Suara.com - Di tengah deburan ombak, sebuah drama penyelamatan epik tengah berlangsung di Perairan Tegal Mas, Kabupaten Pesawaran. Hari kedua operasi pencarian korban kapal nelayan yang karam pada Kamis (28/8/2025) menjadi saksi bisu perjuangan tanpa henti tim SAR gabungan.
Hingga sore hari ini, sebanyak 16 dari 17 penumpang KMP Tegar Jaya yang tenggelam telah ditemukan. Namun, satu nama masih menggantungkan harapan di pelukan laut: Kasbani (50).
Tim SAR Gabungan, yang terdiri dari personel Basarnas, Polairud, TNI AL, FRRL, hingga nelayan setempat, membelah lautan dengan tekad baja. Radius pencarian diperluas hingga 12 nautical mile, menandakan betapa luasnya area yang harus disisir.
Kapal-kapal seperti RIB 03 Basarnas, perahu karet, kapal nelayan lokal, dan kapal patroli Polair menjadi tulang punggung operasi ini, melawan arus dan gelombang yang tak menentu.
Ketegangan mencapai puncaknya menjelang sore. Setelah sempat dihentikan sementara, pencarian kembali dilanjutkan dengan semangat baru. Pukul 16.06 WIB, sebuah kabar yang campur aduk menyelimuti tim.
Salah satu korban, Karim (60), ditemukan. Namun, takdir berkata lain. Tubuh Karim ditemukan tak bernyawa, tersangkut jaring nelayan, sekitar 8 mil laut dari lokasi kejadian.
Ia segera dievakuasi menuju Dermaga Pelabuhan Pantai Lempasing, untuk akhirnya kembali ke pelukan keluarga yang berduka.
Dengan ditemukannya Karim, statistik pun berubah. Total 16 orang telah ditemukan. Dari jumlah itu, 14 penumpang berhasil selamat, kembali ke daratan dengan cerita tentang kerasnya laut dan keberuntungan yang masih berpihak. Namun, dua jiwa telah hilang selamanya: Alip (20) dan kini Karim (60).
Kini, seluruh fokus tertuju pada satu nama: Kasbani (50). Ia adalah harapan terakhir yang terus dicari, sosok yang masih dinanti kembalinya oleh keluarga dan kerabat. Kepala Kantor SAR Lampung, Deden Ridwansah, S.Sos., menegaskan komitmen tim.
Baca Juga: 5 Fakta Viral Guru SD Cekik Murid di Lampung, Benarkah Dipecat dan ODGJ?
"Kami terus berupaya semaksimal mungkin bersama seluruh unsur SAR gabungan untuk menemukan satu korban yang masih dalam pencarian. Mohon doa dan dukungan dari semua pihak agar korban segera ditemukan," ujarnya dengan nada penuh harap.
Puluhan personel telah dikerahkan, bahu-membahu menantang ganasnya laut. Kisah ini bukan hanya tentang angka-angka korban, melainkan tentang nyawa, harapan, dan solidaritas.
Sebelumnya dilaporkan sebuah kapal penumpang bernama KM Tegar Jaya dilaporkan tenggelam di sekitar perairan Pulau Tegal Mas, Lampung, pada Rabu (27/8/2025) malam.
Peristiwa nahas itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB setelah kapal dihantam ombak besar ketika berlayar dari Pulau Condong menuju Pulau Tegal Mas dengan membawa 17 orang di dalamnya (person on board/POB).
Informasi yang diterima Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Lampung menyebutkan, seluruh penumpang sempat berusaha menyelamatkan diri.
Sebanyak 14 orang berhasil dievakuasi oleh kapal nelayan yang kebetulan sedang melintas, kemudian dibawa ke Pelabuhan Perikanan Pantai Lempasing.
Berita Terkait
-
5 Fakta Viral Guru SD Cekik Murid di Lampung, Benarkah Dipecat dan ODGJ?
-
6 Fakta Kematian Bayi Alesha: Pungli Rp8 Juta, Pengakuan Janggal Dokter, Hingga Sanksi Tegas RSUDAM
-
6 Fakta Miris Kematian Bayi Alesha Usai Operasi di RSUDAM: Terungkap Dugaan Pungli Dokter Rp8 Juta
-
6 Film Indonesia Tentang Kesetiaan di Tengah Ramainya Tema Perselingkuhan
-
Dari Imajinasi ke Aksi: Menghidupkan Pesan Kapal Apung Melalui Cerita
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Skandal Rp 285 Triliun: Anak Riza Chalid Diduga Kantongi Rp3,07 T dari Korupsi Minyak
-
Jurnalis Myanmar Dorong Pembentukan Dewan Pers ASEAN, Perkuat Solidaritas Kebebasan Pers
-
Kabinet Prabowo Copy Paste Era Bung Karno, Ikrar Nusa Bhakti: Pemborosan di Tengah Ekonomi Sulit
-
Seleksi Pejabat BPJS Tak Sekadar Rotasi Jabatan, Pansel Cari Pemimpin yang Bisa Reformasi JKN
-
Ikon Baru Jakarta! 'Jembatan Donat' Dukuh Atas Dibangun Tanpa Duit APBD, Kapan Jadinya?
-
Proyek Galian Bikin Koridor 13 'Lumpuh', Transjakarta Kerahkan Puluhan Bus Tambahan
-
Larang Perdagangan Daging Anjing dan Kucing, Gubernur Pramono Siapkan Pergub dalam Sebulan
-
BNI Dukung BPJS Ketenagakerjaan Tingkatkan Layanan Jaminan Sosial lewat BNIdirect Cash
-
'Auditnya Menyusul Belakangan,' Serangan Balik Kubu Nadiem Usai Kalah di Praperadilan
-
Percepat Pembangunan Papua, Mendagri Tekankan Pentingnya Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah