Suara.com - Mantan Wakil Ketua KPK, Bambang Widjojanto secara blak-blakan menganggap tindakan Immanuel Ebenezer alias Noel termasuk kurang ajar. Hal itu setelah 'borok' Noel selama menjabat sebagai Wamenaker dibongkar oleh KPK.
Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, Noel ternyata ikut meminta 'jatah' hasil pemerasan terkait penerbitan sertifikat K3 di Kemenaker yang sudah terjadi sejak 2019 lalu.
Pernyataan kerasnya untuk Noel disampaikan BW dalam siniar yang tayang di akun Youtubenya pada Sabtu (23/8/2025).
Mantan Penyidik KPK, Yudi Purnomo yang diundang dalam siniar itu pun mengaku tidak habis pikir dengan tindakan yang dilakukan Noel selama menjadi wamen. Apalagi, Noel pernah koar-koar menuntut hukuman mati bagi koruptor.
"Saya berpikir ketika Noel masuk ke sana dia harusnya menjadi pendekar yang memberantas dong. Karena kan ya kita sering lihat ya apa namanya statement-statement dia korupsi yang keras bahkan lebih keras dari statement kita," ujar Yudi Purnomo.
Dalam siniar itu, BW pun sempat kembali mengulas fakta jika Noel melakukan pembiaran hingga meminta jatah terkait praktik pemerasaan di Kemenaker. Terungkapnya kasus itu, BW pun ikut geram hingga menanggap Noel sebagai pejabat yang kurang ajar.
"Disebut sama KPK tuh dia yang harusnya punya fungsi pengawasan. Betul. Tapi dia kemudian membiarkan. Bahkan kemudian dia meminta bagian. Ya, kurang ajar banget itu," ujar BW geram.
Peran Noel di Kasus Pemerasan K3
KPK sebelumnya menyebut jika Noel terindikasi membiarkan adanya praktik pemerasan lewat sertifikat K3 di Kemenaker. Parahnya, Noel turut meminta jatah atas praktik pemerasan tersebut.
Baca Juga: Ngemis-ngemis Amnesti ke Prabowo, Legislator Golkar Malah Sebut Permintaan Noel Aneh, Mengapa?
“Jadi, artinya proses yang dilakukan oleh para tersangka ini bisa dikatakan sepengetahuan oleh IEG (Immanuel Ebenezer Gerungan),” beber Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (22/8/2025).
Bukannya menjalankan fungsi pengawasan terkait jabatannya sebagai wamen, Noel justru ikut mengambil keuntungan untuk ikut memeras perusahan-perusahaan terkait penerbitan sertifikat K3 di Kemenaker.
Setelah tahu adanya pelanggaran itu,
“Pada kenyataannya, justru setelah dia mengetahui kemudian dibiarkan bahkan meminta, kan ada sejumlah uang dan ada motor dari sana. Di sanalah fungsi kontrol tidak dijalankan, kewenangan yang ada pada dirinya itu tidak dijalankan,” beber Pelaksana tugas (Plt) Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu.
Asep menegaskan bahwa praktik pemerasan yang sudah berjalan sejak 2019 seharusnya dihentikan oleh Noel yang mulai menjabat pada 2024 lalu. Namun, setelah menjabat sebagai Wamenaker, Noel justru tidak menghentikan praktik ini serta meminta uang Rp 3 miliar dan motor Ducati.
Setyo menyebut bahwa motor Ducati berwarna biru milik Noel itu memiliki nomor polisi (nopol) yang tidak terdaftar dalam dokumen kepemilikan kendaraan alias bodong.
“Ini setidaknya mengindikasikan supaya tidak diketahui dulu kemudian dipasang plat yang kosong tidak tau dapetnya dari mana, nanti akan didalami, tapi proses pengurusan di samsat belum dilakukan,” tandas dia.
Berita Terkait
-
Ngemis-ngemis Amnesti ke Prabowo, Legislator Golkar Malah Sebut Permintaan Noel Aneh, Mengapa?
-
Kuliti Modus Noel dkk Cekik Buruh, Eks Penyidik KPK Geleng-geleng: Matematika Korupsinya Dahsyat!
-
Hasil Palak Noel Ebenezer Bak 'Showroom' Kendaraan Mewah, Rocky Gerung: Festival Keserakahan!
-
Juluki Irvian Bobby 'Sultan' Kemenaker, Modus Noel Ebenezer Palak Rp3 Miliar buat Renovasi Rumah!
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Forum Debat Mahasiswa Semarang: Suarakan Kebijakan Publik dan Masa Depan Indonesia
-
Kuasa Hukum Beberkan Alasan: Penetapan Nadiem Makarim Sebagai Tersangka Dinilai Cacat Hukum
-
Dua Sekolah Internasional di Tangerang Selatan Dapat Teror Bom, Saat Dicek Ternyata Nihil
-
Tebuireng Disebut Jadi Contoh Bangunan Pesantren Ideal oleh Menteri PU
-
Biaya Hanya Rp 75 Ribu, Ini Daftar Lokasi SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini
-
Kementerian PU Akan Mulai Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Berapa Perkiraan Biayanya?
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'