Suara.com - Penangkapan Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer alias Noel oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sontak mengejutkan publik.
Namun, jauh sebelum operasi senyap itu terjadi, nama Noel sudah sering malang melintang di jagat politik dan media sosial, kerap memicu kontroversi dan menjadi perbincangan hangat.
Figurnya dikenal sebagai seorang aktivis yang tak segan mengambil posisi ekstrem dan melontarkan pernyataan tajam.
Perjalanan politiknya yang dinamis, dari seorang loyalis militan menjadi kritikus vokal, meninggalkan jejak digital yang signifikan.
Berikut adalah lima aksi viral Immanuel Ebenezer yang membuatnya menjadi sorotan jauh sebelum kasus hukum menjeratnya.
1. Manuver Politik: Dari Ketua Relawan Jokowi Menjadi Kritikus Keras
Inilah aksi yang paling mendefinisikan citra publik Noel. Sebagai Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (JoMan), ia adalah salah satu pendukung paling vokal dan militan Joko Widodo sejak Pilpres 2014.
Namun, roda politik berputar.
Menjelang akhir masa jabatan kedua Jokowi, Noel secara mengejutkan mengubah haluan.
Baca Juga: Dulu Teriak Hukum Mati Koruptor, Kini Immanuel Ebenezer Ngemis Ampunan Prabowo
JoMan yang dipimpinnya tak segan melontarkan kritik-kritik pedas terhadap kebijakan pemerintah, sebuah manuver yang membuatnya dicap sebagai "kutu loncat" oleh sebagian kalangan, namun dianggap sebagai bentuk konsistensi sikap oleh para pendukungnya.
2. Melaporkan Ganjar Pranowo ke KPK
Pada puncak panasnya suhu politik menjelang Pilpres 2024, Noel dan JoMan membuat gebrakan yang sangat kontroversial.
Mereka secara resmi melaporkan Ganjar Pranowo, yang saat itu digadang-gadang sebagai calon presiden, ke KPK atas dugaan gratifikasi terkait e-KTP.
Aksi ini menjadi berita utama di berbagai media nasional, memicu perdebatan sengit antara pendukung Ganjar dan kelompok yang skeptis terhadapnya.
Langkah ini mempertegas posisinya sebagai figur yang siap berkonfrontasi langsung dengan tokoh-tokoh politik besar.
3. Jabatan Singkat Komisaris BUMN dan Pencopotan Kontroversial
Karier Noel di lingkaran pemerintahan sempat menanjak saat ia diangkat menjadi Komisaris Utama PT Mega Eltra, anak usaha BUMN di bawah naungan PT Pupuk Indonesia.
Namun, jabatan tersebut hanya seumur jagung. Kurang dari setahun, ia dicopot oleh Menteri BUMN Erick Thohir.
Pencopotan ini memicu spekulasi luas.
Noel mengklaim pencopotannya bersifat politis karena sikap kritisnya, sementara pihak lain menduga ada masalah kinerja.
Insiden ini viral dan menjadi contoh nyata betapa dinamis dan kerasnya persaingan di lingkaran kekuasaan.
4. Berbalik Haluan Mendukung Prabowo Subianto
Setelah bertahun-tahun berada di barisan pendukung Jokowi yang notabene adalah rival politik Prabowo Subianto, Noel membuat manuver 180 derajat pada Pilpres 2024.
Ia dengan tegas menyatakan dukungannya untuk Prabowo, bahkan mengubah nama organisasinya dari Jokowi Mania menjadi Prabowo Mania 08.
Keputusan ini sontak menjadi perbincangan, mengukuhkan citranya sebagai seorang pragmatis politik yang tindakannya sulit ditebak.
5. Serangan Tajam dan Istilah "Bapak Politik Identitas"
Noel tidak pernah ragu menggunakan diksi yang keras untuk menyerang lawan politiknya. Salah satu yang paling diingat publik adalah serangannya terhadap Anies Baswedan.
Ia secara terbuka melabeli Anies sebagai "Bapak Politik Identitas" dan menuduhnya sebagai ancaman bagi kebhinekaan.
Pernyataan-pernyataan semacam ini seringkali dikutip media, memicu perang tagar di media sosial, dan menjadikannya figur yang polarisasi: dicintai oleh kawan, namun sangat dibenci oleh lawan.
Jauh sebelum tersandung kasus dugaan korupsi, rekam jejak Immanuel Ebenezer telah dipenuhi oleh drama dan kontroversi.
Aksi-aksi viralnya menunjukkan profil seorang aktor politik yang tidak pernah takut berada di tengah badai, sebuah karakter yang kini membawanya ke pusaran masalah yang jauh lebih serius di hadapan Komisi Pemberantasan Korupsi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Dosen Filsafat Ungkap: Media Sosial Jadi Arena Politik Baru Generasi Z
-
Dosen Filsafat Ungkap Masalah Demokrasi di Indonesia: Dari Politik Feodal hingga Hilangnya Oposisi
-
Polda Jatim Bakal Tetapkan Tersangka Usai Evakuasi Tragedi Ponpes Al Khoziny Rampung
-
Ngaku Pendukung Jokowi, Peserta Ini Disoraki di Tengah Diskusi Demokrasi
-
Viral Pria Unboxing Gas Elpiji 3 Kg, Sebut Dioplos Air Padahal Ini Fakta Ilmiahnya
-
Berhasil Identifikasi, 17 Jasad Santri Tragedi Ponpes Al Khoziny Diserahkan ke Keluarga
-
Lewat Modul P5, Literasi Jaminan Sosial Dinilai Bisa Ditanamkan Sejak Dini
-
TPG Triwulan III 2025 Cair! Guru Jam Mengajar di Bawah 12 JP Dapat Tunjangan?
-
Ketua GIPI Kritik RUU Kepariwisataan: Pemerintah Tak Pernah Anggap Penting Pariwisata
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini