Suara.com - Kabar duka kembali menyelimuti tanah Papua. Dua prajurit terbaik dari Korps Brigade Mobil (Brimob) harus meregang nyawa secara tragis setelah diserang Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) di pedalaman Nabire, Papua Tengah.
Peristiwa yang terjadi pada Rabu (13/8/2025) ini bukan hanya menambah daftar panjang korban aparat keamanan, tetapi juga menjadi pengingat kelam tentang ancaman nyata yang mengintai di balik proyek pembangunan strategis nasional.
Serangan ini terjadi saat fajar pengabdian tengah ditegakkan, di mana para personel Brimob bertugas memastikan keamanan para pekerja yang sedang membangun urat nadi konektivitas bagi masyarakat Papua.
Namun, kegiatan itu dibalas dengan kebrutalan. Di balik duka yang mendalam, terungkap sejumlah fakta tragis yang menggambarkan betapa licik dan brutalnya serangan tersebut.
1. Gugur Saat Mengawal Proyek Jalan Trans Papua
Kedua personel yang gugur, Brigpol Arif Maulana dan Bripda Nelson C. Runaki, bukanlah korban dari kontak senjata di medan perang.
Mereka tewas saat menjalankan tugas mengamankan pelaksanaan pembangunan jalan Trans Papua ruas Nabire-Paniai.
"Kedua personel Brimob itu gugur dianiaya dan ditembak KKB saat melaksanakan pengamanan pembangunan jalan di Kilometer 126," kata Kapolres Nabire AKBP Samuel Tatiratu.
Kehadiran mereka di lokasi adalah untuk menjamin keselamatan para pekerja sipil dari PT. AMP Nabire yang sedang berjuang membuka isolasi daerah. Ironisnya, pengabdian untuk kemajuan infrastruktur inilah yang harus mereka bayar dengan nyawa.
Baca Juga: Cek Kondisi Rumah Warga, Mendagri & Menteri PKP Kawal Pembangunan di Papua Pegunungan
2. Serangan Mendadak dan Brutal: Dianiaya Lalu Ditembak
Menurut keterangan saksi, serangan TPNPB berlangsung cepat dan sangat brutal. Mereka tidak langsung melepaskan tembakan, melainkan menggunakan taktik yang licik dan sadis.
"Dari laporan yang diterima, para pelaku awalnya menyerang Brigpol Arif Maulana dengan menggunakan senjata tajam, kemudian menembak Bripda Neles C. Runaki hingga menyebabkan kedua korban gugur," jelas AKBP Samuel.
Pola serangan ini menunjukkan niat untuk melumpuhkan target dari jarak dekat dengan cara menganiaya, sebelum akhirnya menghabisi nyawa korban kedua dengan tembakan, menciptakan teror maksimal di lokasi kejadian.
3. Dua Pucuk Senapan Serbu AK-47 Berhasil Dirampas
Tujuan TPNPB dalam serangan ini tampaknya tidak hanya untuk membunuh, tetapi juga untuk menambah kekuatan arsenal mereka. Setelah menewaskan kedua anggota Brimob dari Batalyon C Nabire tersebut, TPNPB langsung membawa kabur persenjataan milik korban.
Berita Terkait
-
Cek Kondisi Rumah Warga, Mendagri & Menteri PKP Kawal Pembangunan di Papua Pegunungan
-
Mendagri Tegaskan Dukungannya Terhadap Program Pembangunan 2.200 Rumah di Papua Pegunungan
-
Hadiri Acara Bakar Batu, Mendagri dan Menteri PKP Jalin Dialog Bersama Masyarakat Papua Pegunungan
-
Pilkada Papua Memanas, Muncul Dugaan Pj Gubernur-Kapolda Intervensi PSU, Ada Bukti Rekaman
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
Terkini
-
Malam Tahun Baru 2026 Jalur Puncak Berlaku Car Free Night, Cek Jadwal Penyekatannya di Sini
-
Rilis Akhir Tahun 2025 Polda Riau: Kejahatan Anjlok, Perang Lawan Perusak Lingkungan Makin Sengit
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!