Suara.com - Jauh sebelum hiruk pikuk politik sekarang ini, Presiden ke-4 Republik Indonesia KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur telah melontarkan kritik pedas terkait koruptor dan demokrasi di Indonesia.
Di masa pemerintahannya, Gus Dur pernah secara blak-blakan menyatakan demokrasi di Indonesia yang hanya ilusi, tetapi justru dibanggakan banyak orang.
Dalam video lawasnya yang diunggah ulang oleh akun TikTok @zeinfakhril, Gus Dur menyoroti betapa tak berdayanya rakyat ketika dihadapkan pada aparat negara yang korup.
Gus Dur menyinggung soal betapa masifnya praktik korupsi aparat negara pada masanya, yang masih terasa relevan sampai sekarang.
"Rakyat berhadapan dengan kekuatan aparat negara yang tidak bersih. Apa yang tidak dikorupsi sekarang?" ujar Gus Dur dalam rekaman tersebut.
Gus Dur melihat adanya sebuah paradoks yang menyakitkan dari banyaknya praktik korupsi di Indonesia.
Di kala negara terus menumpuk utang, Gus Dur mengatakan praktik korupsi bukannya diberantas dan dihilangkan tetapi justru semakin merajalela.
- Gus Dur menyatakan demokrasi di Indonesia yang hanya ilusi, tetapi justru dibanggakan banyak orang.
- Di kalah negara menumpuk uang, Gus Dur mengatakan praktik korups bukan diberantas malah merajalela.
- Bagi Gus Dur, elit politik yang bangga menyarakan demokrasi di Indonesia adalah kebohongan besar.
"Tambah lama tambah gede korupsinya. Utangnya tambah, korupsinya tambah. Bukannya dihilangkan," kata Gus Dur.
Karena itu, Gus Dur lantas menyindir para elit politik yang begitu bangga menyuarakan demokrasi di Indonesia telah berjalan dengan baik.
Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani Kena Protes Warga saat Karnaval: "Turunin Pajak!"
Bagi Gus Dur, klaim semacam itu adalah sebuah kebohongan besar, sebuah pernyataan yang tidak memiliki dasar di tengah realitas hukum yang tumpul ke atas dan tajam ke bawah.
Bahkan, ia tak segan menggunakan istilah yang sangat keras untuk menggambarkan orang-orang yang mengklaim demokrasi terlah berjalan baik di Indonesia tersebut.
"Begitu kok ngaku bahwa demokrasi mulai berjalan di Indonesia. Ini omongan goblok," ucapnya dengan tegas.
Bagi Gus Dur, esensi dari sebuah negara demokrasi terletak pada tegaknya supremasi atau kedaulatan hukum.
Tanpa adanya penegakan hukum yang adil dan tanpa pandang bulu, demokrasi hanyalah slogan kosong yang tak bermakna.
Selama para koruptor masih bisa melenggang bebas tanpa tersentuh jerat hukum, maka selama itu pula Indonesia belum bisa disebut sebagai negara demokrasi yang sesungguhnya.
Berita Terkait
-
Wamenaker Noel Ditanya Wartawan Soal Pernyataannya Koruptor Harus Dihukum Mati, Siap?
-
Yenny Wahid Bakal Tolak jika Ditawari Jabatan Komisaris BUMD DKI, Ini Alasannya
-
Ironi Immanuel Ebenezer, Pernah Minta Koruptor Dihukum Mati: Sekarang Malah Jadi Tersangka Korupsi!
-
Gus Dur Pasti Murka! Yenny Wahid Ungkit Pelengseran Ayahnya, Sentil DPR Soal Fasilitas Mewah
-
Wamenaker Noel Ditangkap, Senin Harusnya Jadi Pembicara Talkshow 'Hukuman Mati Koruptor'
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
Gus Yahya Bantah Mundur dari PBNU, Sebut Syuriyah Tidak Punya Kewenangan
-
Negosiasi Panas Krisis Iklim Kandas Gegara Kebakaran di Dapur COP30, Apa Penyebabnya?
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa