Suara.com - Bayangkan, para pahlawan kemerdekaan bisa menerima pesan dari masa depan. Tepat di HUT ke-80 Kemerdekaan RI, suara-suara Generasi Z—generasi yang lahir di era kebebasan—menggema lewat "surat imajiner".
Isinya? Ucapan terima kasih yang tulus, harapan yang membuncah, sekaligus kritik pedas tentang kondisi Indonesia hari ini.
Lewat "surat" ini, mereka seolah bertanya langsung kepada para pendahulu: "Apakah Indonesia yang sekarang adalah Indonesia yang kalian impikan?"
"Terima kasih atas kemerdekaan Ini..." pesan pertama yang mereka sampaikan adalah rasa syukur yang mendalam.
Gen Z sadar, kebebasan yang mereka nikmati—mulai dari bebas berekspresi di media sosial hingga mengejar mimpi—adalah hasil dari darah dan air mata para pejuang.
“Terima kasih sudah memperjuangkan Indonesia,” ujar Nada dengan senyum tulus, seolah pesannya bisa menembus ruang dan waktu.
Hal senada diungkapkan satu gen z dari Solo. "Terima kasih banyak buat para pejuang di masa lampau. Bekalnya, perjuangannya, dan kemerdekaannya terasa banget sampai sekarang," kata Vido.
Harapan agar Indonesia terus maju juga menjadi benang merah. "Aku berharap, Indonesia bisa berkembang sesuai dengan apa yang dicita-citakan," ucap Julia, menyuarakan mimpi generasinya.
Tapi, Musuh Kami Kini Bangsa Sendiri
Baca Juga: Rahasia Pakaian Adat Prabowo di HUT RI ke-80: Provinsi Mana yang Dipilih?
Namun, di balik rasa syukur itu, tersimpan keresahan yang tak bisa disembunyikan. Gen Z melihat kemerdekaan yang diraih dengan susah payah kini terancam, bukan oleh tentara asing, melainkan oleh bangsanya sendiri.
"Musuh kita bukan lagi para penjajah, tapi para penyebar hoaks, koruptor, dan pemecah belah di media sosial," tegas Vido.
Nada, seorang perempuan berusia 22 tahun, menyoroti ironi kebebasan berpendapat. Di satu sisi, media sosial memberinya ruang, namun di sisi lain, ancaman nyata membayangi mereka yang berani bersuara, terutama jurnalis.
“Masih ada orang nulis berita terus dikuntit, dipepet, dan ditendang. Ada juga yang sampai diteror kepala babi. Ancaman itu bukan cuma buat mereka, tapi juga buat kita yang punya hak untuk tahu kebenaran," ungkapnya cemas.
Revan dari Jakarta Timur menambahkan dengan getir, "Sangat disayangkan kemerdekaan yang dulu diperjuangkan tidak sepenuhnya dijaga dengan baik. Kita tidak lagi melawan bangsa asing, tapi melawan bangsa sendiri lewat korupsi, kesenjangan sosial, dan hukum yang tumpul ke atas."
Nasionalisme Luntur, Pembangunan Belum Rata
Berita Terkait
-
Kembaran Mobilnya Presiden Soeharto Kini Seharga Brio Bekas
-
Saksi Bisu Perjalanan Bangsa: Mercy Tua Tunggangan Soeharto, Habibie, dan Gus Dur 'Mejeng' di Istana
-
Rayakan HUT RI ke-80: Detik-detik Pengibaran Bendera Raksasa di Kaki Gunung Merapi
-
Bocoran dari Istana! Mensesneg Lempar Kode Jumlah Penerima Bintang Jasa dari Prabowo: 80 Orang?
-
Rahasia Pakaian Adat Prabowo di HUT RI ke-80: Provinsi Mana yang Dipilih?
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Belasan Nyawa Melayang di Galangan Kapal PT ASL Shipyard: Kelalaian atau Musibah?
-
Kawasan Malioboro Steril Kendaraan Jelang Tahun Baru 2026, Wisatawan Tumpah Ruah
-
Bantuan Rp15 Ribu per Hari Disiapkan Kemensos untuk Warga Terdampak Bencana
-
Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Siap Matikan dan Tegur Warga!
-
Prabowo Pilih Habiskan Malam Tahun Baru Bersama Warga Terdampak Bencana di Tapanuli Selatan
-
Jalur Emergency Disiapkan dari Malioboro hingga Titik Nol saat Malam Tahun Baru
-
Wajah Penuh Warna Monas Jelang Malam Tahun Baru 2026
-
Museum dan Rumah Singgah Marsinah Resmi Mulai Dibangun di Nganjuk
-
Malam Tahun Baru 2026 Tanpa Kembang Api, Polisi Bakal Tindak yang Melanggar
-
171.379 Rumah Rusak, Dompet Dhuafa Targetkan Bangun 1.000 RUMTARA bagi Penyintas Bencana Sumatra