Suara.com - Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara soal sosok "jaket biru" yang disebut-sebut sebagai dalang di balik tudingan ijazah palsu dan isu pemakzulan putranya Gibran Rakabuming Raka dari kursi Wapres.
Dalam keterangannya, Jokowi secara tegas menepis bahwa ia pernah menunjuk warna atau nama tertentu, termasuk nama mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Nggak ada. Saya tidak pernah berbicara masalah warna," terang Jokowi dikutip dari suarasurakarta.id pada Kamis (31/7/2025).
Pernyataan Jokowi ini seakan menjadi jawaban atas spekulasi yang berkembang liar di publik, terutama setelah muncul istilah "partai biru" yang diduga mengarah pada Partai Demokrat.
Meskipun membantah menyebut warna, Jokowi sebelumnya sempat mengindikasikan adanya kekuatan besar yang bermain di balik isu-isu tersebut.
Ketika disinggung lebih lanjut mengenai "orang besar" yang ia maksud, Jokowi memberikan jawaban diplomatis.
"Bukan nggak mengetahui, saya sampaikan ada orang besar yang membackup. Tapi sekali lagi jangan ada yang merasa tertuduh, apalagi sekelas Pak SBY nggak lah. Beliau adalah negarawan yang baik," jelasnya.
Dengan tegas, Jokowi juga menampik bahwa ia pernah mengaitkan isu ini dengan partai politik manapun.
"Saya tidak pernah mengatakan itu," tandasnya.
Baca Juga: Survei LSI Sebut 74,6 Persen Publik Tak Percaya Isu Ijazah Palsu Jokowi, Sengaja 'Digoreng'?
Sebelumnya Partai Demokrat meradang atas tudingan yang menyudutkan mereka.
Wakil Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono, yang akrab disapa Ibas, menegaskan bahwa partainya tidak akan tinggal diam atas fitnah yang dinilai sengaja mencemarkan nama baik partai.
Pihaknya bahkan secara serius tengah mengkaji kemungkinan untuk membawa masalah ini ke ranah hukum.
"Demokrat akan mempertimbangkan langkah hukum terhadap siapapun yang dengan sengaja mencemarkan nama baik partai melalui narasi-narasi palsu dan manipulatif," tandas Ibas.
Polemik mengenai ijazah palsu Jokowi sendiri telah beberapa kali muncul ke permukaan.
Isu ini kembali menghangat dan menyeret nama-nama besar di kancah perpolitikan nasional, menciptakan sebuah drama politik yang menyita perhatian publik. Kini, bola panas berada di tangan masing-masing pihak untuk membuktikan klaim dan menjaga marwah di tengah pusaran tudingan yang saling bersahutan.
Berita Terkait
-
Gibran Disuruh Berkantor ke IKN, Kaesang Singgung Komitmen
-
Eks Rektor UGM Disatroni Polisi Imbas Sebut Jokowi Tak Lulus, Roy Suryo: Saya Sedih, Ini Gak Wajar!
-
Tak Terima Kasus Ijazah Jokowi Dihentikan, TPUA 'Kuliahi' Penyidik Pasal KUHAP
-
Survei LSI Sebut 74,6 Persen Publik Tak Percaya Isu Ijazah Palsu Jokowi, Sengaja 'Digoreng'?
-
Kecam Pengadu Domba, Ibas Murka Demokrat Diseret Isu Ijazah Jokowi
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!