Dari hasil penyelidikan awal dan keterangan para saksi, terungkap sebuah fakta krusial. NR ternyata adalah seorang ODGJ yang memiliki riwayat perawatan medis.
"Dari keterangan tetangga pelaku, pelaku pernah dirawat di rumah sakit jiwa," kata Iptu Putra Agung.[2] Fakta bahwa NR baru saja keluar dari Rumah Sakit Khusus Jiwa (RSKJ) sebelum peristiwa naas ini terjadi, menambah kompleksitas kasus ini.
Bahkan, seorang warga menyebutkan bahwa sebelum kejadian, NR sempat mendatangi warga dan mengaku sedang kesurupan.
Kini, NR telah diamankan di Polsek Gading Cempaka, sementara jenazah ibunya dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk proses visum dan otopsi lebih lanjut.
Polisi masih terus mendalami motif pasti di balik tindakan ekstrem ini, sembari mempertimbangkan kondisi kejiwaan pelaku dalam proses hukumnya.
Kasus anak bunuh ibu kandung di Bengkulu ini adalah alarm keras bagi kita semua. Ia bukan sekadar berita kriminal biasa, melainkan cerminan dari isu sosial yang lebih besar dan sering kali terabaikan yakni kesehatan mental.
Tragedi di atas sajadah ini meninggalkan luka yang dalam, terutama bagi kedua adik NR yang kini menjadi yatim piatu dalam sekejap.
Ini adalah pengingat pahit bahwa di balik setiap berita kriminal, ada kisah manusia yang kompleks, penderitaan yang tak terucap, dan sistem sosial yang mungkin perlu kita perbaiki bersama.
Bagaimana pendapatmu tentang penanganan ODGJ di lingkungan sekitarmu?
Baca Juga: Kasus Korupsi Mega Mall : Mengapa Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Diperiksa di Kejagung?
Apa yang seharusnya dilakukan pemerintah dan masyarakat untuk mencegah tragedi serupa terulang kembali?
Mari suarakan kepedulianmu di kolom komentar.
Berita Terkait
-
Kasus Korupsi Mega Mall : Mengapa Gubernur Bengkulu Helmi Hasan Diperiksa di Kejagung?
-
Ada Lexus LM, Ini Sederet Mobil Mewah Komisaris PT RSM yang Disita Terkait Korupsi Batu Bara Rp500 M
-
Di Balik Seragam Pelindung Anak, Oknum ASN UPTD PPA Bengkulu Tega Cabuli Gadis Korban Kekerasan
-
Pemprov Bengkulu Tak Terima, Buntut Guru Honorer Nangis Curhat Soal Gaji Rp30 Ribu
-
Viral Guru Honorer Nangis Curhat di DPR RI Soal Gaji Rp 30 Ribu, Pemprov Bengkulu Tak Terima
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional
-
Surya Paloh Bicara Soal PAW Usai Sahroni dan Nafa Urbach Disanksi MKD, Begini Katanya
-
Peringati Hari Pahlawan Besok, Mensos Ajak Masyarakat Mengheningkan Cipta Serentak
-
KPAI: SMAN 72 Bakal Belajar Online, Prioritaskan Pemulihan Psikologis Siswa Usai Ledakan
-
Dinas Pendidikan: SMAN 72 Jalani PJJ Sementara Usai Ledakan, Sekolah Masih Dalam Proses Sterilisasi