Suara.com - Pengacara sekaligus aktivis HAM Veronica Koman menanggapi perihal Polri yang meminta tambahan anggaran untuk tahun 2026.
Tidak tanggung-tanggung mereka meminta anggaran naik menjadi 58 persen dari pagu indikatif Polri tahun anggaran 2026 yang ditetapkan sebesar Rp109,6 triliun.
Melalui akun media sosial X, Veronica Koman tidak setuju dengan permintaan dana tersebut.
Dia mengaku kecewa dengan kinerja polisi selama ini yang tidak mampu menyelesaikan beberapa kasus di negeri ini.
Salah satu kasus kematian diplomat ADP yang heboh meninggal karena wajahnya dililit lakban dengan rapih.
"Bisa-bisanya kepolisian minta anggaran dinaikkan padahal mecahin kasus pembunuhan diplomat aja ga mampu," tulisnya.
Tidak sampai di situ, Veronica menilai polisi hanya bisa mengurus hal-hal sepele. Salah satunya ingin menurunkan bendera anime One Piece.
"Dan malah (polisi) sibuk ngurusin bendera anime," sambungnya.
Unggahan Veronica di X pun mencuri perhatian warganet. Beberapa diantara mereka pun langsung memberi respon dengan memberi beragam komentar.
Baca Juga: Kasus Penggelapan Dana, Bareskrim Tetapkan Gibran Sebagai Tersangka dan Langsung Ditahan
"Mungkin bukan nggak mampu tapi nggak mau," ungkap salah satu warganet.
"Bukan nggak bisa mecahin, mungkin takut sesuatu aja," terang warganet lainnya.
Sebelumnya, asisten Utama Kapolri Bidang Perencanaan dan Anggaran Polri, Komisaris Jenderal Wahyu Hadiningrat mengatakan bahwa usulan kebutuhan anggaran Polri tahun 2026 itu berdasarkan Surat Kapolri tertanggal 10 Maret 2025, yakni sebesar Rp173 triliun.
Dalam rapat kerja pembahasan anggaran bersama Komisi III DPR RI di Jakarta, Senin, 7 Juli 2025, Wahyu mengatakan, tambahan anggaran Rp 63,7 triliun tersebut untuk kebutuhan belanja pegawai sebesar Rp 4,8 triliun, belanja barang Rp 13,8 triliun, dan belanja modal Rp 45,1 triliun.
Pada belanja pegawai, anggaran akan diprioritaskan untuk gaji pegawai rekrutmen personel baru dan memenuhi kenaikan tunjangan kinerja 80 persen personel Polri dan aparatur sipil negara (ASN).
Belanja barang akan diprioritaskan untuk meningkatkan operasional kepolisian dan pelayanan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Berita Terkait
- 
            
              Kasus Penggelapan Dana, Bareskrim Tetapkan Gibran Sebagai Tersangka dan Langsung Ditahan
 - 
            
              Fenomena Jolly Roger Jelang 17-an: Simbol Pop Kultur Jadi Kritik dan Diburu Aparat
 - 
            
              Akui Tak Ada Unsur Pidana: Mengapa Polisi Awasi Pengibaran Bendera One Piece Jelang 17 Agustus?
 - 
            
              Polisi Bungkam Soal Berita Arya Daru Jalan dengan Vara Sebelum Tewas
 - 
            
              Ulah Lain Pelaku Teriak Bom di Lion Air: Pernah Ditangkap Polisi Gegara Nunggak Hotel
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Kemenkeu: Pertumbuhan Ekonomi Butuh Ekosistem Bisnis yang Kolaboratif dan Berorientasi Inovasi
 - 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri