- Prabowo dan pejabat negara diminta mengambil pelajaran dari demo berujung kericuhan
- Jimly menilai bahwa gelombang unjuk rasa yang meluas dampak dari kebijakan fiskal Prabowo
- Jimly mengamini bahwa beberapa kebijakan dan program Prabowo tujuannya baik.
Suara.com - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Jimly Asshiddiqie, meminta Presiden Prabowo Subianto untuk mengambil pelajaran dari peristiwa unjuk rasa yang berlangsung pada 28-30 Agustus 2025.
"Presidennya harus belajar ini, mengambil pelajaran dari peristiwa ini, juga semua pejabat. Pejabat itu jangan sombong," kata Jimly pada acara 'Bincang-Bincang bersama para Tokoh Muslim' di Jakarta Selatan, Rabu (3/9/2025).
Unjuk rasa yang meluas di berbagai daerah itu menurutnya merupakan akumulasi tata kelola pemerintahan yang bermasalah. Kemudian tersulut dengan sikap arogansi yang ditunjukkan sejumlah pejabat negara.
"Ini objektif, kejadian ini terjadi karena kekecewaan umum meluas," katanya.
Jimly menilai bahwa gelombang unjuk rasa yang meluas dampak dari kebijakan fiskal Prabowo, seperti efisiensi anggaran, Danantara dan berbagai program pemerintah yang menelan biaya tinggi seperti Koperasi Merah Putih hingga makan bergizi gratis atau MBG.
Efisiensi, katanya, memiliki dampak luas kepada pemerintah daerah. Sebab dana pusat ke daerah menjadi berkurang.
Alhasil, pemerintah daerah harus memutar otak mendapatkan penghasilan penggantinya, salah satu upaya yang ditempuh dengan menaikkan pajak bumi dan bangunan atau PBB.
Hal itu setidaknya tergambar di berbagai wilayah, seperti di Kabupaten Pati yang diprotes warga dengan aksi unjuk rasa besar-besaran.
Jimly mengamini bahwa beberapa kebijakan dan program Prabowo tujuannya baik. Namun dengan berbagai kebijakan fiskal dan program membutuhkan anggaran yang fantastis itu seharusnya dilakukan secara bertahap.
Baca Juga: 4 Hari Lalu Jerome Polin Spill Buzzer Pemerintah Bakal Bergerak, Marissya Icha Kini Puji Prabowo
"Ini soal manajemen. Tidak bertahap, langsung. Nah, ini soal duit ini angkanya berubah sedikit berubah semua implikasinya ke seluruh Indonesia," ujarnya.
Dia pun memberikan solusi kepada Prabowo, agar kejadian ini tidak terulang kembali.
"Solusinya itu, ya, ini presiden jangan punya ide sendiri. Dia harus berdiskusi. Public policy itu menyakit banyak orang. Enggak boleh punya ide sendiri. Enggak bisa. Jadi saya rasa ini jadi pelajaran," kata Jimly.
Berita Terkait
-
PSI Bongkar Upaya Adu Domba Jokowi-Prabowo: Dalang di Balik Kerusuhan Terungkap?
-
DPR 'Buka Jalan': Mahasiswa Akan Temui Pemerintah Bahas Tuntutan Krusial Besok
-
Din Syamsuddin Cium Skenario Makar: Ini Rekayasa Politik untuk Jatuhkan Prabowo!
-
Riza Chalid Ada Di Mana? Namanya Trending Dikaitkan dengan Demo
Terpopuler
- Naksir Avanza Tahun 2015? Harga Tinggal Segini, Intip Pajak dan Spesifikasi Lengkap
- 5 Krim Kolagen Terbaik yang Bikin Wajah Kencang, Cocok untuk Usia 30 Tahun ke Atas
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- Innalillahi, Aktor Epy Kusnandar Meninggal Dunia
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
Pilihan
-
6 HP Tahan Air Paling Murah Desember 2025: Cocok untuk Pekerja Lapangan dan Petualang
-
Drama Sidang Haji Alim: Datang dengan Ambulans & Oksigen, Ratusan Pendukung Padati Pengadilan
-
KLH Sebut Tambang Milik Astra International Perparah Banjir Sumatera, Akan Ditindak
-
5 HP Memori 512 GB Paling Murah Desember 2025: Ideal untuk Gamer dan Content Creator Pemula
-
Roblox Ditunjuk Jadi Pemungut PPN Baru, Penerimaan Pajak Digital Tembus Rp43,75 T
Terkini
-
UMP Jakarta 2026 Bisa Tembus Rp 6 Juta? Begini Respons Pramono Anung
-
Bahlil Minta Cak Imin Taubat Nasuha Juga, Tegaskan Evaluasi Menteri Hanya Hak Presiden
-
Ancaman Belum Selesai, Indonesia Disebut Belum Usai dengan Siklus Bencana
-
Pemerintah Beri Relaksasi Pelunasan Biaya Haji untuk Calon Jemaah di Tiga Provinsi
-
Korban Tembus 770 Jiwa, Muzani Beberkan 'Kalkulasi' Pemerintah Soal Status Bencana Nasional
-
Mendagri Tito Minta Daerah Bersolidaritas untuk Bencana Sumatra: Waktunya Kepala Daerah Saling Bantu
-
Jakarta di Bawah Tekanan Cuaca Ekstrem: Seberapa Siap Kita?
-
Malam Panjang di Stasiun Cikarang, Lantai Peron Jadi Tempat Tidur Penumpang: Mungkinkah KRL 24 Jam?
-
Ironi Pahit: Rumah Sendiri Jadi Lokasi Paling Sering Terjadinya Kekerasan Seksual pada Perempuan
-
Neraka Itu di Kediaman Sendiri, Mengapa Rumah Jadi Tempat Paling Berbahaya Bagi Anak di Jakarta?