Suara.com - Sebuah unggahan di media sosial menampilkan seorang siswa dengan penampilan potongan rambut botak di tengah menjadi viral dan memicu perbincangan warganet.
Pada unggahan akun Instagram @rumpi_gosip tersebut, menyebutkan bahwa peristiwa ini terjadi di salah satu sekolah yang ada di Makassar.
Di dalam unggahan yang beredar, terlihat seorang siswa dengan seragam putih abu-abu dengan potongan rambut yang tidak wajar, yakni hanya menyisakan rambut di sisi kanan dan kirinya, sementara di tengah di potong habis hingga botak.
Pada unggahan tersebut juga disertai tulisan, diduga tulisan itu adalah curahan hati dari seorang siswa tersebut, dikutip Kamis (21/8/2025).
“Curhatan Anak SMA: Rambutnya Dicukur Oleh Guru, Sampai Tulis Pesan: ‘Stop Razia Rambut, Kami Juga Ingin Rambut Keren, Apakah Rambut Menganggu Pelajaran,” tulisnya pada foto tersebut.
Sontak kabar ini menjadi kontroversial dan memicu banyak komentar warganet.
Sebagian kalangan berpendapat bahwa aturan mengenai rambut adalah bagian dari penegakan disiplin dan kerapihan siswa.
Namun, tidak sedikit pula yang menganggap hukuman dengan cara mencukur secara tidak rata sebagai bentuk perundungan dan dapat menganggu psikologis seorang siswa.
Salah satunya ditulis oleh @ekky_ind***, mengungkapkan perbedaan mentalitas anak zaman sekarang dan zaman dahulu berbeda, dikutip Kamis (21/8/2025).
Baca Juga: Lebih Parah dari Pati dan Cirebon, Balikpapan Naikkan PBB hingga 3.000 Persen
“Mentalitas anak sekarang beda sama dulu,” tulisnya di kolom komentar.
Mentalitas anak zaman sekarang dengan dahulu memang berbeda.
Namun, dengan memotong rambut dengan model yang tidak wajar juga tidak bisa membuat seorang siswa itu bisa disiplin dengan peraturan sekolah yang ada.
Hal ini dirasakan @2jsna**, merasa guru memang boleh merazia muridnya. Namun, dengan hal yang wajar.
“Razia boleh, tapi jangan gitu motongnya,” ucapnya.
Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari pihak sekolah maupun dinas pendidikan setempat untuk kasus ini.
Berita Terkait
-
6 Fakta Mobil Kades Hangus Dibakar Warga di Trenggalek, Benarkah Pelaku ODGJ?
-
Heboh Video Ratusan Nasi Kotak Berserakan Diduga Menu HUT RI di Istana, Publik Murka: Efisienshit!
-
Potret Miris Layanan Kesehatan, Viral Pasien Kelelahan Tidur di Lantai saat Antre Berjam-jam di RS
-
5 Fakta Viral Video Syur Cewek Jubir Morowali vs Pria China, Durasi 7 Menit dan 55 Detik!
-
Viral Video Syur Cewek Jubir Morowali vs Pria China, Linknya Diburu Netizen!
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Daftar Harga HP Xiaomi Terbaru Oktober 2025: Flagship Mewah hingga Murah Meriah
-
Kepala Daerah 'Gruduk' Kantor Menkeu Purbaya, Katanya Mau Protes
-
Silsilah Bodong Pemain Naturalisasi Malaysia Dibongkar FIFA! Ini Daftar Lengkapnya
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
Terkini
-
Lewat JAKI Sepi, Warga Jakarta Pilih Curhat Langsung ke Instagram Pramono - Rano
-
Jadi Tersangka Korupsi PLTU Kalbar, Kenapa Adik Jusuf Kalla hingga Eks Direktur PLN Tidak Ditahan?
-
Meteor Sebesar Apartemen Guncang Cirebon, BRIN: Jika Jatuh di Darat Kawahnya 5 Meter
-
Operasi SAR Ponpes Al Khoziny Selesai, 61 Jenazah dan 7 Potongan Tubuh Ditemukan dari Reruntuhan
-
Takdir atau Kelalaian? Polisi akan Usut Ambruknya Musala Al Khoziny yang Renggut 63 Nyawa Santri
-
Bobby Nasution Tamatan Apa? Ditegur Kemendagri karena Inflasi Sumut
-
KPK Ungkap Alasan Diam-diam Periksa Gubernur Kalbar Ria Norsan pada Akhir Pekan
-
Gegara Dana Transfer Rp15 T Dipangkas, Pramono Minta Restu Purbaya Pakai Rp200 Triliun di Himbara
-
Agak Laen! Ayah-Anak Kompak jadi Maling, Sudah 17 Kali Gasak Motor
-
Halim Kalla Tersangka Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun, Kronologi Lengkap Skandal PLN Terkuak