Suara.com - Pulau Dewata Bali, surga bagi para turis mancanegara, kembali digemparkan dengan sebuah isu sensitif yang kini telah masuk ke meja pemerintah.
Dugaan adanya mantan tentara Israel (IDF) yang tidak hanya tinggal, tetapi juga aktif menjalankan bisnis properti mewah, telah memicu penyelidikan serius dari Direktorat Jenderal Imigrasi.
Kasus yang awalnya ramai di media sosial ini ternyata bukan isapan jempol belaka. Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan telah mengonfirmasi bahwa timnya sedang bekerja di lapangan.
Berikut adalah 6 fakta penting yang terungkap dari kasus yang menyita perhatian publik ini.
1. Kementerian Imigrasi Turun Tangan
Keseriusan pemerintah dalam menanggapi isu ini ditegaskan langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto.
Ia mengonfirmasi bahwa tim khusus telah diterjunkan ke Bali untuk melakukan pengecekan dan operasi di lapangan.
"Ini lagi dicek sekarang. Tim lagi di sana ya, lagi operasi," kata Menteri Imigrasi Agus Andrianto saat ditemui di Istana Kepresidenan RI, Jakarta, Rabu (6/8/2025) dikutip dari ANTARA.
Pernyataan ini menjadi konfirmasi resmi bahwa pemerintah tidak menganggap remeh laporan masyarakat yang telah beredar sejak sebulan lalu.
Baca Juga: Inovasi Hunian di Bali Menggabungkan Estetika Skandinavia, Jepang, dan Tradisi Lokal
2. Sosok Pria Bernama Shachar Gornen
Pusat perhatian dalam kasus ini tertuju pada dua warga negara Israel, satu laki-laki dan satu perempuan, yang diduga merupakan mantan anggota IDF.
Nama yang paling menonjol adalah Shachar Gornen, seorang pria yang di media sosial kerap menampilkan dirinya sebagai seorang petualang dan kreator konten perjalanan. Penelusuran warganet mengaitkan Gonen dengan bisnis penyewaan vila mewah di Bali.
3. Mengelola Vila Mewah dan Hilangnya Jejak Digital
Dugaan utama adalah Shachar Gonen aktif mengelola bisnis properti melalui akun Instagram bernama @gonenvillasbali.
Sebelum kasus ini meledak, akun tersebut aktif mempromosikan vila-vila mewah dengan desain tropis modern yang eksklusif. Namun, setelah menjadi sorotan, jejak digital bisnis ini seakan lenyap.
Berita Terkait
-
Inovasi Hunian di Bali Menggabungkan Estetika Skandinavia, Jepang, dan Tradisi Lokal
-
Di Balik Penutupan TPA Suwung: Ancaman Pidana dari Jakarta Paksa Bali Bergerak Cepat
-
Polemik Sampah Bali Terungkap: Pejabat Nyaris Jadi Tersangka, Gubernur Minta Tolong
-
Bali Bakal Ada Taksi Air, Waktu Tempuh dari Bandara ke Canggu-Kuta Hanya 20 Menit
-
Geger! Menteri Imigrasi Pertanyakan Kewarasan Pegawai Bertato: Apa Hebatnya Tato?
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
KPK Lamban Ungkap Tersangka Korupsi Gubernur Riau, Apa Alasannya?
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG