Suara.com - Saat bangsa Indonesia merayakan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan yang ke-80 dengan penuh suka cita, sebuah kabar pilu datang dari Deli Serdang, Sumatera Utara.
Nazwa Aliyah, seorang perempuan muda berusia 18 tahun, meninggal dunia, diduga kuat sebagai korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Ironisnya, Nazwa izin dari rumah dengan mimpi untuk bekerja di sebuah bank ternama di Medan, namun takdir membawanya ke akhir yang tragis di negeri orang.
Kini, sang ibu yang diketahui bernama Lanny meratap, memohon uluran tangan pemerintah untuk memulangkan jenazah putrinya.
Ia pun bercerita kronologi dan meminta pertolongan lewat media sosial miliknya.
Permintaan biaya akomodasi pemulangan yang mencapai Rp130 juta menjadi tembok tinggi yang memisahkan seorang ibu dari jasad anak gadisnya.
Kronologi Mimpi yang Berubah Menjadi Mimpi Buruk
Perjalanan tragis Nazwa Aliyah dimulai sekitar bulan Juni 2025.
Dengan bekal harapan dan semangat masa muda, ia pamit kepada keluarga untuk melamar pekerjaan di salah satu bang swasta yang ada di Medan, Sumatera Utara. Tawaran itu terdengar begitu meyakinkan, sebuah langkah awal untuk meraih masa depan yang lebih baik.
Baca Juga: Banyak yang Geram, Unggahan Pencuri Ubi di Deli Serdang Dibakar ASN Dilihat 1,7 Juta Kali
Namun, janji manis itu ternyata adalah jebakan mematikan.
Alih-alih mendapatkan pekerjaan kantoran yang layak, Nazwa secara misterius dibawa ke Kamboja.
Keluarga yang kehilangan kontak mulai cemas.
Kecemasan itu kini telah berubah menjadi duka mendalam setelah mereka menerima kabar bahwa Nazwa telah meninggal dunia.
Kasus yang menimpa Nazwa mengarah pada satu kesimpulan pahit: ia adalah korban sindikat TPPO yang semakin merajalela.
Di usianya yang baru menginjak 18 tahun, Nazwa menjadi korban kekejaman kejahatan lintas negara yang memandang manusia tak lebih dari sekadar komoditas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah