Suara.com - Presiden Prabowo Subianto dalam pidato kenegaraan di Gedung DPR/MPR, pada 15 Agustus 2025 lalu, menyatakan tekad memberantas tambang ilegal.
Prabowo menegaskan kerugian negara akibat aktivitas tambang tanpa izin itu mencapai ratusan triliun rupiah. Sehingga dia berjanji akan menindak tegas tanpa pandang bulu, termasuk jika ada aparat atau jenderal yang ikut membekinginya.
Namun, janji tersebut dinilai tidak mudah dieksekusi.
Ahli hukum tata negara Refly Harun mengingatkan, Prabowo harus menghadapi kenyataan pahit bahwa praktik tambang ilegal maupun legal di Indonesia selama ini banyak 'dilindungi' oleh aparat.
"Ada penelitian dari UGM, rata-rata kalau dia tambang-tambang yang legal itu di-backing oleh TNI, tambang-tambang ilegal di-backing oleh polisi. Itu kata penelitian seorang dosen UGM," ujar Refly dikutip dari tayangan video pada kanal YouTube pribadinya, Senin (18/8/2025).
Refly menilai kondisi itu menunjukkan adanya ketidakpastian hukum dan praktik pungutan liar.
"Baik tambang ilegal maupun tambang legal itu enggak sah main backing-backing ya. Justru menunjukkan bahwa ada ketidakpastian hukum, ada biaya tambahan. Ya, itu kan tidak lain adalah kegiatan premanisme," kata dia.
Karena itu, ia menekankan bahwa komitmen Prabowo seharusnya bukan hanya memberangus tambang ilegal, tetapi juga menghentikan praktik memberikan 'perlindungan' dari aparat terhadap aktivitas tambang legal.
Sebab, menurut Refly, aksi backing itu memicu keterlibatan pejabat tertentu ikut merasakan uang hasil tambang yang seharusnya hanya menjadi pendaoatan negara.
Baca Juga: Tak Perlu Ngobrol Serius, Prabowo-Megawati Mau Bertemu Sambil Makan Enak dan Cerita
"Kalau pejabat publik mendapatkan uang dari tambang, even legal sekalipun, itu termasuk suap. Karena ujung-ujungnya adalah nanti ada abuse of power, ada penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan, ada proteksi yang menggunakan resources negara," tuturnya.
Lebih jauh, Refly mengingatkan agar aparat penegak hukum maupun TNI tidak menyalahgunakan mandatnya.
"Ingat ya, mereka yang di Akmil dan Akpol itu dididik untuk membela tanah air, bukan untuk membela cukong-cukong," kritiknya.
Berita Terkait
-
Sebut Pemakzulan Gibran Bukan Hal Sulit, Refly Harun: Kuncinya Adalah Prabowo!
-
Prabowo Ingin Berantas Tambang Ilegal, Konflik Kepentingan Menteri hingga Aparat Bisa Jadi Ujian
-
Rayyan 'Aura Farming' Joget Pacu Jalur di Istana, Prabowo Hingga Letkol Teddy Asyik Ikut Bergoyang
-
Tak Perlu Ngobrol Serius, Prabowo-Megawati Mau Bertemu Sambil Makan Enak dan Cerita
-
Kemeriahan Pesta Rakyat dan Karnaval Kemerdekaan HUT RI ke-80 di Jakarta
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal