- BEM SI Tunda Aksi ke 2 September
- Perintah Tegas Presiden Prabowo
- Jakarta Tetap Siaga Tinggi
Suara.com - Suasana Jakarta yang mencekam selama berhari-hari akibat rentetan demonstrasi dipastikan sedikit mereda hari ini, Senin (1/9/2025). Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) mengonfirmasi bahwa mereka akan kembali turun ke jalan secara besar-besaran pada esok hari, Selasa, 2 September 2025.
Kepastian ini mengakhiri spekulasi mengenai kelanjutan aksi mahasiswa hari ini. Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Muhammad Ikram, menyatakan bahwa keputusan untuk menunda aksi diambil setelah melakukan evaluasi mendalam terhadap kondisi keamanan di Ibu Kota yang dinilai belum stabil dan cenderung memburuk.
“Untuk wilayah Jakarta, karena melihat kondisi yang sangat buruk, kami memastikan kami tidak turun hari ini,” ujar Ikram dalam keterangannya sebagaimana dikutip, Senin (1/9/2025).
Aksi yang akan digelar besok merupakan kelanjutan dari gerakan “Indonesia (C)Emas” yang telah digaungkan sebelumnya pada 28 Juli 2025.
Pihak BEM SI menegaskan bahwa mereka tengah mematangkan strategi agar seluruh aspirasi dan tuntutan dapat tersampaikan secara efektif dan damai, tanpa terprovokasi untuk melakukan tindakan anarkis.
“Segala bentuk tuntutan dan aspirasi harus bisa tersampaikan secara damai. Karena itu, kami terus memantau situasi sebelum turun ke jalan,” kata Ikram.
Meski BEM SI secara resmi menunda aksinya, aparat keamanan tidak menurunkan kewaspadaan. Potensi munculnya massa liar atau non-organisasi yang bergerak sendiri tetap menjadi perhatian serius.
Sejumlah titik vital seperti kawasan Senayan (Gedung DPR/MPR), Polda Metro Jaya, hingga Mako Brimob diperkirakan masih menjadi area rawan.
Menyikapi situasi nasional yang memanas, Presiden Prabowo Subianto telah mengeluarkan perintah tegas.
Baca Juga: 1.240 Perusuh Demo Diciduk, Kerugian Infrastruktur Capai Rp55 Miliar, Aparat Buru Pelaku Anarki
Dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Minggu (31/8/2025), Prabowo menginstruksikan jajaran TNI dan Polri untuk tidak ragu menindak siapa pun yang melakukan penjarahan dan perusakan fasilitas umum.
“Kepada pihak Kepolisian dan TNI, saya perintahkan untuk mengambil tindakan setegas-tegasnya terhadap segala bentuk perusakan fasilitas umum, penjarahan rumah-rumah, maupun gangguan terhadap sentra-sentra ekonomi sesuai hukum yang berlaku,” ujar Prabowo.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo juga mengimbau seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan tidak mudah terhasut oleh provokasi yang dapat memecah belah bangsa.
Ia menegaskan bahwa penyampaian aspirasi adalah hak konstitusional, namun harus dilakukan dengan cara yang beradab dan damai.
Sebagai langkah antisipasi, pemerintah juga telah menugaskan Badan Intelijen Negara (BIN) untuk melakukan pemantauan intensif di lapangan dan melaporkan setiap dinamika yang terjadi langsung kepada Presiden.
Berita Terkait
-
1.240 Perusuh Demo Diciduk, Kerugian Infrastruktur Capai Rp55 Miliar, Aparat Buru Pelaku Anarki
-
Ferry Irwandi Gambarkan Skenario Mengerikan di Balik Kerusuhan: Tujuannya Darurat Militer!
-
Pasca Demo, Komisi I DPR Gelar Rapat Perdana dengan Kemhan dan TNI
-
Pengamanan Diperketat! 5.369 Aparat Gabungan TNI-Polri Kawal Aksi Demo di DPR Hari Ini
-
Usai Rumah Djarah, Pesan Menohok Sri Mulyani untuk Pejabat dan Netizen
Terpopuler
- 6 HP 5G Paling Murah di Bawah Rp 4 Juta, Investasi Terbaik untuk Gaming dan Streaming
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 29 November: Ada Rivaldo, Ribuan Gems, dan Kartu 110-115
- Bercak Darah di Pohon Jadi Saksi Bisu, Ini Kronologi Aktor Gary Iskak Tewas dalam Kecelakaan Maut
- 5 Shio Paling Beruntung Hari Ini Minggu 30 November 2025, Banjir Hoki di Akhir Bulan!
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
Pilihan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
-
Ironi di Kandang Sendiri: UMKM Wajib Sertifikasi Lengkap, Barang China Masuk Bebas?
Terkini
-
Praperadilan Ditolak! Hakim Tegaskan Penyidikan Kasus e-KTP Paulus Tannos Tetap Jalan
-
Momen Kepala BNPB Minta Maaf, 'Salah Baca' Dahsyatnya Banjir Sumatra: Saya Surprise
-
Tragedi Sumatra: 631 Tewas, 472 Hilang, Pemerintah Siapkan Hunian Pasca Bencana
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
Kemenag Jelaskan Dasar Ilmiah dan Fikih Penetapan Waktu Subuh: Bukan Perkiraan, Tapi Hasil Ijtihad
-
Viral Aksi Zulhas Panggul Beras di Lumpur Banjir Padang, Janjikan Bantuan Dobel
-
Tampang Dewi Astutik, Buron Elite Narkoba Rp5 T, Terkulai di Kamboja Usai Sering Ganti Penampilan
-
Alasan Eks Ajudan Jokowi Dipanggil Kejaksaan dalam Dugaan Pencucian Uang
-
Kondisi Membaik, Penyidik Ambil Keterangan ABH Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Apa Hasilnya?
-
Status Internasional Bandara IMIP Dicabut, Said Didu Bongkar Sosok 'Bintang' di Baliknya