Suara.com - Kabar Pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di pabrik rokok PT Gudang Garam, Tuban, Jawa Timur, kembali menjadi sorotan publik.
Informasi tersebut diketahui dari video yang viral di media sosial memperlihatkan suasana haru puluhan karyawan yang terdampak PHK. Mereka saling bersalaman sebagai tanda perpisahan.
Kabar ini langsung menuai reaksi dari netizen. "Sedih juga melihat PHK masal pegawai PT Gudang Garam. Dunia kerja sedang tidak baik-bak saja," tulis akun @yusufmuhammad, Sabtu (6/9/2025).
Dampak PHK ini tidak hanya dirasakan oleh para pekerja, tetapi juga keluarga mereka, yang bergantung pada penghasilan dari perusahaan rokok terbesar di Indonesia ini.
PHK massal ini muncul di tengah dinamika industri rokok nasional yang menghadapi tekanan pasar dan regulasi. PT Gudang Garam sendiri dikenal sebagai salah satu pemain terbesar di industri tembakau dan kretek Indonesia.
Selain dampak sosial, PHK ini juga menimbulkan perhatian terkait keberlanjutan bisnis. Sebagai perusahaan besar, PT Gudang Garam selama ini dikenal karena inovasi produknya, termasuk rokok kretek mild yang populer di pasar domestik.
Pemilik PT Gudang Garam
Bos PT Gudang Garam hari ini adalah Susilo Wonowidjojo, seorang pengusaha asal Kediri. Sosok ini dikenal sebagai generasi kedua dari keluarga yang telah lama berkecimpung di industri rokok sejak didirikannya Gudang Garam oleh ayahnya, Surya Wonowidjojo, pada tahun 1958.
Lahir pada 18 November 1956 di Kediri, Susilo tumbuh di tengah keluarga perintis usaha rokok yang awalnya bernama Inghwie. Ia bergabung dalam operasional perusahaan pada 1976, menempati posisi sebagai Direktur di usia 20-an.
Selama lebih dari satu dekade, ia ikut mengembangkan lini produksi, termasuk memperkenalkan mesin-mesin modern untuk pelintingan rokok kretek, langkah yang membuat Gudang Garam mampu memproduksi rokok secara masif dan efisien.
Setelah wafatnya ayahnya pada 1985, kepemimpinan perusahaan sempat dipegang kakaknya, Rahman Halim. Meski demikian, Susilo tetap menjadi bagian inti manajemen hingga resmi diangkat sebagai Wakil Direktur Utama pada 2002.
Di tahun yang sama, ia meluncurkan inovasi baru berupa rokok kretek mild, yang kemudian menjadi produk unggulan pasar Indonesia. Pada 2008, Susilo resmi mengambil alih posisi puncak perusahaan setelah kakaknya meninggal, mempertahankan Gudang Garam sebagai raksasa industri rokok di Tanah Air.
Sebagai pengusaha utama, Susilo Wonowidjojo tercatat sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia. Berdasarkan catatan Forbes, kekayaannya sempat mencapai US$9,2 juta pada 2018, dan pada 2024 diperkirakan mencapai US$2,9 juta, membuatnya menempati posisi ke-23 daftar orang terkaya Indonesia.
Sebagian besar kekayaan Susilo berasal dari sahamnya di PT Gudang Garam, yang terus mempertahankan pangsa pasar besar di industri rokok nasional.
Prestasi Susilo juga terlihat dari terobosan dan inovasi yang ia ciptakan. Dari pengembangan mesin pabrik hingga peluncuran rokok kretek mild, langkah-langkahnya membawa Gudang Garam menjadi simbol keunggulan industri rokok Indonesia.
Berita Terkait
-
7 Fakta PHK Massal Karyawan Pabrik Ban Michelin Cikarang Timur
-
Pabrik Michelin 'Digeruduk' Pimpinan DPR Buntut Isu PHK Massal, Dasco: Hentikan Dulu
-
Pabrik Ban Michelin Cikarang PHK 280 Pekerja Secara Sepihak
-
PHK Massal Mengintai Pabrik Honda Imbas Larangan Motor Bensin
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Hindari Monas! Demo Apdesi Bikin Lalin Dialihkan, Ini Rute Alternatifnya
-
Kisah Adik Prabowo Mendampingi Cucu Down Syndrome: Tuhan Mengajak Saya Berjuang Bersama Disabilitas
-
Cegah Korupsi, Pemerintah Luncurkan Fitur e-Audit di e-Katalog Versi 6
-
Eks Penyidik KPK: Korupsi dan Uang Pelicin di Sektor Lingkungan Picu Bencana di Sumatra
-
DPR Desak Pusat Ambil Alih Pendanaan Bencana Sumatra karena APBD Daerah Tak Mampu
-
Pemulihan Jaringan Telekomunikasi di Sumatra Terus Dikebut, Kondisi di Aceh Paling Parah
-
Jelang Nataru 2025, Organda Soroti Jalan Rusak hingga Solar Langka
-
KPK Periksa Sekjen Kemnaker Terkait Kasus Dugaan Pemerasan Eks Wamenaker Noel
-
Upaya Pemprov DKI Selamatkan Muara Angke dari Ancaman Banjir Rob
-
Utang KUR Petani Korban Bencana Sumatra Dihapus, DPR Nilai Masih Belum Cukup