Suara.com - Perburuan terhadap Bripda Alvian Maulana Sinaga kini menjadi prioritas utama kepolisian setelah ia resmi ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus kematian tragis Putri Apriyani (21) di sebuah kamar kos di Indramayu, Jawa Barat. Tak hanya menjadi buronan, oknum polisi tersebut juga telah dipecat secara tidak terhormat dari institusi Polri.
Kabar pemecatan ini dikonfirmasi pengacara keluarga Putri Apriyani, Toni. Melalui akun media sosialnya, ia menegaskan bahwa Bripda Alvian terbukti melakukan pelanggaran berat yang berujung pada sanksi pemecatan dengan tidak hormat (PTDH).
"Bripda Alvian Maulana Sinaga terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan perbuatan tercela yakni melakukan tindak pidana pembunuhan. Bripda Alvian diberhentikan dengan tidak hormat atau PTDH," ujar Toni dalam pernyataannya, Rabu (14/8/2025).
Penetapan tersangka ini diperkuat dengan sejumlah barang bukti yang ditemukan di lokasi kejadian, termasuk seragam dinas Polri, sepatu milik Bripda Alvian, serta ponsel, tas, dan sepeda motor korban.
Rekaman CCTV Ungkap Gerak-gerik Mencurigakan
Fakta baru yang memberatkan posisi Bripda Alvian datang dari rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian. Toni membeberkan kronologi detik-detik terakhir kebersamaan korban dengan terduga pelaku.
Berdasarkan rekaman tersebut, pada Jumat (8/8/2025), Putri Apriyani terlihat memasuki kamar kosnya sekitar pukul 20.00 WIB, yang kemudian disusul oleh Bripda Alvian. Kejanggalan mulai terekam keesokan harinya.
"(Sabtu) jam 05.04 Bripda Alvian keluar sendirian naik motor. Balik lagi jam 05.30. Jam 08.00 Bripda keluar dalam kondisi linglung mondar-mandir di depan kos dan akhirnya pergi," jelas Toni.
Tak lama setelah kepergian Alvian, warga sekitar digegerkan dengan penemuan jasad Putri Apriyani pada Sabtu (9/8/2025) dalam kondisi mengenaskan dengan luka bakar di sekujur tubuh.
Baca Juga: Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
Penemuan ini sontak membuat geger warga Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kecamatan Indramayu.
“Infonya geger meninggal karena dikabar,” ujar Ilyas (27), Ketua Karangtaruna Desa Singajaya.
Misteri Tangisan dan Hasil Autopsi yang Janggal
Sebelum jasad Putri ditemukan, beberapa saksi mata mengaku sempat mendengar suara tangisan dari dalam kamar kos korban, menambah misteri di balik kematiannya. Polisi yang tiba di lokasi segera melakukan olah TKP dan mengevakuasi jenazah ke RS Bhayangkara Losarang untuk diautopsi.
“Kami saat ini melakukan pendalaman lebih lanjut,” ujar Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang melalui Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, Sabtu (9/8/2025).
Namun, hasil autopsi justru menimbulkan tanda tanya besar bagi pihak keluarga. Ayah korban, Karja (48), mengungkapkan bahwa menurut keterangan tim medis, putrinya meninggal dunia karena lemas akibat kehabisan napas, bukan karena terbakar. Fakta ini memunculkan dugaan bahwa Putri mungkin telah dibunuh terlebih dahulu sebelum jasadnya dibakar untuk menghilangkan jejak.
Berita Terkait
-
Atasi Hama Tikus, Pemkab Indramayu Lepas 200 Ular dan Burung Hantu
-
Ragnar Oratmangoen Ungkap Kasus Pembunuhan, Ada Masalah Apa?
-
Drama Kasus Kopi Sianida: PN Jakpus Kembali Tolak Mentah-mentah PK Jessica Kumala Wongso
-
Tangis Histeris Pecah di PN Serang, Ayah Korban Mutilasi: Puas Banget, Sesuai Harapan
-
Kenapa Laporan Dea Dicuekin Sampai Tewas? 7 Fakta di Balik Tragedi yang Bikin Geram
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi