- Gerakan Digital Terstruktur
- Dipicu Ketidakpuasan Publik
- Tuntutan Reformasi Sistemik
Suara.com - Jagat media sosial Indonesia bergemuruh hebat menyusul beredarnya sebuah dokumen digital bertajuk "17+8 Tuntutan Rakyat". Unggahan ini viral dengan cepat di berbagai platform, menjadi puncak kegelisahan publik setelah serangkaian aksi demonstrasi yang memanas di sejumlah kota besar.
Dokumen ini menjadi sebuah ultimatum terstruktur yang memberikan tenggat waktu ketat kepada jajaran elite pemerintahan, mulai dari Presiden Prabowo Subianto, DPR, pimpinan partai politik, hingga institusi Kepolisian dan TNI.
Gelombang tuntutan ini meledak tak lama setelah Presiden Prabowo Subianto, didampingi para ketua umum partai politik, memberikan keterangan pers pada Minggu (31/8/2025).
Meskipun Prabowo mengumumkan beberapa kebijakan populis seperti larangan anggota DPR ke luar negeri dan pencabutan tunjangan, respons publik justru terasa dingin. Pernyataan tersebut dinilai tidak menyentuh akar masalah dan gagal meredam amarah rakyat.
Kolom komentar di akun media sosial Prabowo pun banjir dengan kekecewaan. Banyak warganet menyinggung tidak adanya permintaan maaf atas korban jiwa selama demonstrasi.
Desakan untuk mencabut fasilitas pensiun seumur hidup bagi anggota DPR juga menggema kencang, menunjukkan bahwa sejumlah tuntutan krusial rakyat merasa tidak didengar.
Gerakan "17+8 Tuntutan Rakyat" ini kemudian menjadi bola salju yang membesar, di-mention langsung ke akun-akun resmi Presiden Prabowo dan DPR RI di platform X.
Dukungan bahkan datang dari figur publik seperti Youtuber Jerome Polin. Melalui akun Instagram-nya, ia turut mengunggah poin-poin tuntutan tersebut, seraya menuliskan bahwa masyarakat kini menunggu bukti nyata bahwa suara mereka benar-benar didengar.
Unggahan itu juga berisi seruan agar publik tetap fokus mengawal setiap poin tuntutan dan tidak terpecah oleh narasi lain.
Baca Juga: DPR RI Nonaktifkan Sahroni, Nafa Urbach Hingga Uya Kuya, Begini Kondisi Ruang Kerja Mereka
Berikut adalah isi lengkap "17+8 Tuntutan Rakyat" yang telah dirangkum dari berbagai sumber di media sosial, Senin (1/9/2025):
Tuntutan Mendesak (Deadline 5 September 2025)
1. Tugas Presiden Prabowo:
- Tarik TNI dari pengamanan sipil dan pastikan tidak ada kriminalisasi demonstran.
- Bentuk Tim Investigasi Independen kasus Affan Kurniawan, Umar Amarudin, maupun semua korban kekerasan aparat selama demonstrasi 28-30 Agustus dengan mandat jelas dan transparan.
2. Tugas Dewan Perwakilan Rakyat (DPR):
- Bekukan kenaikan gaji/ tunjangan anggota DPR dan batalkan fasilitas baru (termasuk pensiun).
- Publikasikan transparansi anggaran (gaji, tunjangan, rumah, fasilitas DPR).
- Dorong Badan Kehormatan DPR periksa anggota yang bermasalah (termasuk selidiki melalui KPK).
3. Tugas Ketua Umum Partai Politik:
- Pecat atau jatuhkan sanksi tegas kepada kader DPR yang tidak etis dan memicu kemarahan publik.
- Umumkan komitmen partai untuk berpihak pada rakyat di tengah krisis.
- Libatkan kader dalam ruang dialog publik bersama mahasiswa serta masyarakat sipil.
4. Tugas Kepolisian Republik Indonesia (Polri):
Berita Terkait
- 
            
              DPR RI Nonaktifkan Sahroni, Nafa Urbach Hingga Uya Kuya, Begini Kondisi Ruang Kerja Mereka
- 
            
              Ginjal Polisi Diinjak-injak Saat Unjuk Rasa Anarkis, Harus Cuci Darah
- 
            
              Lucinta Luna Lulusan Apa? Netizen Sebut Aura STM-nya Keluar Saat Demo
- 
            
              Kunto Aji Sentil Musisi yang Masih Takut Bersuara: Kita Gak Akan Kehilangan Job
- 
            
              Data Resmi Polri Pasca-Demo Ricuh: 3.195 Ditangkap di 15 Polda, 55 Ditetapkan Tersangka
Terpopuler
- Profil 3 Pelatih yang Dirumorkan Disodorkan ke PSSI sebagai Pengganti Kluivert
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 5 Rekomendasi Mobil Sunroof Bekas 100 Jutaan, Elegan dan Paling Nyaman
- Warna Lipstik Apa yang Bagus untuk Usia 40-an? Ini 5 Rekomendasi Terbaik dan Elegan
- 5 Day Cream Mengandung Vitamin C agar Wajah Cerah Bebas Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Cerita Danantara: Krakatau Steel Banyak Utang dan Tak Pernah Untung
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
Terkini
- 
            
              Jadi Penyebab Banjir di Jati Padang, Pramono Minta Tanggul Baswedan Segera Diperbaiki
- 
            
              Jakarta Siaga 25 Hari ke Depan! Waspada Cuaca Ekstrem dan Banjir Mengintai
- 
            
              Bobby Nasution Temui Guru Honorer Saling Lapor Polisi dengan Ortu Siswa, Dorong Penyelesaian Damai
- 
            
              Pemprov DKI Bakal Berikan Santunan Korban Pohon Tumbang, Ini Syaratnya
- 
            
              Isu Pork Savor yang Beredar di Media Sosial, Ajinomoto Indonesia Tegaskan Semua Produknya Halal
- 
            
              46 Anak SMP Nyaris Tawuran, Janjian via DM Berujung Diciduk Polisi
- 
            
              Roy Suryo Soroti Perayaan Sumpah Pemuda ala Gibran: Sungguh Membagongkan!
- 
            
              Pekan Terakhir BBW Jakarta 2025: Pesta Buku, Keceriaan Keluarga, dan Bawa Pulang Mobil Listrik
- 
            
              Pramono Buka Luas Ruang Inovasi, Pengamat: Patut Diapresiasi
- 
            
              Apa Hebatnya Soeharto? Ini Balasan Politisi PSI ke PDIP