Ketiganya berhasil kabur dan segera mencari perlindungan.
Kini, mereka dilaporkan telah berada dalam penanganan dan perlindungan kepolisian setempat, menunggu proses lebih lanjut untuk dapat kembali ke Tanah Air.
Jengahnya Netizen dan Modus yang Terus Berulang
Kasus yang menimpa Herman Laia ini hanyalah puncak gunung es dari masalah TPPO yang meresahkan.
Video perlawanan mereka seolah menjadi representasi kemuakan publik. Kolom komentar di berbagai platform media sosial dibanjiri oleh kritik pedas dari netizen yang sudah jengah dengan aksi para sindikat.
"Kapan ini berakhir? Pemerintah harusnya bisa sikat habis agen-agen bodong di dalam negeri sebelum mereka kirim orang," tulis seorang pengguna Instagram.
"Salut sama keberanian mereka melawan. Jangan pernah percaya gaji besar tanpa keahlian khusus, itu pasti jebakan," ingatkan yang lain.
Fenomena 'lapar kerja' di Indonesia membuat banyak warga, bahkan yang berpendidikan tinggi, rentan menjadi korban.
Para pakar menyebut pola rekrutmen telah berubah, kini banyak menyasar anak muda terdidik melalui tawaran di media sosial.
Baca Juga: Mimpi Gadis 18 Tahun Jadi Korban TPPO: Terjebak di Kamboja, Keluarga Meratap Minta Rp130 Juta
Modusnya seringkali serupa: janji gaji belasan hingga puluhan juta rupiah, pekerjaan mudah di bidang customer service atau operator, namun berakhir sebagai scammer di bawah tekanan dan siksaan.
Peran Pemerintah Kembali Dipertanyakan
Kasus ini sekali lagi menempatkan peran pemerintah Indonesia di bawah sorotan tajam.
Meskipun berbagai upaya pemulangan korban telah dilakukan, publik menuntut tindakan yang lebih fundamental dan preventif.
Data menunjukkan lonjakan drastis jumlah WNI di Kamboja dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya laporan kasus WNI bermasalah.
Pemerintah, melalui Kementerian Luar Negeri dan BP2MI, diharapkan tidak hanya bertindak sebagai 'pemadam kebakaran' yang memulangkan korban setelah kejadian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
-
Kontroversi Penalti Kedua Timnas Indonesia, Analis Media Arab Saudi Soroti Wasit
-
6 Rekomendasi HP Murah Baterai Jumbo 6.000 mAh, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
7 Fakta Bakengrind, Roti 'Bebas Gluten' yang Diduga Penipuan dan Membahayakan
-
3 Titik Lemah yang Bikin Timnas Indonesia Takluk dari Arab Saudi
Terkini
-
Halal Indonesia: Bukan Sekadar Label, Tapi Jaminan Kepercayaan dan Kunci Pasar Muslim Dunia!
-
Tiap Akhir Pekan, Kebun Binatang Ragunan Bakal Beroperasi Hingga Malam
-
Presiden Empat Kali Reshuffle dalam Setahun, Pengamat: Kabinet Prabowo Kian Gemuk dan Tidak Efisien
-
Solaria di Mal Ciplaz Klender Terbakar, Kebakaran Diduga Berawal dari Mesin Chiller
-
Kalah dari Arab Saudi, DPR Tetap Optimis Timnas Indonesia Akan Lolos Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Wali Kota Semarang Tinjau Rusunawa Karangroto, Respon Langsung Keluhan Penghuni
-
Percepat Pembangunan Papua, Prabowo Dorong Kolaborasi Pemerintah Daerah dan Komite Eksekutif
-
Akhmad Wiyagus jadi Wamendagri, Tito Karnavian Senang Punya 3 Wamen: Tugas Saya jadi Lebih Ringan
-
Sempat Bikin Panik, Polisi Pastikan Ledakan PT Nucleus Farma Bukan Bom: Kami Masih Selidiki
-
Transisi Energi: Mungkinkah Jadi Jalan Hijau Menuju Pertumbuhan Indonesia 8 Persen?