- Guru honorer di Indonesia digaji sangat rendah meski sudah lama mengajar
- Fenomena ini memicu keprihatinan dan kemarahan publik
- Status guru honorer dinilai unik dan memprihatinkan dibanding negara lain.
Suara.com - Potret memilukan nasib guru honorer di Indonesia kembali mencuat setelah sebuah video yang diunggah akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall, Minggu (7/9/2025).
Video tersebut memperlihatkan pernyataan tujuh guru yang sudah mengajar bertahun-tahun, namun hanya menerima gaji sekitar puluhan hingga ratusan ribu rupiah saja per bulan.
Potret memilukan ini kembali membuka mata publik akan nasib miris para pahlawan tanpa tanda jasa.
Dalam unggahan tersebut, terdengar seorang wanita mewawancarai tujuh guru mengenai berapa lama mereka mengajar dan berapa gaji yang diterima.
Jawaban-jawaban yang keluar sontak membuat publik terkejut, bahkan geram.
"Eh, Ibu ngajar sudah berapa tahun, Bu?" tanya pewawancara.
"16 tahun, gaji Rp 50 ribu," jawab seorang guru dengan nada pasrah.
Guru-guru lainnya pun tak kalah memilukan.
"Ibu ngajar udah 12 tahun, gaji Rp 250 ribu."
Baca Juga: Viral Brimob Ejek TNI Latihan : Netizen Pertanyakan Proses Seleksi Anggota Polri!
"Ngajar sudah 18 tahun, gaji Rp 200 ribu."
"Kalau saya ngajarnya udah 8 tahun, gaji Rp 300 ribu."
"Ngajar baru tiga tahun, gaji Rp 205 ribu."
Kisah-kisah ini semakin menjadi sorotan setelah disandingkan dengan pernyataan Indra Charismiadji, Juru Bicara Tim Nasional (Timnas) Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) sekaligus Wakil Ketua Umum Vox Point Indonesia.
Dalam cuplikan video wawancara di stasiun televisi Metro TV, Indra menegaskan fakta mengejutkan, mengenai fenomena guru honorer hanya ada di Indonesia.
"Saya keliling dunia ya, hanya Indonesia yang punya guru statusnya honorer. Negara lain enggak ada. Di Asia Tenggara pun enggak ada. Di negara lain, guru itu profesi dan kariernya jelas sebagai guru," tegas Indra.
Berita Terkait
-
Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
-
Dari Angkot ke Warteg: Kumpulan Prompt AI 'Sakti' Edisi Kearifan Lokal, Bikin Ngakak!
-
4 Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI, Lengkap dengan 15 Prompt Terbaru dan Populer!
-
Miniatur Bandai vs Print 3D, Mana yang Lebih Worth It di 2025? Versi AI Lagi Viral
-
Video Ibu Jilbab Pink Maki-maki Prabowo dan Minta Anies Jadi Presiden: Deepfake?
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Proyek Kereta Cepat Arab Saudi-Qatar Siap Hubungkan Dua Ibu Kota
-
Hasil Rapat Evaluasi Merekomendasikan Perpanjangan Masa Tanggap Darurat Bencana di Sumut
-
Jika Terbukti Lalai, Pemilik dan Pengelola Gedung Maut Kemayoran Bisa Kena Sanksi Pidana
-
Gelombang Panas Ekstrem Kini Jadi Ancaman Baru Bagi Pekerja Dunia, Apa yang Mesti Dilakukan?
-
Buntut Kebakaran Maut Kemayoran, Mendagri Usulkan Uji Kelayakan Gedung Rutin
-
Mendagri: Alat Pemadam Kebakaran Gedung Terra Drone Tidak Mencukupi
-
Perkuat Newsroom di Era Digital, Local Media Community, Suara.com dan Google Gelar TOT AI Jurnalis
-
DPR Buka Revisi UU Kehutanan, Soroti Tata Kelola Hutan hingga Dana Reboisasi yang Melenceng
-
Peringati Hari HAM, Pemimpin Adat Papua Laporkan Perusahaan Perusak Lingkungan ke Mabes Polri
-
Pasang Badan Lindungi Warga dari Runtuhan Kaca, Kapolsek Kemayoran Dilarikan ke Meja Operasi