Suara.com - Spekulasi liar mengenai tawaran kursi menteri untuk Anies Baswedan di kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memantik analisis tajam dari pakar hukum tata negara, Refly Harun.
Tak sekadar jabatan biasa, Refly mengungkap adanya skenario besar hingga syarat non-negotiable yang bisa jadi diajukan Anies, termasuk permintaan untuk "membersihkan Geng Solo" dari lingkaran kekuasaan.
Isu ini mencuat seiring sikap Anies yang memilih bungkam dan enggan berandai-andai. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu bersikukuh menunggu tawaran resmi sebelum memberikan respons.
"Lebih bijak saya merespons setelah ada ajakan resmi," ujar Anies dalam sebuah potongan video yang dianalisis Refly Harun di kanal YouTube-nya.
Anies menegaskan, "Tidak patut bagi saya mengatakan ya atau tidak sebelum ada ajakan yang jelas."
Namun di balik kehati-hatian Anies, Refly Harun mengklaim bahwa berdasarkan informasi yang beredar, Anies telah menolak tawaran serupa hingga tiga kali.
Kegalauan ini disebut juga menjalar ke pendukungnya, di mana sebuah polling internal menunjukkan 57% menolak Anies bergabung dengan pemerintah.
Menurut Refly, karakter politik Anies menjadi kunci untuk memahami potensi keputusannya.
"Anies ini memiliki darah politik, pejuang, dan intelektual. Politiknya adalah politik nilai, bukan sekadar pragmatisme," tutur Refly Harun.
Baca Juga: Apa Saja 3 Pesan Rahasia Prabowo yang Disampaikan Dasco ke Megawati?
Syarat Non-Negotiable: 'Bersihkan Geng Solo'
Refly Harun menyoroti dua syarat utama yang kemungkinan besar akan menjadi harga mati bagi Anies jika serius mempertimbangkan untuk bergabung.
Pertama, dan yang paling berisiko, adalah Anies tetap memposisikan diri sebagai oposisi kritis dari dalam.
Syarat kedua, yang lebih eksplosif, adalah adanya permintaan untuk merombak komposisi kabinet secara signifikan.
"Anies juga mungkin mengajukan syarat untuk 'membersihkan Geng Solo' dari kabinet," ungkap Refly.
Istilah "Geng Solo" kerap diasosiasikan dengan lingkaran terdekat Presiden Joko Widodo dan putranya, Gibran Rakabuming Raka, yang berasal dari Solo. Permintaan ini, jika benar, akan menjadi manuver politik tingkat tinggi yang bisa menguji soliditas koalisi Prabowo.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Mendagri: Pemerintah Mendengar, Memahami, dan Menindaklanjuti Kritik Soal Bencana