- Pendemo 25 Agustus minta DPR dibubarkan
- DPR memang mengecewakan
- Indonesia akan pincang jika DPR dibubarkan
Suara.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus memberikan pandangannya soal tuntutan masyarakat sipil yang meminta DPR dibubarkan.
Karus menilai sebagai negara demokrasi Indonesia akan pincang jika DPR dibubarkan.
Teriakan menuntut DPR dibubarkan menggema dalam beberapa waktu terakhir ini. Puncaknya masyarakat sipil menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPR RI pada Senin (25/8/2025) hingga berujung ricuh.
"Secara realistis, membayangkan negara demokrasi tanpa DPR tentu akan terlihat pincang," kata Karus saat dihubungi Suara.com, Selasa (26/8/2025).
"Bahwa DPR memang mengecewakan dalam banyak hal sekian lamanya, ya itu sebuah fakta. Akan tetapi perubahan yang didorong sekedar oleh emosi semata bisa membawa petaka," katanya menambahkan.
Sebagai negara demokrasi Indonesia menerapkan konsep Trias Politica yang membagi tiga kekuasaan, yakni eksekutif (pelaksana undang-undang), legislatif (pembuat undang-undang), dan yudikatif (penegak hukum).
Menurut Karus, jika DPR dibubarkan, maka hanya akan menyisakan lembaga eksekutif yakni pemerintah dan lembaga yudikatif yaitu aparat penegak hukum.
"Jika DPR tidak ada maka kekuasaan yang selama ini dipegang DPR akan menumpuk di eksekutif tanpa ada kekuasaan kontrol untuk memastikan kekuasaan eksekutif itu tidak sewenang-wenang. Ini tentu akan berbahaya, jika eksekutifnya juga otoriter," jelasnya.
"Jadi selama percaya pada demokrasi, maka keberadaan DPR adalah sesuatu yang perlu dipertahankan," katanya menambahkan.
Baca Juga: Melanie Subono Singgung Empati Pejabat: Rakyat Laper Malah Pamer Harta di Medsos
Karus memandang kekecewaan publik bukan kepada lembaga DPR, melainkan terhadap orang-orang yang mengisinya.
"Kalau mau membubarkan DPR, ya mungkin untuk sekarang ya bubarkan anggota-anggota DPR yang tidak mampu melaksanakan fungsi parlemen sesuai UUD," ujarnya.
Sebab, tidak berfungsinya DPR secara kelembagaan disebabkan oleh anggota parlemen yang tak menjalankan kewajiban dan kewenangannya.
"Jadi paling mungkin ya suruh anggota DPR sekarang untuk bubar, ketimbang lembaganya," kata Karus.
Berita Terkait
-
Rapat Kilat Saat Demo, Dave Laksono Kena Semprot: Didemo Bukan Dengerin Aspirasi, Tapi Pulang Cepat
-
Dimas Anggara Nyengir Foto Puan Maharani Diedit Jadi Setan Bajak Laut
-
400 Ditangkap dalam Demo di DPR: 200 Anak di Bawah Umur, LBH Jakarta Dihalangi Mendampingi!
-
Formappi: Desakan Bubarkan DPR Masuk Akal! Ini Alasannya...
-
Horor! Stasiun Tanah Abang Bergetar, Netizen Langsung Nyariin Nafa Urbach
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang
-
Ancaman ke Jurnalis di Asia Meningkat: Mulai dari Teror, Serangan Digital, dan Represi Negara
-
Istana Soal Presiden Beri Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Cs: Usulan dari DPR
-
Geger Ayah Tiri Alvaro Bunuh Diri, 2 Polisi Jaga Kini Diperiksa Propam
-
Di Tengah Krisis Demokrasi, Pendiri Rappler Maria Ressa Desak Media Lakukan Kolaborasi Radikal
-
Bantah Rugikan Rp285 Triliun, Kerry Chalid: Justru Saya Bantu Negara Menghemat