Suara.com - Partai politik menjadi pihak yang paling bertanggung jawab atas kinerja buruk Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Pernyataan tersebut disampaikan Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lucius Karus, yang menilai bahwa tuntutan DPR dibubarkan dalam aksi di depan Kompleks Gedung Parlemen pada Senin (25/8/2025) salah alamat.
Karus menilai kekecewaan publik sebenarnya bukan ditujukan kepada DPR secara lembaga, melainkan kepada individu-individu yang mengisinya.
Menurutnya, jika ada yang harus 'dibubarkan', maka itu adalah orang-orangnya, bukan institusinya.
"Jadi kalau mau mencari pihak yang harus disalahkan untuk banyak hal dari DPR yang mengecewakan publik ya mereka adalah para anggota DPR itu. Dan yang paling berperan untuk kondisi anggota DPR kita sekarang adalah partai politik," kata Karus saat dihubungi Suara.com pada Selasa (26/8/2025).
Ia menegaskan bahwa partai politik merupakan pihak yang seharusnya dimintai pertanggungjawaban utama atas kinerja DPR selama ini.
Sebab, menurut Karus, karena partai politik yang menempatkan dan mengendalikan para legislator.
"Mestinya parpol-parpol yang anggotanya ada di DPR ini yang harus menjadi pihak utama yang kita mintakan pertanggungjawaban. Ketakberdayaan anggota DPR lebih banyak karena kuasa parpol yang mencengkeram mereka," tegasnya.
Dengan demikian, tuntutan pembubaran DPR sesungguhnya adalah pesan tersembunyi yang ditujukan langsung kepada partai politik.
Baca Juga: Ahmad Sahroni Dukung Polisi Tangkap Pendemo Anarkis DPR: Di Bawah Umur Saja Sudah Brengsek
"Jadi jika DPR dianggap pantas dibubarkan oleh publik, ya pesan sesungguhnya tertuju ke parpol yang banyak mendapatkan keuntungan dari keberadaan anggotanya di parlemen dan sekaligus menjadi pengendali anggota DPR," sambungnya.
Karus memandang, jika DPR dianggap tidak bisa berubah, maka lebih dari 90 persen persoalan utamanya berada di level partai politik.
Ia pun menutup analisisnya dengan sebuah pertanyaan retoris yang tajam.
"Jadi kenapa kita tak menuntut tanggung jawab parpol sebelum berteriak bubarkan DPR?" ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, aksi yang mengusung tuntutan 'Bubarkan DPR' terjadi di sejumlah daerah pada Senin (25/8/2025).
Dalam aksi yang berlangsung di Jakarta, Kompleks Gedung Parlemen menjadi titik fokus aksi yang berlangsung sejak pagi dari massa gabungan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Yusril: Pemberian Rehabilitasi Kepada Direksi Non Aktif PT ASDP Telah Sesuai Prosedur
-
Pengusaha Adukan Penyidik KPK ke Bareskrim: Klaim Aset Rp700 Miliar Disita Tanpa Prosedur
-
Tumbuh di Wilayah Rob, Peran Stimulasi di Tengah Krisis Iklim yang Mengancam Masa Depan Anak Pesisir
-
Sambangi Istana Usai Pulang dari Afrika Selatan, Apa Saja yang Dilaporkan Gibran ke Prabowo?
-
Nasib Tragis Ayah Tiri Bocah Alvaro, Alex Iskandar Dimakamkan di TPU Kedaung Tangerang
-
Ancaman ke Jurnalis di Asia Meningkat: Mulai dari Teror, Serangan Digital, dan Represi Negara
-
Istana Soal Presiden Beri Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Cs: Usulan dari DPR
-
Geger Ayah Tiri Alvaro Bunuh Diri, 2 Polisi Jaga Kini Diperiksa Propam
-
Di Tengah Krisis Demokrasi, Pendiri Rappler Maria Ressa Desak Media Lakukan Kolaborasi Radikal
-
Bantah Rugikan Rp285 Triliun, Kerry Chalid: Justru Saya Bantu Negara Menghemat