Sang panglima kini harus menjadi birokrat, mengelola sebuah kementerian raksasa dengan segala kompleksitasnya. Transformasi ini tak berjalan mulus dan sarat dengan gebrakan yang memicu kontroversi.
Ia mendeklarasikan diri bukan hanya sebagai menteri untuk umat Islam, sebuah pernyataan yang diapresiasi kelompok minoritas namun menuai kritik dari sebagian kalangan Muslim.
Kebijakannya mengatur volume pengeras suara di masjid menjadi polemik nasional. Niatnya untuk menjaga toleransi justru disalahtafsirkan dan memicu perdebatan sengit.
Setiap kebijakannya seolah membelah publik. Bagi pendukungnya, ia adalah pendobrak yang berani. Bagi pengkritiknya, ia dianggap tidak peka dan sering menimbulkan kegaduhan yang tidak perlu.
Di fase ini, medan perangnya berubah. Ketegasan yang dulu ia tunjukkan di lapangan kini harus ia terjemahkan ke dalam kebijakan di atas kertas, sebuah proses yang terbukti jauh lebih rumit dan penuh ranjau politik.
Di Ujung Tanduk, Saat Ketegasan Diuji KPK
Inilah babak paling krusial dalam karier Gus Yaqut.
Pencekalan oleh KPK terkait dugaan intervensi dalam penerbitan SK untuk pejabat BPKH menempatkan citranya dalam ujian terberat. Ketegasan yang dulu menjadi senjata andalannya kini seolah berbalik.
Publik kini bertanya-tanya, apakah ketegasan yang sama akan ia tunjukkan saat berhadapan dengan penyidik KPK?
Baca Juga: Gus Yaqut Resmi Dicekal, KPK Dalami SK Kontroversialnya: Siapa 'Bos Besar' Beri Perintah?
Bagaimana seorang figur yang selama ini memerangi "musuh negara" merespons saat dirinya dicap berpotensi merugikan negara?
Apakah citra "panglima gahar" masih relevan ketika yang dihadapi adalah dugaan kasus korupsi yang menuntut transparansi dan kepatuhan hukum?
Perjalanan kariernya kini berada di persimpangan paling krusial. Dari seorang panglima yang dihormati karena keberaniannya, menjadi seorang menteri yang kebijakannya membelah bangsa, hingga kini menjadi pejabat tinggi yang harus menjelaskan dugaan skandal di hadapan hukum.
Nasib Gus Yaqut tidak hanya akan menentukan masa depan politiknya, tetapi juga akan menjadi studi kasus menarik tentang bagaimana citra, kekuasaan, dan integritas saling berkelindan di panggung politik Indonesia yang penuh drama.
Menurut Anda, apakah citra "gahar" yang melekat pada Gus Yaqut akan membantunya melewati badai politik ini, atau justru menjadi beban yang memberatkan?
Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!
Berita Terkait
-
Gus Yaqut Resmi Dicekal, KPK Dalami SK Kontroversialnya: Siapa 'Bos Besar' Beri Perintah?
-
Berapa Gaji Yaqut Cholil Qoumas saat Jadi Menag? Kini Dicekal KPK
-
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Larang Gus Yaqut Bepergian 6 Bulan
-
50:50, Bukan 92:8, KPK Soroti Penyimpangan Fatal Kuota Haji
-
Gus Yaqut Dicegah ke Luar Negeri soal Dugaan Korupsi Kuota Haji, KPK Beberkan Alasannya
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang