- SPPG didorong aktif mengedukasi gizi, Kepala SPPG harus mengajar langsung di sekolah mengenai makanan bergizi.
- Edukasi gizi sebaiknya dilakukan langsung di kelas bersama guru, serta melibatkan puskesmas, posyandu, dan perangkat desa.
- Kepala SPPG dan tim diapresiasi atas kreativitas edukasi menarik, seperti kostum dan hadiah untuk mendorong konsumsi sayuran.
Suara.com - Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG) diminta tidak hanya menyalurkan program Makan Bergizi Gratis (MBG), tetapi juga aktif memberikan edukasi gizi kepada para penerima manfaat. Kepala SPPG bahkan didorong untuk terjun langsung ke sekolah-sekolah dan berperan sebagai pengajar dalam menyampaikan pentingnya makanan bergizi bagi pertumbuhan siswa.
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik Sudaryati Deyang, mengatakan edukasi gizi idealnya dilakukan secara langsung di ruang kelas dengan melibatkan guru sekolah agar pesan yang disampaikan lebih mudah dipahami oleh siswa.
“Minta waktu satu jam menjadi guru di kelas. Nanti ganti ke kelas berikutnya, di kelas lain. Jelaskan soal pentingnya makan bergizi,” kata Nanik dalam pengarahannya pada acara Sosialisasi dan Penguatan Tata Kelola Makan Bergizi Gratis Serta Pengawasan dan Pemantauan SPPG di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu, 14 Desember 2025.
Selain menyasar sekolah, Nanik menyebut SPPG juga dapat bekerja sama dengan tenaga ahli kesehatan di puskesmas, kader posyandu, serta PKK untuk memberikan penyuluhan gizi kepada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.
Kolaborasi dengan lurah dan perangkat desa juga dinilai penting untuk membentuk forum-forum penyuluhan gizi di tingkat desa sekaligus menjelaskan tujuan dan manfaat program MBG kepada masyarakat luas.
Dalam kesempatan itu, Nanik mengapresiasi kreativitas para Kepala SPPG, akuntan, ahli gizi, mitra, serta relawan dapur dalam merancang metode edukasi gizi yang menarik bagi anak-anak.
Berbagai pendekatan kreatif dinilai efektif untuk menumbuhkan minat anak mengonsumsi makanan sehat, khususnya sayuran.
Salah satu contoh yang disampaikan Nanik adalah penggunaan kostum tokoh komik oleh pengantar makanan MBG, pemberian bonus jajanan sehat, hingga hadiah kecil sebagai bentuk apresiasi bagi anak-anak yang mau menghabiskan sayuran.
“Kami berikan driver itu kostum Power Rangers, jadi antusiasme mereka itu makin ‘Naaahhh, baguuusss,’. Bilang, besok saya akan bawa Power Rangers ke sini lagi, kalau pada mau makan sayur. Besok tak bawakan jajan, sekali-sekali bawakan Burger apa apa gitu, Pak, tapi dengan catatan makan sayur,” ujar Nanik.
Baca Juga: BGN Minta Kepala SPPG Awasi Ketat Proses Memasak dan Distribusi MBG
Menurutnya, kemampuan komunikasi menjadi aspek penting yang harus dimiliki oleh Kepala SPPG, akuntan, dan ahli gizi. Mereka perlu dilatih untuk berbicara di depan publik, mulai dari forum kecil seperti sekolah, PKK, hingga kelurahan.
Hal tersebut dinilai krusial agar pesan tentang pentingnya gizi seimbang dan tujuan program MBG dapat dipahami dan diterima oleh seluruh lapisan masyarakat.
Berita Terkait
-
BGN Minta Kepala SPPG Awasi Ketat Proses Memasak dan Distribusi MBG
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Sekolah Kembali Normal, Gubernur DKI Pastikan Korban Kecelakaan Mobil MBG Ditangani Maksimal
-
Ahli Gizi: Pahlawan Super yang Cuma Ditelfon Kalau Badan Sudah Ngeluh Keras
-
7 Siswa Korban Insiden Mobil MBG di SDN 01 Kalibaru Kembali Sekolah, Polisi Beri Trauma Healing
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Usai Tahan Heri Gunawan dan Satori, KPK Bakal Dalami Peran Anggota Komisi XI DPR di Kasus CSR BI-OJK
-
Ketua Komisi XI DPR Ungkap Alasan TKD Turun, ADKASI Tantang Daerah Buktikan Kinerja
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang