Suara.com - Di tengah memanasnya situasi politik di Pati pasca-unjuk rasa besar-besaran, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi akhirnya angkat bicara. Menanggapi desakan publik agar Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya, Luthfi memberikan jawaban tegas yang mengarahkan bola panas tersebut langsung ke parlemen daerah.
Saat ditanya mengenai tuntutan massa, Luthfi secara lugas menyatakan bahwa proses tersebut memiliki jalur konstitusionalnya sendiri.
"Ya, itu tanyakan ke sana. Mekanismenya harus di DPRD," katanya saat ditemui di Universitas Diponegoro, dilansir Antara, Rabu (13/8/2025).
Menurutnya, meski menyampaikan pendapat adalah hak setiap warga negara, proses untuk memberhentikan seorang kepala daerah sudah diatur secara jelas dalam undang-undang dan melibatkan peran sentral dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Luthfi juga memberikan peringatan keras kepada semua pihak. Ia menghargai hak warga untuk berdemonstrasi, namun menekankan bahwa hak tersebut tidak tanpa batas.
"Saya imbau, menyampaikan pendapat di muka umum adalah hak setiap warga negara sebagaimana diatur undang-undang, tetapi itu tidak bersifat absolut," tegasnya. Ia menambahkan bahwa aksi tidak boleh anarkis, memaksakan kehendak, atau mengganggu kepentingan umum.
Di sisi lain, Luthfi juga mengingatkan Bupati Pati dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Muspida) untuk proaktif menyerap aspirasi masyarakat demi menjaga iklim kondusif di daerah.
"Karena salah satu faktor indikasi investasi adalah situasi kondusif. Dan saya yakin kita mampu, karena Jawa Tengah adalah tepo seliro, gotong-royong kita cukup tinggi," pesannya.
Peringatan ini datang setelah aksi unjuk rasa di Alun-alun Pati yang dipicu oleh kebijakan kenaikan PBB dan pernyataan arogan Bupati Sudewo, berakhir ricuh. Aksi yang awalnya damai dengan donasi air mineral, diwarnai pelemparan dan dibalas dengan tembakan gas air mata oleh aparat.
Baca Juga: Petani Pati Kompak Donasi Hasil Panen, Galang Aksi Gulingkan Bupati Sudewo
Berita Terkait
-
Mbedah Akar Demo Pati: Di Balik Kebijakan Kenaikan PBB 250 Persen yang Memicu Amarah Publik
-
Petani Pati Kompak Donasi Hasil Panen, Galang Aksi Gulingkan Bupati Sudewo
-
Dilempar Sandal di Demo Rakyatnya, Bupati Pati Tolak Mundur: Saya Mohon Maaf
-
Pakai Peci dan Berkacamata Hitam, Bupati Sudewo 'Cuma Kuat' Nongol 15 Detik di Atas Rantis
-
'Bupati Arogan, Turun!' Ribuan Warga Pati Berunjuk Rasa, Bendera One Piece Jadi Simbol Perlawanan
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
Terkini
-
800 Polantas Bakal Dikerahkan Blokade Sudirman-Thamrin di Malam Tahun Baru 2026
-
Kapuspen TNI: Pembubaran Massa di Aceh Persuasif dan Sesuai Hukum
-
Jangan Terjebak, Ini Skema Rekayasa Lalin Total di Sudirman-Thamrin Saat Malam Tahun Baru 2026
-
Viral Dosen UIM Makassar, Ludahi Kasir Perempuan Gegara Tak Terima Ditegur Serobot Antrean
-
Jadi Wilayah Paling Terdampak, Bantuan Akhirnya Tembus Dusun Pantai Tinjau Aceh Tamiang
-
Elite PBNU Sepakat Damai, Gus Ipul: Di NU Biasa Awalnya Gegeran, Akhirnya Gergeran
-
Ragunan Penuh Ribuan Pengunjung, Kapolda: 151 Polisi Disiagakan, Copet Nihil
-
Tolak UMP 2026, Buruh Bakal Gugat ke PTUN dan Kepung Istana
-
Kecelakan Hari Ini: Motor Kebut Tabrak Viar Pedagang Tahu Bulat di Kalimalang, Satu Pemuda Tewas
-
Buruh Tolak Keras UMP Jakarta 2026: Masa Gaji Bank di Sudirman Kalah dari Pabrik Panci Karawang