Suara.com - Penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak hanya bikin geger di dalam negeri.
Sejumlah media asing ternama juga ikut menyorot tajam kasus ini dan mengaitkannya langsung sebagai ujian pertama bagi komitmen antikorupsi Presiden Prabowo Subianto.
Media sekelas Reuters dan Associated Press (AP) ramai-ramai memberitakan operasi tangkap tangan (OTT) yang menjerat Noel.
Dalam laporannya, mereka menekankan posisi strategis Noel sebagai pejabat tinggi di awal masa pemerintahan Prabowo-Gibran.
Bukan hanya itu, media asing seperti The Strait Times dari Singapura dan US News dari Amerika Serikat juga mengabarkan soal OTT Immanuel Ebenezer.
Kedua media asing tersebut menyoroti latar belakang Noel sebagai "pendukung vokal" Prabowo, yang membuat kasus ini semakin menarik perhatian dunia.
Selain itu, media asing tersebut juga mengungkit janji kampanye Prabowo Subianto pada pemilu 2024 yang akan melawan korupsi di dalam dan luar pemerintahannya.
Selain itu, Malaymail dari Malaysia dan sejumlah media asing lain juga menyoroti OTT Immanuel Ebenezer ini sebagai anggota pertama kabinet Prabowo Subianto yang terseret kasus korupsi.
"Wakil Menteri Immanuel Ebenezer, anggota partai Gerindra milik Presiden Prabowo Subianto, menjadi anggota pertama kabinet Prabowo yang ditangkap karena korupsi," isi dalam berita US News.
Baca Juga: Sri Mulyani Disebut Pihak yang Restui Tunjangan Rumah DPR Rp50 Juta Per Bulan
"Prabowo, yang dilantik Oktober lalu, telah berkampanye melawan korupsi di dalam dan luar pemerintahannya," lanjutnya.
Bahkan, sejumlah media asing itu juga membahas soal Indonesia yang menduduki peringkat 99 dari 180 negara yang paling banyak korupsi.
"Tahun lalu, Indonesia menduduki peringkat 99 dari 180 negara dalam indeks persepsi korupsi lembaga pengawas korupsi global Transparency International," isi pemberitaan US News.
Sebagai informasi, Immanuel Ebenezer yang akrab disapa Noel ini ditangkap KPK terkait kasus pemerasan terhadap perusahaan yang membuat sertifikasi K3.
Ketua KPK Setyo Budiyanto mengatakan Noel bersama 13 orang lainnya yang ditangkap melakukan pemerasan dalam proses sertifikasi K3. Seharusnya biaya mengurus itu hanya Rp275.000, tetapi para pekerja atau buruh di lapangan harus membayar Rp 6 juta.
Modus pemerasan Noel dan 13 orang lainnya ini dengan memperlambat, mempersulit atau tidak memproses sertifikasi K3.
Berita Terkait
-
Langkah Berat Immanuel Ebenezer ke Ruang Konferensi Pers KPK: Air Mata Tumpah ke Pipi
-
Resmi Ditahan KPK: Habis Nangis, Wamenaker Noel Pamerkan Tangan Terborgol Sambil Senyum
-
Drama Wamenaker Noel di KPK: Nangis Pakai Rompi Oranye, Mendadak Senyum Sambil Kepalkan Tangan
-
Wamenaker Noel Resmi Tersangka KPK: Jejak Panas Loyalis Jokowi yang Bermula Narik Ojol!
-
Jadi Tersangka KPK, Wamenaker Noel Sempat Nangis Pakai Rompi Oranye dan Tangan Diborgol
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan