- Hasan Nasbi: demonstrasi dijamin undang-undang, tapi anarkis dan perusakan tidak dibenarkan.
- Pemerintah tegaskan aspirasi demonstran diterima, tapi aksi jangan ganggu ketertiban umum.
- Polisi amankan 155 demonstran dewasa, 196 pelajar dipulangkan usai ricuh DPR.
Suara.com - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menegaskan bahwa penyampaian aspirasi melalui demonstrasi merupakan hak yang dijamin undang-undang, namun tindakan anarkis yang menyertainya adalah hal yang sama sekali berbeda.
Hal itu ditegaskannya menanggapi aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR yang berakhir ricuh.
"Kebebasan berpendapat tidak pernah dilarang, orang ingin menunjukkan aspirasinya dijamin oleh oleh undang-undang, tetapi merusak (fasilitas umum) tidak dijamin oleh undang-undang," kata Hasan di kantor PCO, Gedung Kwarnas, Jakarta, Selasa (26/8/2025).
"Itu berbeda dengan penyampaian pendapat, kalau misalnya, menghancurkan sesuatu itu bukan itu yang dimaksud dalam kebebasan berpendapat dan menyampaikan aspirasi," sambungnya.
Hasan meyakini bahwa aspirasi yang disampaikan oleh para demonstran dalam unjuk rasa pada Senin kemarin sudah diterima oleh pihak-pihak terkait.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak mempermasalahkan demonstrasi sebagai medium penyampaian aspirasi.
Kendati demikian, pemerintah mengingatkan dengan tegas agar aksi tersebut tidak mengganggu ketertiban umum dan tidak berujung pada perusakan.
"Jadi kalau pemerintah melihat demonstrasi itu sebagai usaha menyampaikan aspirasi tetapi jangan sampai merusak, jangan mengganggu ketertiban, jangan merugikan kepentingan orang lain," kata Hasan.
Sebelumnya diberitakan, Polda Metro Jaya telah memulangkan 196 orang pelajar yang terjaring dalam aksi demonstrasi 25 Agustus kemarin.
Baca Juga: Bubarkan DPR Salah Alamat? Ini Pihak yang Seharusnya Bertanggung Jawab
Wadirkrimum Polda Metro Jaya, AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan, ratusan pelajar tersebut telah dibebaskan oleh pihak kepolisian usai dilakukan pendataan.
“Iya (sudah dipulangkan),” kata Putu, di Polda Metro Jaya, Selasa (26/8/2025).
Sementara, terhadap 155 orang demonstran yang berusia dewasa, hingga saat ini masih dilakukan penahanan.
Pasalnya sejauh ini telah ada 4 laporan polisi terkait pengerusakan yang terjadi selama aksi unjuk rasa kemarin.
“Pemeriksaan terhadap 155 orang dewasa saat ini masih berjalan proses pendalaman. Untuk mengetahui peran mereka masing masing lalu sejak kemarin sampai hari ini telah ada 4 laporan polisi,” katanya.
Terlebih, ada seorang aparatur sipil negara (ASN) yang menjadi korban kekerasan bahkan kendaraan dinasnya dirusak oleh massa buntut demonstrasi kemarin.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang
-
Ancaman ke Jurnalis di Asia Meningkat: Mulai dari Teror, Serangan Digital, dan Represi Negara
-
Istana Soal Presiden Beri Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Cs: Usulan dari DPR
-
Geger Ayah Tiri Alvaro Bunuh Diri, 2 Polisi Jaga Kini Diperiksa Propam
-
Di Tengah Krisis Demokrasi, Pendiri Rappler Maria Ressa Desak Media Lakukan Kolaborasi Radikal
-
Bantah Rugikan Rp285 Triliun, Kerry Chalid: Justru Saya Bantu Negara Menghemat