Suara.com - Sebuah riset media monitoring terbaru mengungkap ironi dari gelombang demonstrasi nasional sepekan terakhir.
Tuntutan substantif para demonstran secara efektif 'tenggelam' oleh dominasi narasi kekerasan dan kericuhan di media massa.
Skema Data Indonesia (SDI) merilis hasil analisisnya yang menyoroti pergeseran dramatis ini.
"Berdasarkan data SDI, tercatat ada 31.272 pemberitaan dari 3.292 media massa dalam kurun waktu 24 hingga 30 Agustus 2025," kata Direktur SDI, Gumawang Setya Aji, Senin (1/9/2025).
Titik balik utama dari pergeseran narasi ini adalah tragedi yang menimpa Affan Kurniawan.
Head Analis Media SDI, Ade Supriadi, menjelaskan bagaimana insiden tersebut mengubah segalanya.
"Mulanya sekadar penolakan kenaikan tunjangan atau gaji DPR kemudian menjadi isu nasional soal ketidakadilan sosial, represifitas aparat, hingga pembubaran DPR," katanya.
Analisis SDI itu juga menunjukkan bahwa media lebih banyak menyoroti aspek chaos daripada substansi.
"Dalam data top isu, kita melihat bagaimana peran media lebih menyoroti aspek kekerasan atau chaos dalam pemberitaan," ungkapnya.
Baca Juga: Hendri Satrio Sebut Momen Keos Ini Jadi Waktu Tepat Pemerintah Komunikasi Dengan Media Massa
"Tercatat, 'Tragedi meninggalnya Affan Kurniawan', 'Kericuhan demo', hingga 'Pembakaran fasilitas publik' menjadi tiga top isu dalam pemberitaan media."
Masifnya pemberitaan tersebut kemudian membuat wacana yang sebelumnya muncul menjadi tenggelam.
"Pemberitaan soal 'tuntutan' massa aksi, yang pada periode awal 24-28 Agustus cukup aktif diwacanakan, menjadi 'tenggelam'," jelas Ade.
Menurutnya, hilangnya narasi tuntutan ini salah satunya disebabkan oleh tidak adanya aktor di lingkungan massa aksi yang bisa mengartikulasikan aspirasi dengan baik pasca-kericuhan.
Hal ini menjadi catatan penting bagi para pemangku kebijakan agar lebih cermat dalam membaca dinamika sosial yang terjadi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Ditanya Siapa Menteri Kena Tegur Prabowo, Bahlil: Saya Setiap Dipanggil Pasti Ditegur...
-
Prabowo Panggil Bahlil, Kepala BIN hingga Panglima TNI ke Kertanegara, Bahas Apa?
-
Drama Tangis di Gang Royal! 3 PSK Kena Razia, Ngaku Jualan Kopi Padahal Kepergok di Kamar
-
Setahun Pemerintahan Prabowo, Pengamat Kasih Nilai Enam
-
Pengamat Sarankan Pramono Bangun Rusun di Blok M: Bakal Diminati Gen Z
-
Tak Hanya Prabowo, Adik Kandung Hashim Djojohadikusumo Juga Ditawari Sogokan Nyaris Rp25 Triliun
-
Diungkap Hasyim, Prabowo Mau Disogok Rp16,5 Triliun dari 'Orang Nekat'
-
Bakal Gelar Ratas di Kertanagara, Prabowo Panggil Mendikti Lagi Bahas Hal Ini
-
Presma UIN Alauddin: Prabowo Serius Tegakkan Hukum dengan Reformasi Sistemik
-
Libatkan Pemerintah Pusat, Pramono Bakal Bentuk Satgas Pembenahan Kota Tua