Suara.com - Mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim memilih bungkam saat diberondong pertanyaan mengenai kesiapannya jika ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan Google Cloud.
Nadiem, yang tiba di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, pada Kamis pagi, 7 Agustus 2025, awalnya sempat melemparkan senyum tipis dan menjawab sapaan awak media dengan singkat.
"Selamat pagi. Nanti setelahnya ya, Sehat Alhamdulillah," kata Nadiem kepada wartawan.
Namun, ekspresi dan suasana langsung berubah ketika pertanyaan kunci dilontarkan: Apakah ia siap jika statusnya naik menjadi tersangka? Nadiem tidak memberikan respons sedikit pun.
Ia langsung diam seribu bahasa, sebuah reaksi yang menjadi sorotan mengingat KPK berencana meningkatkan kasus ini ke tahap penyidikan setelah pemeriksaannya.
Sikap irit bicara juga ditunjukkan oleh pengacaranya, Hotman Paris, yang turut mendampingi.
"Pagi ini belum ada komen," ujar Hotman Paris singkat.
Berdasarkan pantauan, Nadiem tiba di markas komisi antirasuah pada pukul 09.17 WIB. Dengan pengawalan beberapa pengacara termasuk Hotman Paris, ia langsung memasuki ruang pemeriksaan pada pukul 09.21 WIB.
Pemeriksaan Nadiem ini merupakan kelanjutan dari penyelidikan yang telah berjalan. Sebelumnya, pada Rabu, 30 Juli 2025, Staf Khusus Nadiem, Fiona Handayani, telah diperiksa intensif selama lebih dari 8 jam terkait proyek yang sama.
Baca Juga: 2 Eks Menteri Jokowi Diperiksa KPK: Gus Yaqut Datang Sendiri, Nadiem Makarim Dikawal Hotman Paris
Kasus ini pertama kali diumumkan oleh KPK pada 12 Juli 2025. Pelaksana Tugas Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, mengungkapkan bahwa dugaan korupsi ini terjadi di era pandemi Covid-19.
"Iya (saat pandemi Covid-19). Sejalan dengan pengadaan Chromebook itu. Itu kan hardware-nya. Di mana anak-anak ini mengerjakan tugasnya, mengetik, menggambar, dan lain-lain melalui medianya laptop, nyimpannya harusnya disimpan tempat penyimpanan data," jelas Asep pada Jumat, 25 Juli 2025.
Asep menegaskan bahwa fokus utama penyelidik KPK saat ini adalah untuk membongkar potensi adanya penggelembungan harga dalam proyek tersebut.
"Ini yang sedang kita dalami. Apakah ini terjadi kemahalan atau bagaimana. Ini yang sedang kita dalami. Makanya ada kebocoran data dan lain-lain waktu itu kan. Nah itu juga sedang kita dalami. Apakah itu memang satu bagian yang sama atau bagian yang lain," pungkas Asep.
Berita Terkait
-
Kena OTT KPK, Intip Harta dan Sepak Terjang Bupati Kolaka Timur Abdul Azis
-
Bupati Kolaka Timur Abdul Azis Kena OTT KPK, Pensiunan Polisi dari Nasdem
-
7 Fakta Terkini Korupsi Kuota Haji 2024 yang Menyeret Eks Menag Yaqut Cholil Qoumas
-
Mengintip Harta Eks Menag Yaqut: Naik Rp 2,59 Miliar dalam 4 Tahun, Alphard Baru Gantikan Mercy
-
BREAKING NEWS: Bupati di Sultra Kena OTT KPK, Siapa?
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Mendagri Bersama Menteri PKP Resmikan Pembangunan Hunian Tetap Korban Bencana di Tapanuli Tengah
-
Percepat Pemulihan Pascabencana, Mendagri Instruksikan Pendataan Hunian Rusak di Tapanuli Utara
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh