Suara.com - Menghangatnya gugatan wanprestasi terhadap PT Solo Manufaktur Kreasi (Esemka) di Pengadilan Negeri Solo, membuat sang penggugat, Aufaa Luqmana, mengambil langkah tak terduga.
Ia berhasil membeli sendiri satu unit pikap Esemka bekas, seolah untuk membuktikan eksistensi mobil yang digugat.
Namun, kepemilikan mobil ini justru membuka persoalan baru, mengungkap realita biaya tersembunyi yang harus ia tanggung sejak hari pertama.
Kisah kepemilikan mobil seharga Rp 45 juta ini dimulai dengan sebuah tantangan besar, yakni membawanya pulang dari Jakarta ke Solo. Bukannya dikendarai, mobil bernomor polisi B 9089 UAQ itu justru tiba di Solo di atas sebuah mobil towing.
Keputusan ini diambil karena kekhawatiran akan kondisi mobil itu sendiri.
"Kemarin dari Jakarta, dikirim karena takut mogok dijalan. Akhirnya di towing," ungkap Aufaa mengutip SuaraSurakarta.id, Rabu (30/7/2025).
Pengakuan ini menjadi bukti pertama bahwa ada biaya logistik tambahan yang tidak sedikit, yang harus dikeluarkan hanya untuk memastikan mobil sampai ke tujuan dengan selamat.
Perjuangan tidak berhenti di situ. Setibanya di kota asal, mobil yang rencananya akan segera diserahkan kepada sang paman untuk menunjang usaha tani itu belum bisa langsung diajak bekerja.
Aufaa harus langsung membawanya ke pabrik PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) untuk menjalani servis.
Baca Juga: Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
"Kemarin service habis Rp 415.000. Langsung ke tempat produksinya untuk servis," ucap Aufaa.
Langkah ini menambah daftar pengeluaran tak terduga dan mengisyaratkan bahwa unit bekas yang beredar di pasaran kemungkinan besar memerlukan penanganan segera sebelum bisa dioperasikan secara optimal.
Padahal, tujuan utama Aufaa membeli mobil ini adalah untuk menekan biaya dan mendukung produktivitas usahanya.
"Dari lama cari mobil ini. Ini untuk usaha buat mengangkut barang-barang. Rencana mau diserahkan ke paman buat kebutuhan usaha bertani," katanya.
Aufaa sendiri mengungkapkan membutuhkan perjuangan untuk mendapatkan mobil yang pernah dibangga-banggakan menjadi mobil nasional.
"Saya cari di marketplace sulit lah. Makanya saat ketemu ini langsung dipinang, walaupun keadaan second," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 7 Sunscreen Mengandung Niacinamide untuk Mengurangi Flek Hitam, Semua di Bawah Rp60 Ribu
Pilihan
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
-
BREAKING NEWS! Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi Wafat
-
Harga Emas Turun Hari ini: Emas Galeri di Pegadaian Rp 2,3 Jutaan, Antam 'Kosong'
Terkini
-
Investment Outlook 2025 Redefining Value: Investment Strategy in the Age of Innovation
-
Ini Cerita Aqsa Syauqi Peraih DPD Award 2025 Kategori Pembangunan Sosial & Kesehatan
-
Dihadang Sopir Angkot, Layanan Mikrotrans PulogadungKampung Rambutan Disetop Sementara
-
Amstrong sembiring: Jelang Akhir Tahun 2025 Negeri Ini Jadi Lautan Persoalan Hukum
-
Wacana Tarif Transjakarta Naik, DPRD Sebut Warga Jakarta Sudah Mampu Bayar Lebih dari Rp 3.500
-
Ritual Persembahan Berujung Petaka, 9 Umat Tewas Terinjak-injak di Kuil India
-
Gelar Pangeran Andrew Dicabut Gegara Pelecehan Seksual, Keluarga Giuffre Beri Respon Sinis
-
Pengamat: Jaksa Hanya Melaksanakan Penetapan Hakim di Kasus Nenny Karawang
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
-
Kolaborasi Riset Sawit dan UMKM, Perkuat Inovasi Perkebunan Indonesia