- Gerhana bulan total akan terjadi malam ini.
- Observatorium Bosscha menyiarkan langsung di YouTube.
- Umat Islam dianjurkan salat gerhana.
Suara.com - Fenomena alam selalu punya cara untuk membuat kita takjub, salah satunya adalah gerhana bulan total. Peristiwa langit yang langka dan menawan ini, juga dikenal sebagai "bulan merah" atau "bulan darah", akan kembali menyapa langit Indonesia pada malam Minggu, 7 September 2025 hingga dini hari Senin, 8 September 2025.
Bagi banyak orang, momen ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga kesempatan untuk merefleksikan kebesaran alam semesta.
Link Live Streaming Gerhana Bulan Hari Ini
Meskipun gerhana bulan total bisa disaksikan langsung dengan mata telanjang, terkadang cuaca atau lokasi yang kurang ideal bisa menjadi kendala. Kabar baiknya, Anda tetap bisa mengikuti seluruh prosesi gerhana ini dari mana saja.
Observatorium Bosscha, salah satu lembaga astronomi terkemuka di Indonesia, akan menyiarkan secara langsung fenomena ini melalui kanal YouTube resmi mereka.
Siaran langsung ini sangat membantu masyarakat di seluruh penjuru negeri untuk bisa melihat keindahan gerhana tanpa harus pergi ke lokasi pengamatan. Berikut adalah detail jadwal siaran yang perlu Anda catat:
Live Streaming Bulan: Minggu, 7 September 2025, mulai pukul 22.00 WIB.
Live Streaming Kolaborasi Gerhana Bulan Total: Senin, 8 September 2025, mulai pukul 00.00 WIB.
Untuk mengakses siaran tersebut, Anda bisa mengunjungi kanal YouTube resmi Observatorium Bosscha. Siaran ini memungkinkan Anda melihat proses gerhana secara detail, dari mulai bulan memasuki bayangan bumi, berubah warna menjadi kemerahan, hingga kembali normal.
Baca Juga: Jadwal Gerhana Bulan 7 September 2025, Bisa Diamati di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia
Link resmi siaran 1
Link resmi siaran 2
Makna dan Pentingnya Salat Gerhana
Bagi umat Islam, fenomena gerhana bulan memiliki makna spiritual yang mendalam. Peristiwa ini dianggap sebagai salah satu tanda kebesaran Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana atau Salat Khusuf. Salat ini disunnahkan untuk dilakukan, baik secara berjamaah di masjid maupun secara sendirian (munfarid) di rumah.
Melaksanakan salat gerhana adalah bentuk syukur dan pengagungan atas kekuasaan Tuhan. Ini juga menjadi pengingat bagi manusia bahwa semua yang ada di alam semesta, termasuk matahari dan bulan, bergerak atas kehendak-Nya.
Salat ini bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga kesempatan untuk introspeksi diri dan memohon ampunan.
Panduan Melaksanakan Salat Gerhana Sendirian (Munfarid)
Berita Terkait
-
Gerhana Bulan di Indonesia 7-8 September, Kemenag Serukan Salat Khusuf: Ini Niat dan Tata Caranya
-
Ibu Hamil Harus Mandi saat Gerhana Bulan Total 'Blood Moon'? Ini Faktanya
-
Link Live Streaming Gerhana Bulan Total 7-8 September 2025
-
Panduan Lengkap Salat Gerhana Bulan 7 September 2025: Bacaan, Niat, dan Tata Cara
-
Gerhana Bulan Total 'Blood Moon' di Langit Indonesia: Bacaan Dzikir, Doa, dan Jadwalnya
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Sidang Perkara Tata Kelola Minyak, Kerry Riza Bantah Intervensi Penyewaan Kapal Oleh Pertamina
-
Kurangi Risiko Bencana Hidrometeorologi, KLH Dukung Penanaman Pohon di Hulu Puncak
-
Penasihat DWP Kemendagri Tri Tito Karnavian Tegaskan Kualitas Manusia Indonesia: Mulai dari Keluarga
-
Trotoar 'Maut' di Tugu Yogyakarta, Pedestrian Jogja Belum Ramah Difabel
-
Menunjuk Hidung Menteri di Balik Bencana Sumatra, Siapa Paling Bertanggung Jawab?
-
Tambang Disebut Jadi Biang Kerok Gaduh PBNU, Begini Kata Gus Yahya?
-
Pemprov DKI Tanggung Seluruh Biaya Pemakaman Korban Kebakaran Maut Kemayoran
-
Cerita Hasto Pernah Tolak Tawaran Jadi Menteri: Takut Nggak Tahan Godaan
-
Amnesty International Beberkan 36 Video Kekerasan Polisi di Demo Agustus Lalu
-
Anggap Islah Jalan Satu-satunya Selesaikan Konflik PBNU, Gus Yahya Ngaku Sudah Kontak Rais Aam