Suara.com - Sebuah gestur dingin dari Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di acara resmi kenegaraan sempat memantik spekulasi.
Momen itu sempat ramai jadi gunjingan yakni saat Gibran terekam tidak menyalami Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Insiden ini terjadi di sela-sela Upacara Gelar Pasukan Operasional dan Kehormatan Militer di Lapangan Udara Suparlan, Bandung, pada 10 Agustus 2025 lalu.
Tak hanya AHY, dalam rekaman yang beredar, Gibran juga terlihat melewatkan tiga menteri lainnya, yaitu Zulkifli Hasan, Bahlil Lahadalia, dan Muhaimin Iskandar.
Pengamat militer dan pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, memberikan analisis tajam yang mengaitkan langsung sikap Gibran dengan preferensi ayahnya, Presiden Jokowi.
Menurut Connie, gestur tersebut bukanlah sebuah kebetulan, melainkan cerminan dari sikap Istana, atau lebih spesifik lagi, 'Solo', terhadap AHY.
Dalam sebuah diskusi di podcast bersama pengamat politik Hendri Satrio, Connie secara blak-blakan mengungkap informasi yang ia terima dari seorang petinggi partai politik.
“Gua barusan ketemu dengan salah satu Ketua Umum salah satu partai yang baru dipanggil oleh Jokowi dan dia bilang saya tidak suka dengan Agus Harimurti Yudhoyono,” terang Connie, menirukan ucapan sumbernya.
Ia menegaskan bahwa pesan ini sangat jelas dan menjadi dasar dari sikap dingin yang ditunjukkan Gibran di Bandung.
Baca Juga: Sidang Tahunan MPR: SBY Dikawal AHY, Jokowi Hadir Tanpa Iriana, Megawati Belum Muncul
“Solo tidak suka dengan Agus Harimurti Yudhoyono, kenapa ni,” jelas Connie.
Bagi Connie, rangkaian peristiwa ini saling terhubung dan menunjukkan adanya sebuah pola.
“Jadi di dunia ini enggak ada yang kebetulan,” ucapnya.
Lebih jauh, Connie bahkan tak menutupi pandangannya bahwa posisi Gibran sebagai Wakil Presiden perlu dievaluasi.
Ia menyebut ada kejanggalan sejak awal pencalonan putra sulung Jokowi tersebut.
Menurutnya, ada kandidat lain yang lebih pantas, dan salah satunya adalah AHY.
Tag
Berita Terkait
-
Makna Kalung Melati yang Dipakai Prabowo, Gibran dan Banyak Pejabat saat HUT ke-80 RI di Istana
-
Sebut Pemakzulan Gibran Bukan Hal Sulit, Refly Harun: Kuncinya Adalah Prabowo!
-
Sebut Nasib Gibran di Tangan Prabowo, Refly Harun Singgung Skenario Pemakzulan Bisa 2026 atau 2027
-
APBN 2026 Banyak Dialihkan ke MBG, Padahal Tak Ada Perintah Makan Gratis dalam Konstitusi
-
Dasi Gibran Mendadak Berubah Jadi Biru di Sidang MPR, Tanda Gugup Atau Nyontek Gaya Politik Jokowi?
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Profil Rugaiya Usman: Cinta Sejak SMA, 'Pakaian' Wiranto yang Setia Hingga Hembusan Napas Terakhir
-
Geger Ijazah Arsul Sani, Komisi III DPR Merasa Jadi Kambing Hitam: Kami Tak Punya Kemampuan Forensik
-
Ribuan Buruh Geruduk Balai Kota, Desak UMP DKI 2026 Naik Jadi Rp6 Juta
-
Pelat Nomor Ditutup Jadi Target Khusus Operasi Zebra, Polda Metro: Biasanya Pelaku Kejahatan!
-
Maraton Lakukan Penggeledahan Kasus Ponorogo, KPK Sita 24 Sepeda hingga Mobil Rubicon dan BMW
-
Operasi Zebra Berlaku Hari Ini: e-TLE Mobile Siap Buru 11 Pelanggar Lalu Lintas Berikut!
-
Ada Siswa Dibully hingga Meninggal, Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel Didesak Mengundurkan Diri
-
Sepekan Pasca-Ledakan, SMAN 72 Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
-
Polda Metro Bentuk 'Polisi Siswa Keamanan', Apa Peran dan Tujuannya?