"Tentu kalau ada insiden yang terjadi, itu di luar kemampuan anak-anak kita, dan saya bangga bahwa anak-anak Paskibraka Kabupaten Mamasa sungguh-sungguh telah memberi diri," ujar Welem.
Ia menegaskan bahwa insiden tersebut tidak mengurangi nilai perjuangan dan dedikasi yang telah mereka tunjukkan selama berbulan-bulan latihan.
Menurutnya, kesalahan teknis bisa terjadi pada siapa saja, tetapi mental dan komitmen untuk segera memperbaiki adalah yang utama.
"Mereka tanpa kenal lelah dalam latihan, dalam persiapan, dan hari ini juga mereka telah sungguh-sungguh memperlihatkan bahwa inilah bentuk komitmen dan penghargaan kita terhadap hasil perjuangan para pahlawan," tambahnya.
Bupati Welem melihat insiden ini dari sudut pandang yang lebih besar.
Ia menilai, semangat, integritas, dan nilai-nilai kebangsaan yang ditunjukkan oleh Paskibraka jauh lebih penting daripada sebuah kesalahan sesaat.
"Pengibaran Sang Merah Putih adalah komitmen kita tetap mencintai Negara Kesatuan Republik Indonesia," tutupnya dengan tegas.
Kisah dari Mamasa ini menjadi pelajaran berharga tentang bagaimana menghadapi kesalahan di depan publik.
Bukan dengan caci maki, melainkan dengan dukungan dan apresiasi atas usaha keras yang telah dilakukan.
Baca Juga: 7 Fakta Mencengangkan di Balik Bebas Bersyaratnya Setya Novanto
Tim Paskibraka Mamasa telah membuktikan bahwa kegagalan sesaat bukanlah akhir, melainkan ujian untuk menjadi lebih kuat.
Bagaimana pendapatmu tentang reaksi sigap Paskibraka dan tanggapan bijak dari Bupati Mamasa? Yuk, bagikan pandanganmu di kolom komentar!
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
Terkini
-
TNI Jelaskan soal Bendera Merah Putih Robek saat Gladi HUT TNI di Monas, Apa Katanya?
-
Rocky Gerung: Isu Ijazah Palsu Jokowi Akan Terus Dibahas Sampai 2029
-
Korban Musala Ponpes Al Khoziny Ambruk Jadi 11 Orang, 54 Lainnya Masih Dicari
-
Sebut Tak Ada Lagi Tanda Kehidupan di Reruntuhan Musala Al Khoziny, Tim SAR Beralih ke Alat Berat
-
Revisi UU BUMN, KPK Tegaskan: Direksi dan Dewan Pengawas Wajib Lapor LHKPN
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Cek Daftar Lengkap Kereta Jarak Jauh yang Berhenti di Stasiun Jatinegara Selama HUT ke-80 TNI
-
Santai, Menkum Tak Masalah SK PPP Kubu Mardiono Digugat Kubu Supratmanto, Mengapa?
-
Jenderal Bintang 2 Pengawal Pasukan Perdamaian, Ini Sosok Mayjen TNI Taufik Budi Santoso
-
Soal Tangkap dan Adili Jokowi, Rocky Gerung: Harus Ada Proses, Dimulai di DPR atau Meja Pengadilan