- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menemui BEM di gedung parlemen, Rabu hari ini.
- Mahasiswa menyampaikan tuntutan 17+8 dan menyerukan pengembalian TNI ke barak.
- Dasco menegaskan Kamis besok semua tuntutan rakyat dibahas oleh pimpinan fraksi.
Suara.com - Tekanan publik yang masif lewat gerakan digital '17+8 Tuntutan Rakyat' akhirnya mendapat respons dari pimpinan Parlemen.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menyatakan kesiapannya untuk membahas serangkaian tuntutan yang menggema di media sosial tersebut, setelah menerima perwakilan mahasiswa dan pemuda di gedung DPR.
Dasco memastikan, aspirasi yang dikristalkan dalam 25 poin tuntutan itu akan menjadi agenda pembahasan serius di tingkat pimpinan fraksi.
Pernyataan ini disampaikannya usai menggelar audiensi dengan perwakilan badan eksekutif mahasiswa (BEM) dan organisasi kepemudaan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Rabu (3/9/2025).
Menurut Dasco, beberapa poin yang disampaikan langsung oleh para mahasiswa dalam audiensi selaras dengan daftar tuntutan '17+8' yang telah lebih dulu viral.
Ia secara spesifik menyoroti isu sensitif terkait tunjangan dewan dan tuntutan transparansi yang menjadi salah satu pemicu utama kemarahan publik.
"Ya, jadi memang sebagian yang disampaikan oleh adik-adik BEM ini juga ada yang termasuk di 17+8," kata Dasco.
Politikus Partai Gerindra ini berjanji segera mengambil langkah konkret.
Ia menjadwalkan pertemuan dengan seluruh pimpinan fraksi di DPR untuk mengevaluasi dan mencari titik temu atas tuntutan-tuntutan tersebut.
Baca Juga: Akhirnya DPR Bertemu Mahasiswa, Bahas Kenaikan Tunjangan dan Investigasi Kerusuhan
"Baik terhadap tunjangan maupun keterbukaan kegiatan DPR, yaitu termasuk yang di dalam 17+8 kita akan lakukan besok rapat evaluasi dengan pimpinan-pimpinan fraksi untuk menyatukan pendapat dan kesepakatan di DPR," ungkapnya.
Gelombang Tuntutan '17+8' di Dunia Maya
Gerakan '17+8 Tuntutan Rakyat' sendiri bukanlah sekadar tagar biasa. Ini adalah sebuah manifesto digital yang dirangkum secara rapi dan disebarluaskan oleh sejumlah influencer, aktivis, dan diamplifikasi oleh ribuan warganet.
Dengan desain khas tulisan berwarna pink dan hijau di atas latar hitam, tuntutan ini menjadi simbol perlawanan baru dari masyarakat sipil.
Tuntutan tersebut dibagi ke dalam dua kerangka waktu yang tegas: 17 tuntutan yang harus dipenuhi dalam satu minggu dengan tenggat waktu 5 September, dan 8 tuntutan reformasi fundamental yang harus direalisasikan dalam satu tahun ke depan.
Berikut adalah rincian dari poin-poin krusial dalam '17+8 Tuntutan Rakyat':
Berita Terkait
-
Akhirnya DPR Bertemu Mahasiswa, Bahas Kenaikan Tunjangan dan Investigasi Kerusuhan
-
Mertua Pratama Arhan Mendadak Minta Maaf: Saya Belum Maksimal
-
DPR 'Buka Jalan': Mahasiswa Akan Temui Pemerintah Bahas Tuntutan Krusial Besok
-
Siapa Wibawanto Nugroho Widodo? Narsum Debat Bareng Ferry Irwandi, Punya Rekam Jejak Mentereng
-
Dasco Minta Maaf Atas Kekeliruan DPR di Depan Mahasiswa: Hentikan Tunjangan, Moratorium Kunjungan LN
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 19 Oktober: Klaim 19 Ribu Gems dan Player 111-113
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
-
Pembelaan Memalukan Alex Pastoor, Pandai Bersilat Lidah Tutupi Kebobrokan
-
China Sindir Menkeu Purbaya Soal Emoh Bayar Utang Whoosh: Untung Tak Cuma Soal Angka!
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
Terkini
-
Bukan Lagi Isu, Hujan Mikroplastik Resmi Mengguyur Jakarta dan Sekitarnya
-
Heboh Dugaan Korupsi Rp237 M, Aliansi Santri Nusantara Desak KPK-Kejagung Tangkap Gus Yazid
-
Terungkap di Rekonstruksi! Ini Ucapan Pilu Suami Setelah Kelaminnya Dipotong Istri di Jakbar
-
Kena 'PHP' Pemerintah? KPK Bongkar Janji Palsu Pencabutan Izin Tambang Raja Ampat
-
Ketua DPD RI Serahkan Bantuan Alsintan dan Benih Jagung, Dorong Ketahanan Pangan di Padang Jaya
-
KPK Ungkap Arso Sadewo Beri SGD 500 Ribu ke Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso
-
KPK Tahan Komisaris Utama PT IAE Arso Sadewo Terkait Dugaan Korupsi Jual Beli Gas PGN
-
Alasan Kesehatan, Hakim Kabulkan Permohonan Anak Riza Chalid untuk Pindah Tahanan
-
Pelaku Pembakaran Istri di Jatinegara Tertangkap Setelah Buron Seminggu!
-
Anak Buah Nadiem Ikut Kembalikan Uang Korupsi Laptop Rp10 Miliar, Kejagung: Bukan Cuma dari Vendor