Suara.com - Suasana unjuk rasa penolakan kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) di Kabupaten Pati, Jawa Tengah, memanas saat Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Daerah (Sekda) Pati, Riyoso, terlibat debat sengit dengan seorang demonstran.
Momen tersebut menjadi sorotan tajam ketika sang pejabat dinilai menunjukkan sikap arogan dan akhirnya "disentil" dengan sebuah kalimat menohok yang mengingatkannya pada posisinya sebagai abdi negara.
Insiden ini terjadi di tengah aksi yang digelar oleh aliansi Masyarakat Pati Bersatu di kawasan Alun-Alun Pati, Selasa, 5 Agustus 2025.
Massa ke jalan untuk menyuarakan protes keras terhadap kebijakan Bupati Pati Sudewo yang menaikkan PBB secara drastis, dengan angka mencapai 250 persen. Mereka juga membuka posko penggalangan Donasi Demo Tolak Kenaikan PBB Pati.
Kebijakan ini dianggap mencekik leher warga di tengah kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih. Para demonstran menuntut agar kebijakan tersebut dibatalkan karena dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil.
Di tengah kerumunan massa yang menyuarakan aspirasinya, Plt Sekda Riyoso hadir dengan niat untuk menertibkan dan membubarkan aksi dan posko penggalangan dana. Namun, pendekatannya justru memicu konfrontasi.
Seorang pria berkaos hitam, salah satu peserta aksi, dengan berani mencegat dan menantang Riyoso untuk
berdialog. Pria tersebut tidak terima dengan cara Riyoso yang terkesan meremehkan aksi mereka.
Dalam video yang kini viral, adu argumen pun tak terhindarkan. Sambil membusungkan dada, pria berkaos hitam itu dengan lantang mengingatkan Riyoso tentang esensi seorang pejabat publik yang digaji oleh uang rakyat. Dengan nada tegas, ia melontarkan kalimat yang kini viral.
"Kamu itu yang bayar masyarakat," sentil pendemo berkaos hitam tersebut, menunjuk pada fakta bahwa gaji dan fasilitas pejabat berasal dari pajak yang dibayarkan oleh warga.
Ucapan tersebut merupakan respons langsung terhadap sikap Riyoso yang dianggap tidak menunjukkan empati. Alih-alih mendengarkan keluhan warga, Riyoso justru fokus pada aspek ketertiban.
Baca Juga: Kekayaan Bupati Pati Sudewo, Viral Didemo Warga Ulah Naikkan PBB 250 Persen!
"Ya itu ditertibkan. Karena mengganggu ketertiban umum," jawab Riyoso, berusaha membenarkan tindakannya untuk membubarkan massa.
Jawaban tersebut tidak memuaskan pendemo berkaos hitam, yang terus mencecar Riyoso dengan berbagai pertanyaan dan argumen. Ia merasa bahwa sang Plt Sekda tidak menangkap substansi masalah, yaitu beban berat akibat kenaikan PBB, dan hanya berlindung di balik aturan ketertiban umum.
Sikap Riyoso yang dianggap defensif dan kurang solutif ini semakin memanaskan suasana.
Merasa terus didesak dan tidak mampu lagi mengendalikan perdebatan, Riyoso tampak kehilangan kesabaran. Ia memilih untuk menyudahi percakapan secara sepihak dengan jawaban singkat yang menunjukkan keengganannya untuk berdialog lebih lanjut.
"Terserah," ucap Riyoso singkat.
Setelah melontarkan kata itu, Riyoso tidak lagi meladeni debat dan memilih menghindar dari pria berkaos hitam tersebut.
Berita Terkait
-
Dari Jeruji Tahanan, 2 Pentolan AMPB Serukan Warga Pati Tetap Solid Perjuangkan Pemakzulan Sudewo
-
Gagal Makzulkan Bupati Pati, 2 Aktivis Kena Bui: Dijerat Pasal Berlapis Usai Blokir Pantura
-
Gagal Dimakzulkan, Bupati Pati Sudewo Ajak Lawan Politik Bersatu: Tidak Boleh Euforia
-
Bupati Sudewo Gagal Dimakzulkan: DPRD Pati Bantah Ada Rekayasa, Apa Hasil Rapat Paripurna?
-
2 Kali Diperiksa Kasus DJKA Kemenhub, Sepenting Apa KPK Korek Keterangan Bupati Pati Sudewo?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres