Gempa M 8,6 Rusia
-
Gempa M 8,7 Guncang Rusia Berdampak Tsunami 4 Meter, Jepang Umumkan Evakuasi
-
Diminta Langsung Bobby Nasution, BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca di Danau Toba
-
Modifikasi Cuaca Tak Selalu Efektif, BMKG Ingatkan Strategi Karhutla Harus Berlapis
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Rahayu Saraswati Tetap Wakil Ketua Komisi VII DPR Usai Putusan MKD, Begini Kata Dasco
-
Pengendara Mobil Tewas Tertimpa Pohon Tumbang di Dharmawangsa Raya Saat Hujan Deras
-
Demi Restorasi Lingkungan, KLH Ajak Kawasan Ekowisata di Puncak Tanam Harapan Baru
-
Kejagung Tampik Soal Wakil Wali Kota Bandung Terjaring OTT: Hanya Pemeriksaan!
-
Viral 'Bang Jago' Minta Jatah Rp 5 Ribu di Pasar Tangsel, Polisi Turun Tangan
-
Hari Ini, Prabowo Bertolak ke Korea Selatan untuk KTT APEC 2025
-
Istana Terima Aspirasi Guru Madrasah yang Ingin Diangkat jadi ASN, Keputusan Tunggu Respons Presiden
-
PLN Dukung KESDM Salurkan BPBL Bagi Ratusan Keluarga Prasejahtera di Minahasa
-
BRIN Temukan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta, Begini Imbauan Kemenkes
-
Harvey Moeis Ternyata Sudah Dieksekusi Sejak Juli Pasca Putusan Kasasi