- Sri Radjasa ungkap demo dibajak jadi isu pembubaran DPR.
- Isu dialihkan untuk ciptakan benturan lebih luas publik.
- Aparat diduga biarkan ricuh demi delegitimasi Prabowo.
Suara.com - Sebuah manuver politik licik di balik gelombang aksi massa terungkap. Mantan Intelijen Negara, Kolonel (Purn) Sri Radjasa Chandra, membongkar adanya dugaan "pembegalan demo", di mana isu sentral sengaja dibajak dan dibelokkan untuk melayani agenda tersembunyi.
Dalam analisisnya di kanal YouTube Podcast Forum Keadilan TV, Sri Radjasa menyoroti bagaimana tuntutan asli para demonstran secara sistematis dihilangkan dan diganti dengan narasi baru yang lebih destruktif bagi stabilitas nasional.
Menurutnya, gerakan yang semula mengusung agenda spesifik mendadak berubah haluan. Operasi ini, kata dia, adalah bagian dari skenario besar untuk menciptakan kekacauan di era pemerintahan baru.
"Isu awal demonstrasi yang menuntut penangkapan Jokowi dan Gibran dibelokkan menjadi isu pembubaran DPR karena dianggap hedonis dan tidak layak menjadi wakil rakyat," ungkap Sri Radjasa dikutip dari YouTube pada Rabu (3/9/2025).
Pembelokan isu ini bukan tanpa tujuan. Sri Radjasa menegaskan bahwa pengalihan fokus dari target awal (Jokowi dan Gibran) ke institusi negara (DPR) adalah strategi untuk menciptakan benturan yang lebih luas.
Dengan menuduh DPR hedonis, para perancang operasi ini memancing kemarahan publik terhadap lembaga legislatif, mengalihkan perhatian dari tuntutan hukum ke mosi tidak percaya terhadap sistem perwakilan rakyat.
Langkah ini, menurutnya, adalah implementasi dari "operasi garis dalam" yang dirancang untuk mendelegitimasi pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dari hari pertama ia menjabat.
Tujuannya adalah menciptakan citra bahwa negara dalam kondisi tidak stabil dan pemerintahan baru tidak mampu mengendalikan situasi.
Dugaan adanya desain besar di balik kerusuhan ini semakin diperkuat dengan klaim keterlibatan aktor-aktor kunci di lapangan. Sri Radjasa secara terang-terangan menuding adanya peran "Geng Solo" serta pembiaran yang disengaja oleh aparat kepolisian.
Baca Juga: GOTO Buka Suara Soal Identitas Pengemudi Ojol yang Bertemu Gibran: Siapa Sebenarnya Cang Rahman?
Menurutnya, situasi sengaja dibiarkan menjadi kacau untuk membangun narasi kegagalan pemerintah dalam menjaga ketertiban.
Pembiaran ini menjadi bahan bakar yang efektif untuk memperbesar api kekacauan, sesuai dengan skenario yang telah dirancang oleh para dalang di balik layar.
Pembegalan isu demo ini, pada akhirnya, adalah pion pertama dalam permainan catur politik untuk menggoyang stabilitas nasional.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Takut Tegur Murid Merokok? Dilema HAM VS Disiplin Hancurkan Wibawa Pendidik
-
Keakraban Prabowo dan Trump Jadi Bahan Lelucon Jimmy Kimmel di TV Nasional
-
Blak-blakan di Sidang ASDP, Mantan Wakil Ketua KPK: Hapus Pasal 'Kerugian Negara'
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
60 Koperasi Merah Putih Terima Dana Rp6 Miliar, Menkop Ferry Ingatkan Soal Kejujuran
-
Dugaan Ijazah Palsu Arsul Sani, Jika Terbukti Wajib Mundur dari Hakim MK
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran