Suara.com - Kontroversi kasus impor gula yang menyeret nama mantan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong alias Tom Lembong kembali memantik sorotan publik.
Kali ini, giliran Fathian Pujakesuma yang melontarkan kritik tajam terhadap Presiden Indonesia ke-7 Joko Widodo (Jokowi).
Bukan soal hukum, kata Fathian, tapi soal prinsip kepemimpinan.
Ia menyoroti pernyataan Jokowi yang mengakui memberi perintah kepada Tom Lembong untuk melakukan impor gula, namun menegaskan urusan teknis berada di kementerian.
“Gua bisa tahu bahwa Jokowi adalah bos yang buruk dari satu pernyataan dia aja,” ujarnya.
Fathian mengibaratkan negara sebagai perusahaan.
Presiden adalah CEO, sedangkan menteri setara dengan direktur.
Dalam struktur seperti ini, kata dia, kesalahan bawahan seharusnya tetap menjadi tanggung jawab atasan.
“Apakah bawahan gua sering buat kesalahan? Sering. Tapi ketika mereka salah, yang harus pasang badan siapa? Ya gua. Karena mereka kerja di bawah struktur, di bawah komando yang gua buat,” jelasnya.
Baca Juga: Maman Abdurrahman: Prabowo Tak Pernah Lupa Jasa Jokowi
Bagi Fathian, tanggung jawab atasan mencakup segala bentuk keputusan yang diambil bawahan, baik yang terjadi karena perintah langsung, persetujuan, maupun sikap diam.
“Sayangnya, yang kita lihat ini bukan pemimpin yang mau pasang badan atas kesalahan yang berasal dari perintahnya sendiri. Karena harusnya yang duduk di kursi persidangan tidak hanya menterinya, tapi juga orang yang ngasih perintah,” tegasnya.
Menurutnya, pemimpin sejati tidak hanya pandai memberi instruksi, tapi juga siap menerima hukuman jika perintah itu berujung pada pelanggaran atau kesalahan.
“Ya emang susah jadi bos itu, makanya duitnya lebih banyak,” tuturnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Motif Pelaku Ledakan di SMAN 72: KPAI Sebut Dugaan Bullying hingga Faktor Lain
-
Siswa SMAN 72 Terapkan Pembelajaran Online 34 Hari untuk Redam Trauma Usai Ledakan
-
Garis Polisi di SMA 72 Dicabut, KPAI Fokus Pulihkan Trauma Ratusan Siswa dan Guru
-
IPW: Penetapan Tersangka Roy Suryo Cs Sesuai SOP
-
Tampang Sri Yuliana, Penculik Bocah Bilqis di Makassar, Ngaku Kasihan Korban Tak Punya Ortu
-
Anggaran Proyek Monumen Reog Ponorogo Dikorupsi?
-
Dijual Rp80 Juta ke Suku Anak Dalam Jambi, Terungkap Jejak Pilu Penculikan Bocah Bilqis
-
DPD RI Gaungkan Gerakan Green Democracy Lewat Fun Walk dan Penanaman Pohon Damar
-
Terungkap! Bocah Bilqis Hilang di Makassar Dijual ke Kelompok Suku Anak Dalam Jambi Rp 80 Juta
-
Bukan Soal Kontroversi, Ini Alasan Soeharto Disebut Layak Dihargai Sebagai Pahlawan Nasional