Suara.com - Nasib mantan prajurit Marinir TNI AL, Satria Arta Kumbara, kini berada di ujung tanduk setelah menjadi sasaran serangan brutal drone kamikaze dan mortir di tengah medan perang Ukraina.
Kondisi terkininya terungkap, memperlihatkan luka parah yang dideritanya saat berjuang sebagai tentara bayaran untuk pihak Rusia.
Informasi kritis ini dibagikan oleh mantan anggota TNI AD, Ruslan Buton, melalui sebuah video di platform TikTok. Ruslan mengaku berhasil menjalin komunikasi langsung dengan Satria melalui pesan WhatsApp, mendapatkan gambaran langsung betapa mengerikan situasi yang dihadapinya.
Menurut penuturan Ruslan, Satria dan pasukannya dihujani serangan tanpa henti.
"Saya berkomunikasi dengan Satria Kumbara melalui chat WA, dan dia menyampaikan saat ini dia sedang dievakuasi karena mendapat serangan drone dan tembakan mortir yang bertubi-tubi,” ujar Ruslan Buton dikutip dari video TikTok, pada Jumat (22/8/2025).
Serangan brutal tersebut meninggalkan luka serius di tubuh Satria, dengan cedera paling parah terpusat di bagian kepala.
Situasinya semakin diperparah karena ia kini dalam posisi terkepung oleh pasukan musuh, membuat setiap upaya evakuasi menjadi misi yang sangat berbahaya.
“Sehingga Satria mengalamai cedera dan kepalanya penuh luka. Satria Kumbara saat ini sedang dievakuasi dalam keadaan yang terjepit karena sedang terkepung,” sambung Ruslan, menggambarkan betapa gentingnya posisi Satria.
Di tengah kondisi antara hidup dan mati, Satria Kumbara sempat menitipkan pesan memilukan yang ditujukan kepada seluruh rakyat Indonesia. Ia memohon doa agar diberi keselamatan dan kekuatan untuk bisa lolos dari kepungan maut tersebut.
Baca Juga: Eks Marinir Satria Kumbara Luka Parah Dihantam Mortir di Ukraina, Minta Doa Rakyat Indonesia
“Dia (Satria Kumbara) meminta doa kepada seluruh warga Indonesia sehingga dia bisa selamat, dan kita berharap pemerintah Indonesia bisa memfasilitasi Satria bisa pulang dan kembali dengan keluarganya di Indonesia,” pungkas Ruslan.
Kehilangan Status WNI Secara Otomatis
Keputusan nekat Satria untuk bergabung dengan militer Rusia dalam perang Ukraina membawanya pada konsekuensi hukum yang berat. Pemerintah Indonesia telah menegaskan bahwa statusnya sebagai Warga Negara Indonesia (WNI) otomatis gugur.
Menteri Hukum, Supratman Andi Agtas, menjelaskan bahwa ini bukanlah tindakan pencabutan kewarganegaraan oleh negara, melainkan akibat langsung dari pelanggaran undang-undang yang dilakukan oleh Satria.
“Saya tegaskan, tidak ada proses pencabutan kewarganegaraan Satria Arta Kumbara menjadi WNI, tapi yang bersangkutan kehilangan kewarganegaraan secara otomatis jika terbukti menjadi tentara asing karena sudah melanggar UU Kewarganegaraan RI,” ujar Supratman pada Rabu (23/7) lalu.
Meski demikian, jalan untuk kembali menjadi WNI tidak sepenuhnya tertutup. Supratman menyatakan Satria harus melalui prosedur hukum yang berlaku jika ingin kembali ke Tanah Air sebagai warga negara.
Berita Terkait
-
Eks Marinir Satria Kumbara Luka Parah Dihantam Mortir di Ukraina, Minta Doa Rakyat Indonesia
-
Dubes Rusia: Kami Tak Rekrut WNI Jadi Tentara, Satria Umbara Sendiri yang Mau
-
Nasib Eks Marinir Jadi Tentara Rusia di Ujung Tanduk, Menkum: Kewarganegaraannya Otomatis Hilang!
-
DPR Serahkan Nasib Satria Kumbara ke TNI, Dasco: Itu Ada Aturan
-
Istana Turun Tangan, Nasib Eks Marinir 'Tentara Bayaran' Rusia Kini di Tangan Prabowo
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
Terkini
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 10 Oktober 2025: Peringatan Dini BMKG dan Info Lengkapnya
-
Warga Depok Wajib Tahu! Disdukcapil Tutup Layanan Tatap Muka 10 Oktober, Ini Alternatifnya
-
Kepulauan Talud Sulut Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina 7,4 Magnitudo, BMKG: Waspada!
-
Menu MBG di SMPN 281 dan SMAN 62 Jaktim Dikeluhkan, Telur Mentah dan Sayur Beraroma Tidak Sedap
-
Bantu Gibran Bangun Papua, Prabowo Tunjuk Eks Jenderal hingga Eks Stafsus Jokowi
-
Waspada Tsunami di Kepulauan Talaud Hingga Supiori Imbas Gempa Filipina
-
Perwosi Gelar Lomba Senam Nasional Kreasi 2025, Peringati HUT ke-58
-
Ammar Zoni jadi Bandar di Penjara, DPR: Petugas Lapas Harus Dihukum Berat jika Terbukti Kongkalikong
-
Guru Besar UI Soal Pertemuan JokowiAbu Bakar Baasyir: Tak Masalah, Tapi Harus Dipantau BNPT
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia