- Ratusan mahasiswa BEM SI kembali gelar aksi di Gedung DPR.
- Mereka bawa 13 tuntutan keras, menyinggung 10 korban tewas.
- Tuntutan utama: batalkan tunjangan DPR dan reformasi total institusi Polri.
Suara.com - Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) menggelar aksi di depan Gedung DPR RI, Kamis (4/9/2025).
Aksi mereka mundur dari jadwal sebelumnya. Massa mengagendakan aksi pada pukul 13.00 WIB, namun hingga pukul 14.00 belum ada satupun massa yang terlihat.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun Suara.com, massa mulai memadati gedung DPR RI pada pukul 16.30 WIB.
Mereka menggeruduk gedung DPR RI dengan cara long march dari arah senayan mengikuti mobil komando.
Mereka membawa poster yang berisi tentang protes kondisi saat ini.
Secara bergantian, para orator juga menyampaikan orasi dari atas mobil komando. Namun mereka menegaskan jika aksi mereka hari ini merupakan aksi damai.
Dalam orasinya, mahasiswa menyinggung jatuhnya 10 korban yang meninggal usai demonstrasi dalam eskalasi besar beberapa hari terakhir.
"Mereka adalah korban kebiadaban," kata salah seorang seorang di atas mobil komando, di depan Gedung DPR RI, Kamis (4/9/2025).
Massa juga menyatakan bahwa kehadiran mereka ke depan gedung parlemen untuk menyuarakan aspirasi bukan merasak fasilitas umum.
Baca Juga: Aksi BEM SI Gagal? Begini Suasana Terkini di Depan Gedung DPR RI
"Kita sama-sama tahu, kawan-kawan Kami ditangkap, ditahan. Kami mau semua dibebaskan," tegasnya.
Dalam aksi kali ini mereka membawa13 tuntutan yang disampaikan kepada para wakil rakyat.
13 tuntutan tersebut, yakni:
- Turunkan tunjangan DPR sekarang juga! Rakyat sengsara, wakilnya berpesta -hentikan gaya hidup mewah di atas penderitaan rakyat;
- Sahkan RUU Perampasan Aset! Tangkap, rampas, adili semua harta koruptor-habisi tikus-tikus berdasi;
- Reformasi total Polri dan DPR! Bersihkan dari mafia, bubarkan kartel kekuasaan, wujudkan institusi yang benar-benar pro rakyat;
- Bebaskan segera kawan-kawan kami! Stop kriminalisasi gerakan mahasiswa dan rakyat;
- Mengecam keras tindak represif aparat! Hentikan pemukulan, hentikan gas air mata, hentikan peluru tajam terhadap rakyat;
- Evaluasi total Kabinet Merah Putih! Copot menteri gagal, usir pembisik oligarki, rakyat butuh pemimpin bukan boneka;
- Reformasi Undang-Undang Peradilan Militer! Jangan biarkan impunitas-adili pelanggar HAM di pengadilan rakyat, bukan mahkamah sandiwara;
- RUU KUHAP harus berpihak pada rakyat! Hukum jangan jadi alat kriminalisasi, rakyat butuh keadilan, bukan penindasan;
- Adili aparat pembunuh rakyat! Darah rakyat bukan tumbal kekuasaan - hukum harus ditegakkan tanpa pandang bulu;
- Tuntut 19 juta lapangan pekerjaan dari Wapres! Janji bukan sekadar kata- buktikan di hadapan rakyat;
- Sejahterakan guru dan dosen! Pendidikan maju lahir dari tenaga pendidik yang sejahtera, bukan yang dibiarkan menderita;
- Tolak 5 batalion dan peradilan militer di UNRI! Kampus adalah ruang bebas akademik, bukan markas militer;
- Tolak Dwifungsi jabatan di pemerintah- an! Hentikan rangkap kekuasaan yang hanya melanggengkan oligarki.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Setahun Bahlil Pimpin ESDM, Energi Merata Sampai ke Pelosok
-
Kemendagri Soroti Kasus Pentolan Petir: Pemerasan Berkedok Ormas Tak Bisa Dibiarkan!
-
Satu Tahun Pemerintahan Prabowo, Mahasiswa Minta MBG Dievaluasi: Makan Beracun Gratis!
-
Kejagung Hormati Putusan MK: Jaksa Bisa Ditangkap Tanpa Izin Jaksa Agung dalam Kasus Tertentu
-
Riza Chalid Masih Buron, Satu per Satu Hartanya Diangkut Kejagung
-
Setahun Prabowo-Gibran: Kejutan di Sidang Kabinet dan Kode Retret Jilid 2?
-
Bukan Seumur Hidup, Hukuman 2 Eks TNI Penembak Mati Bos Rental Dikorting jadi 15 Tahun, Kok Bisa?
-
1 Tahun Prabowo-Gibran, Kemensos Klaim 77 Ribu Warga Miskin Sudah Mandiri: Tak Lagi Terima Bansos
-
APBD Jadi Motor Ekonomi, Kemendagri Tekankan Pentingnya Realisasi Anggaran Daerah
-
Menkeu Tolak Pembayaran Utang Kereta Cepat Pakai APBN, Prof. Sulfikar: 95 Persen Ini Maunya Prabowo