- Sahroni dan Nafa Urbach belum resmi mundur dari DPR RI.
- NasDem nonaktifkan keduanya, gaji dan hak dihentikan.
- Gelombang amarah publik berujung rumah pejabat dijarah.
Suara.com - Teka-teki mengenai status keanggotaan Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akhirnya mulai terkuak.
Meskipun sudah dinonaktifkan oleh Partai NasDem, keduanya ternyata belum secara resmi mengajukan pengunduran diri dari kursi parlemen.
Fakta ini diungkapkan oleh Wakil Ketua DPR RI, Saan Mustopa, yang menegaskan bahwa proses administrasi pengunduran diri Sahroni sebagai anggota dewan belum ada di meja pimpinan.
"Itu belum (Ahmad Sahroni mundur) nanti kita cek ya," kata Saan di gedung Parlemen, Jakarta Pusat, Rabu (3/9/2025).
Saan, yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, menjelaskan lebih lanjut mengenai langkah yang telah diambil partainya.
Menurutnya, DPP Nasdem telah secara resmi menyurati fraksi di DPR untuk menonaktifkan Sahroni dan Nafa Urbach.
Langkah penonaktifan ini bukan sekadar pencopotan jabatan, tetapi juga berimplikasi pada penghentian seluruh hak-hak protokoler dan keuangan yang melekat pada keduanya sebagai anggota legislatif, termasuk yang paling krusial adalah gaji bulanan.
Surat dari fraksi tersebut kemudian telah diteruskan ke Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI.
Kini, proses penghentian gaji dan fasilitas lainnya untuk Sahroni dan Nafa Urbach sedang bergulir di internal Setjen DPR serta Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
Baca Juga: Profil Adela Kanasya Adies, Pengganti Adies Kadir Ternyata Anaknya Sendiri
"Pihak DPP partai telah bersurat ke fraksi yang telah diteruskan ke Sekretariat Jenderal DPR untuk menghentikan seluruh hak Sahroni dan Nafa Urbach sebagai anggota legislatif, salah satunya gaji," jelas Saan.
Langkah tegas dari partai politik ini diambil sebagai respons atas sorotan tajam dan tuntutan keras dari publik. Gelombang penonaktifan ini tidak hanya menimpa kader Nasdem. Sejumlah nama besar dari partai lain juga mengalami nasib serupa.
Mereka yang dinonaktifkan dari tugasnya di Senayan antara lain Eko Patrio dan Uya Kuya dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN), serta Wakil Ketua DPR RI Adies Kadir dari Fraksi Partai Golkar.
Tingginya eskalasi kemarahan publik bahkan berujung pada tindakan anarkis. Kediaman sejumlah wakil rakyat itu pun dijarah dan dirusak oleh kelompok masyarakat.
Rumah Ahmad Sahroni, Eko Patrio, hingga Uya Kuya menjadi sasaran amuk massa. Insiden serupa bahkan menimpa kediaman Menteri Keuangan Sri Mulyani yang turut dijarah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menteri Bahlil Kerahkan Pasukan ESDM dan ERT Bangun Dapur Umum di Sumatera - Aceh
-
Janji Sat-Set Menteri Bahlil: 2 Hari Pasca Kunjungan, Masjid dan Pengungsi di Agam Terang Benderang
-
Update Jalur Aceh: Geumpang-Pameu Akhirnya Tembus Mobil, Tapi Akses ke Kota Takengon Masih Lumpuh
-
Kejagung Siapkan Jurus Ekstradisi, 3 Buron Kakap Jurist Tan hingga Riza Chalid Siap Dijemput Paksa
-
Diduga Gelapkan Uang Ganti Rugi Rp5,9 M, Lurah Rawa Burung Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Kementerian P2MI Paparkan Kemajuan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia di Hadapan Komite PBB
-
Penyakit Mulai Hantui Pengungsi Banjir Sumatra, Kemenkes Diminta Gerak Cepat
-
Soal DPR Lakukan Transformasi, Puan Maharani: Ini Niat Baik, Tapi Perlu Waktu, Tak Bisa Cepat
-
BGN Larang Ada Pemecatan Relawan di Dapur MBG Meski Jumlah Penerima Manfaat Berkurang
-
KPK Akui Sedang Lakukan Penyelidikan Kasus Dugaan Korupsi di PT LEN Industri