- Selamat mempertanyakan kinerja kementerian maupun lembaga dalam memitigasi terjadinya kericuhan
- Prabowo disarankan mengumpulkan semua menteri dan anggota kabinet lain.
- Prabowo perlu mengevaluasi menteri-menteri yang hanya bekerja dengan prinsi asal bapak senang (ABS).
Suara.com - Presiden Prabowo Subianto dirasa perlu mengumpulkan jajaran anggota Kabinet Merah Putih, buntut demo yang berujung kericuhan pada akhir Agustus lalu.
Pengamat politik dan militer, Selamat Ginting, mempertanyakan kinerja kementerian maupun lembaga dalam memitigasi terjadinya kericuhan.
Hal itu disampaikan Selamat dalam podcast di YouTube Akbar Faizal Uncensored dengan A Map of Elite Conflict & Foreign Infiltration. A Scenario of Treasure and Terrorism Behind The B....
"Apa yang dilakukan Badan Intelijen Negara, apa yang dilakukan oleh kementerian dan lembaga yang memang bertanggung jawab di bidang keamanan ini, apa fungsinya?" kata Selamat, dikutip Minggu (7/9/2025).
Menindaklanjuti hal tersebut, Selamat menyarankan agar Prabowo mengumpulkan semua menteri dan anggota kabinet lain.
Prabowo dinilai harus melakukan evaluasi terhadap loyalitas para pembantunya di kabinet.
"Presiden harus mengumpulkam lagi Menteri, harus mengevaluasi lagi loyalitas mereka seperti apa. Jadi harus ada penjelasan dari para menteri semuanya yang terkait, bukan hanya bidang Polkam tapi juga bidang Kesra," kata Selamat.
Sebelumnya, melalui podcast yang sama, Selamat juga memandang penting dilakukan evaluasi kabinet.
Menurutnya Prabowo perlu mengevaluasi menteri-menteri yang hanya bekerja dengan prinsi asal bapak senang (ABS).
Baca Juga: Hotman Paris Bela Nadiem Makarim: Tegaskan Tak Terima Uang Kasus Korupsi Chromebook
"Karena itu menurut saya, Prabowo harus mengevaluasi seluruh menteri kabinetnya yang bekerja asal bapak senang, harusnya diberikan informasi yang betul-betul," ujarnya.
Berita Terkait
-
Pengamat Pertanyakan Ucapan Prabowo soal Makar: Berdasar Hasil Kajian Intelijen?
-
Temui Prabowo di Hambalang, Mensos Gus Ipul Beberkan Arahan Penting untuk Program Sekolah Rakyat
-
IPI: Desakan Pencopotan Kapolri Tak Relevan, Prabowo Butuh Listyo Sigit Jaga Stabilitas
-
Hotman Paris Bela Nadiem Makarim: Tegaskan Tak Terima Uang Kasus Korupsi Chromebook
-
Terungkap Video Ibu Jilbab Pink yang Viral Bukan AI, Keluarga: Jangan Terprovokasi
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun