News / Nasional
Minggu, 07 September 2025 | 19:42 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan (unsplash)
Baca 10 detik
  • Gerhana bulan total akan terjadi malam ini.
  • Observatorium Bosscha menyiarkan langsung di YouTube.
  • Umat Islam dianjurkan salat gerhana.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Fenomena alam selalu punya cara untuk membuat kita takjub, salah satunya adalah gerhana bulan total. Peristiwa langit yang langka dan menawan ini, juga dikenal sebagai "bulan merah" atau "bulan darah", akan kembali menyapa langit Indonesia pada malam Minggu, 7 September 2025 hingga dini hari Senin, 8 September 2025.

Bagi banyak orang, momen ini bukan hanya sekadar tontonan, tetapi juga kesempatan untuk merefleksikan kebesaran alam semesta.

Link Live Streaming Gerhana Bulan Hari Ini

Meskipun gerhana bulan total bisa disaksikan langsung dengan mata telanjang, terkadang cuaca atau lokasi yang kurang ideal bisa menjadi kendala. Kabar baiknya, Anda tetap bisa mengikuti seluruh prosesi gerhana ini dari mana saja.

Observatorium Bosscha, salah satu lembaga astronomi terkemuka di Indonesia, akan menyiarkan secara langsung fenomena ini melalui kanal YouTube resmi mereka.

Siaran langsung ini sangat membantu masyarakat di seluruh penjuru negeri untuk bisa melihat keindahan gerhana tanpa harus pergi ke lokasi pengamatan. Berikut adalah detail jadwal siaran yang perlu Anda catat:

Live Streaming Bulan: Minggu, 7 September 2025, mulai pukul 22.00 WIB.

Live Streaming Kolaborasi Gerhana Bulan Total: Senin, 8 September 2025, mulai pukul 00.00 WIB.

Untuk mengakses siaran tersebut, Anda bisa mengunjungi kanal YouTube resmi Observatorium Bosscha. Siaran ini memungkinkan Anda melihat proses gerhana secara detail, dari mulai bulan memasuki bayangan bumi, berubah warna menjadi kemerahan, hingga kembali normal.

Baca Juga: Jadwal Gerhana Bulan 7 September 2025, Bisa Diamati di Hampir Seluruh Wilayah Indonesia

Link resmi siaran 1
Link resmi siaran 2

Makna dan Pentingnya Salat Gerhana

Bagi umat Islam, fenomena gerhana bulan memiliki makna spiritual yang mendalam. Peristiwa ini dianggap sebagai salah satu tanda kebesaran Allah SWT. Oleh karena itu, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan salat gerhana atau Salat Khusuf. Salat ini disunnahkan untuk dilakukan, baik secara berjamaah di masjid maupun secara sendirian (munfarid) di rumah.

Melaksanakan salat gerhana adalah bentuk syukur dan pengagungan atas kekuasaan Tuhan. Ini juga menjadi pengingat bagi manusia bahwa semua yang ada di alam semesta, termasuk matahari dan bulan, bergerak atas kehendak-Nya.

Salat ini bukan hanya sekadar ritual, melainkan juga kesempatan untuk introspeksi diri dan memohon ampunan.

Panduan Melaksanakan Salat Gerhana Sendirian (Munfarid)

Jika Anda tidak bisa pergi ke masjid untuk salat berjamaah, Anda bisa melaksanakannya sendiri di rumah. Tata cara salat gerhana bulan sendirian, khususnya menurut Madzhab Hanafi dan Maliki, cukup sederhana. Berikut adalah langkah-langkahnya:

  • Niat: Sebelum memulai, niatkan dalam hati untuk melaksanakan salat sunnah gerhana bulan (Salat Khusuf).
  • Takbiratul Ihram: Mengucapkan takbir sambil mengangkat kedua tangan dan meniatkan salat di dalam hati.
  • Membaca Al-Fatihah dan Surah: Setelah takbiratul ihram, bacalah ta‘awudz, Surat Al-Fatihah, lalu dilanjutkan dengan salah satu surat pendek dari Al-Quran. Disarankan untuk membacanya dengan suara lantang (jahar).
  • Rukuk: Lakukan rukuk seperti salat biasa.
  • I'tidal: Bangun dari rukuk ke posisi berdiri tegak (i'tidal).
  • Sujud Pertama: Lakukan sujud pertama.
  • Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk sebentar di antara dua sujud.
  • Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua.
  • Duduk Istirahat: Setelah sujud kedua, duduk sejenak (duduk istirahat) sebelum bangkit untuk rakaat kedua.
  • Rakaat Kedua: Berdiri dan lakukan gerakan yang sama seperti rakaat pertama. Namun, durasi membaca surat pada rakaat kedua biasanya lebih pendek dari rakaat pertama.
  • Salam: Setelah sujud terakhir pada rakaat kedua, duduk tasyahud akhir dan akhiri dengan salam.
  • Istighfar dan Doa: Setelah salam, dianjurkan untuk memperbanyak istighfar dan memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Tips Aman Mengamati Gerhana Bulan

Berbeda dengan gerhana matahari yang memerlukan pelindung khusus untuk mata, mengamati gerhana bulan sangat aman dan bisa dilakukan dengan mata telanjang. Anda tidak perlu khawatir akan adanya dampak negatif pada penglihatan Anda.

Namun, untuk mendapatkan pengalaman yang lebih baik, Anda bisa mencari lokasi yang gelap dan jauh dari polusi cahaya kota.

Jika memungkinkan, gunakan teropong atau teleskop untuk melihat detail permukaan bulan yang menakjubkan selama gerhana berlangsung.

Selamat menikmati fenomena alam yang indah ini dan semoga Anda dapat memanfaatkannya sebagai momen untuk mendekatkan diri kepada Sang Pencipta.

Kontributor : Rizqi Amalia

Load More